Lukisan Misterius Sosok Alien Berkepala Raksasa Ditemukan di Gua Kuno, Digambar dengan Pigmen Merah
Pada 2018, kelompok ahli arkeologi menemukan 52 tempat perlindungan dari batu di situs Amak’hee 4 di Tanzania. Tempat ini dilukis dengan seni cadas.
Lukisan Misterius Sosok Alien Berkepala Raksasa Ditemukan di Gua Kuno, Digambar dengan Pigmen Merah
Pada 2018, kelompok ahli arkeologi menemukan 52 tempat perlindungan dari batu di situs Amak’hee 4 di Tanzania. Tempat ini dilukis dengan seni cadas. Lokasi tersebut sebelumnya tidak pernah teridentifikasi hingga ditemukan satu bagian batu yang memiliki bentuk sangat aneh.
-
Di mana alien yang dimaksud di penelitian ini diyakini bersembunyi? Mereka mungkin bersembunyi di gunung berapi atau jauh di bawah laut.
-
Bagaimana NASA menemukan sinyal misterius itu? Mereka sedang melihat data selama lebih dari satu dekade dari salah satu teleskop utama NASA ketika mereka menangkap sinyal tersebut.
-
Dimana tengkorak yang berbentuk mirip alien ditemukan? Ketiga tengkorak ini ditemukan di lubang pemakaman situs arkeologis Hermanov di Kroasia pada tahun 2013.
-
Warna apa yang diprediksi para ilmuwan akan dimiliki alien? Mengutip Live Science, Selasa (11/6), penelitian menunjukkan bahwa alien mungkin memiliki warna merah, biru, atau hijau untuk melindungi diri dari sinar ultraviolet yang ekstrem. Mereka mungkin memiliki pigmen atau protein yang menyerap sinar UV, sehingga membuat mereka bersinar dalam warna yang aman.
-
Dimana penelitian tentang tektonik lempeng dan peradaban alien dilakukan? Demikian menurut penelitian baru oleh Universitas Texas di Dallas dan Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich.
-
Di mana kaki mumi "alien" ditemukan? Kaki mumi "alien" misterius yang disimpan di museum UFO ini disita oleh Interpol yang menggerebek fasilitas tersebut bersama polisi setempat.
Batu-batu tersebut dilukis dengan cara yang rumit menggunakan seni figuratif termasuk tiga sosok alien misterius dengan kepala yang besar. Arkeolog Maciej Grzelczyk dari Universitas Jagiellonian di Polandia mengatakan gambar angka yang terlukis pada batu lainnya bisa menjadi petunjuk kunci untuk mencari tahu tiga sosok tersebut.
Sumber: Indy100/The Independent
Dalam penelitian ini, para ahli sulit dalam menentukan tanggal atau usia dari struktur kuno tersebut. Namun Grzelczyk menduga gua tersebut berusia ratusan tahun.
Kondisi batu hampir sepenuhnya dicat dengan pigmen merah, selain lima gambar berwarna putih. Kondisi pelapukan pada pigmen dan tidak ada tanda hewan peliharaan menyatakan pigmen tersebut berasal dari zaman masyarakat pemburu-pengumpul di wilayah tersebut.
- Asal Usul Manusia Memikirkan Keberadaan Alien
- Seram tapi Kocak, Begini Jadinya kalau Alien Digambarkan AI Mengejar Manusia
- Arkeolog Temukan Kota Kuno Abad Ke-6 SM yang Selama Ini Hilang, Ada Benteng dan Pemandian Air Panas
- Misteri Lubang di Tengkorak Manusia Berusia 125.000 Tahun yang Mirip Luka Tembak, Arkeolog Dibikin Bingung
Analisis yang dilakukan para ahli menunjukan panel tersebut bergambar binatang-binatang menyerupai rusa kutub, elang, kerbau, jerapah, dan sosok mirip manusia dengan kepala yang besar.
Foto: Creative Commons
“Yang paling penting di antara lukisan Amak'hee 4 adalah adegan yang berpusat di sekitar tiga gambar,” tulis Grzelczyk.
Foto:Maciej Grzelczyk
"Dalam trio ini, figur-figur tersebut tampaknya menampilkan gaya kepala kerbau. Bentuk-bentuk ini mengingatkan pada kemiringan tengah pada profil kepala kerbau tempat kedua tanduk naik dan kemudian melengkung keluar menjauhi kepala, serta telinga yang mengarah ke bawah," tambahnya.
Sumber: Indy100/The Independent
Kebudyaan Masyarakat Sandawe yang merupakan keturunan langsung dari penduduk yang tinggal pada wilayah ini tidak mencerminkan motif orang berkepala kerbau. Sehingga, gambar-gambar tersebut kemungkinan menggambarkan hal lain. Namun, Grzelczyk menekankan bahwa tanduk kerbau memang memegang peran yang penting dalam beberapa tradisi upacara ritual masyarakat Sandawe.
Amak’hee 4 bukanlah satu-satunya lokasi yang menampilkan lukisan batu yang unik. Terdapat dua tempat berbeda di Tanzania tengah yang menghasilkan gambar serupa.
Pada ketiga lokasi yang berbeda tersebut, gambar-gambar pada batu terhubung oleh garis yang melintasi bagian tengahnya. Selain itu, ketiganya memiliki susunan dan arah tangan dan lengan yang serupa.
Meskipun terdapat perbedaan yang mencolok di Amak’hee 4, Grzelczyk mengatakan gambar-gambar di Amak'hee 4 terlihat lebih besar dibandingkan dengan gambar di Kolo.
"Motif utama ini menjadi fokus utama di mana keseluruhan narasi terjadi. Sebaliknya, gambar-gambar di Kolo merupakan representasi yang terisolasi, tanpa hubungan yang jelas dengan lukisan-lukisan lainnya," jelasnya Grzelczyk.
Foto: Maciej Grzelczyk
Rencananya, para arkeolog akan melanjutkan dokumentasi situs-situs tersebut untuk menambahkan informasi ke dalam catatan yang akan dipublikasikan.
Sumber: Indy100/The Independent