NASA Pancarkan Video Kucing ke Luar Angkasa Pakai Laser Hingga Jarak 390 Juta Kilometer, Ini Tujuannya
NASA mengirimkan video kucing ke luar angkasa menggunakan laser.
Kapal-kapal yang melintas di malam hari menggunakan kode Morse yang dikirim melalui lentera dan kaca penutup untuk berkomunikasi. Prinsip dasar yang sama telah memungkinkan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk berkomunikasi dengan Psyche, wahana luar angkasa dengan misi menuju asteroid kaya logam di sabuk utama.
Dilansir dari laman Science alert, dalam misinya yang disebut operasi Fase 1, NASA berhasil melakukan Komunikasi Optik Luar Angkasa NASA pertama dalam sejarah.
-
Bagaimana cara NASA mengirim video kucing dari luar angkasa? Misi luar angkasa secara tradisional menggunakan gelombang radio untuk mengirim dan menerima data, namun bekerja dengan laser dapat meningkatkan kecepatan data sebesar 10 hingga 100 kali lipat.
-
Mengapa NASA mengirimkan video kucing? Meskipun kucing mungkin tidak dapat mengklaim sebagai sahabat manusia, sedikit yang bisa membantah posisi nomor satu mereka dalam video internet dan budaya meme.
-
Dimana pesawat luar angkasa Psyche berada saat mengirimkan video kucing? Video tersebut dipancarkan ke Bumi menggunakan transceiver laser pada pesawat Psyche, yang melakukan perjalanan ke sabuk asteroid utama antara Mars dan Jupiter untuk menjelajahi objek misterius kaya logam.
-
Video apa yang dikirim NASA dari luar angkasa? NASA mengumumkan penggunaan sistem komunikasi laser canggih di pesawat luar angkasa yang berjarak 31 juta km dari Bumi untuk mengirimkan video kucing definisi atau kualitas tinggi.
-
Kapan video wawancara tersebut direkam? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan video serupa yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab berjudul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa," pada 24 September 2020 silam.
-
Mengapa ular dan katak bertarung dalam video tersebut? Setelah katak dan ular disatukan, pertarungan kedua tak bisa dihindari.
Psyche membawa transceiver laser yang disetel ke frekuensi cahaya inframerah tertentu, yang dapat dikirim dan diterima oleh dua stasiun darat yang berbasis di California.
Kecepatan 267 megabit per detik
Frekuensi inframerah yang dipilih karena jauh lebih tinggi daripada komunikasi frekuensi radio yang biasa digunakan untuk misi luar angkasa. Dalam hal ini, frekuensi yang lebih tinggi juga berarti kecepatan data yang lebih tinggi.
Sebagai bagian dari operasi Fase I, percobaan tersebut mengirimkan data ke dan dari Psyche pada kecepatan yang mencengangkan, yaitu 267 megabit per detik, saat wahana antariksa itu berada sejauh Mars.
Mengapa video kucing?
Pada bulan Juni, Psyche mencapai tonggak baru untuk jarak dari Bumi 390 juta kilometer yang setara dengan jarak terjauh Bumi dan Mars.
- Bumi Terima Pancaran Laser Komunikasi dari Jarak 500 Juta Kilometer di Luar Angkasa
- Dari Jarak 10 Juta Mil di Luar Angkasa, NASA Mengirimkan Pesan ke Bumi Pakai Laser
- NASA Baru Terima Pesan Laser dan Radio dari Luar Angkasa yang Paling Jauh
- VIDEO: Astronot Tertangkap Kamera Buang Sampah di Luar Angkasa Demi Keamanan Misi
Selama rentang waktu ini, operator berhasil mempertahankan tautan unduhan 6,25 megabit per detik.
Namun, mengapa mentransmisikan video kucing? Untuk pengujian semacam ini, teknisi biasanya akan mengirimkan data uji yang dibuat secara acak.
Namun, dalam kasus ini untuk menandai peristiwa penting bagi proyek tersebut tim di Laboratorium Propulsi Jet NASA (JPL) bekerja sama dengan DesignLab di pusat tersebut untuk membuat video seru yang menampilkan hewan peliharaan seorang karyawan JPL kucing oranye belang bernama Taters.
Video Taters yang sedang mengejar laser berdurasi 15 detik ini juga merupakan penghormatan kepada penggunaan laser dalam proyek tersebut.
Setelah percobaan tahap pertama pada bulan Juni berhasil, uji coba tahap kedua akan dimulai pada bulan November saat transceiver laser dinyalakan kembali.
Pada saat itu, akan terbukti bahwa sistem dapat beroperasi selama lebih dari satu tahun, dan akhirnya, sistem akan dioperasikan secara penuh pada akhir 2024.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti