Perut Mumi Berusia 6.000 Tahun Ini Ungkap Masakan yang Digemari Orang Mesir Kuno, Begini Resepnya
Mumi yang ditemukan di makam kuno ini memiliki sistem pencernaan yang masih utuh.
Perut Mumi Berusia 6.000 Tahun Ini Ungkap Masakan yang Digemari Orang Mesir Kuno, Begini Resepnya
Perut Mumi Berusia 6.000 Tahun Ini Ungkap Masakan yang Digemari Orang Mesir Kuno, Begini Resepnya
Temuan mumi di sebuah makam kuno dari tahun 3500-4000 SM di Mesir Hulu mengungkap masakan yang digemari orang-orang Mesir kuno. Para arkeolog menemukan, mumi seorang pria ini memiliki sistem pencernaan yang masih utuh.
Bahkan, para peneliti bisa melihat apa makanan terakhir pria tersebut sebelum meninggal.
Masakan terakhir yang disantap pria tersebut yaitu sebuah sup sederhana yang terbuat dari jelai, bawang hijau, dan ikan tilapia.
Foto: Public Domain
-
Mengapa manusia purba di Zaman Neolitikum memasak dengan berbagai cara? Penelitian ini membuktikan betapa beragam cara manusia purba Holstein Timur mempersiapkan makanan mereka 5.000 tahun lalu.
-
Mengapa orang Mesir kuno minum ramuan? Tim mengatakan ada kemungkinan cairan manusia dimasukkan sebagai bahan ke dalam ramuan tersebut.
-
Kapan orang Mesir kuno mulai membuat mumi? 'Asal-usul mumifikasi Mesir, yang memiliki bukti ilmiah yang jelas, berada pada masa [sekitar] 4.300 SM,' kata Stephen Buckley, seorang peneliti di Universitas York, Inggris, yang turut menulis dua makalah tentang topik ini.
-
Kapan mumi Mesir Kuno dibuat? Semua artefak berasal dari dinasti ke-26 Mesir yang berkuasa antara tahun 664 SM dan 525 SM.
-
Bagaimana proses mumifikasi buatan di Mesir kuno? Pengujian menunjukkan resin ini dibuat dari berbagai bahan seperti minyak nabati, lemak hewani, lilin dan getah tanaman. Resin serupa juga digunakan pada periode waktu berikutnya oleh orang Mesir kuno untuk mumifikasi, kata para ilmuwan.
-
Bagaimana arkeolog meneliti makanan manusia purba? Dengan meneliti bentuk-bentuk berbeda dari berbagai elemen seperti karbon, nitrogen, zinc, sulfur, dan strontium pada gigi dan tulang tersebut, para peneliti bisa mengenali jenis tumbuhan dan daging yang mereka konsumsi.
Ikan tilapia Nil merupakan makanan pokok dan simbol budaya ribuan tahun bagi orang Mesir kuno. Pada masanya, ikan ini mereka tangkap menggunakan jaring atau tombak di Sungai Nil.
Foto: Tinnakorn / Adobe Stock
Selain sebagai makanan, ikan ini juga dikaitkan dengan seni dan agama pada masyarakat Mesir kuno. Hal ini menjadikan ikan Tilapia menjadi ikan pertama yang dibudidayakan menggunakan kolam tertutup agar lebih mudah ditangkap.
Sumber: Ancient Origins
Tilapia sangat kental dalam kehidupan masyarakat Mesir kuno, bahkan ada hieroglif yang menggambarkan ikan ini.
Sejumlah makam kuno menampilkan gambar ikan yang digambarkan sedang di dalam kolam. Ikan ini juga populer sebagai hiasan botol dan palet makeup pada zaman Mesir kuno.Orang-orang percaya ikan ini adalah panduan bagi perahu surya dewa matahari “Ra” saat berlayar melintasi langit memperingatkan tentang kedekatan ulat Apophis dalam perjalanan dunia bawah.
Selain itu, ikan Tilapia juga dikaitkan dengan kelahiran kembali dan pembaruan, sehingga gambar ikan ini terkadang juga nampak pada jahitan kain kafan.
Jimat Tilapia
Pendapat lain mengatakan, ikan tilapia sering dikaitkan dengan Hathor yaitu dewi cinta dan simbol kesuburan. Orang-orang meyakini, siapa yang memakai kalung jimat yang menggambarkan ikan tilapia dapat meningkatkan kesuburan mereka sendiri.
Keterkaitan yang cukup unik ini berangkat dari perilaku tilapia yang unik.
Saat kecil, ikan-ikan ini berenang masuk ke mulut ibu mereka untuk berlindung ketika bahaya mendekat.
Setelah bahaya berlalu, barulah ikan-ikan kecil ini muncul kembali.
Ciri alam ini mungkin telah salah diartikan oleh orang Mesir Kuno sebagai fenomena kelahiran kembali yang ajaib atau sebagai praktik kelahiran yang tidak biasa.
Tilapia merupakan ikan yang paling mudah diakses dan dikembangbiakan diseluruh dunia. Umumnya ikan ini berwarna putih, namun Tilapia liar yang ditemukan didekat Sungai Nil adalah tipe ikan yang berwarna gelap.
Sumber: Ancient Origins