Orang Sudah Pakai Mata Palsu Sejak 4.800 Tahun Lalu, Begini Bentuknya
Mata palsu tertua di dunia ini ditemukan masih menempel pada tengkorak seorang perempuan yang ditemukan di makam kuno di Iran.
Orang Sudah Pakai Mata Palsu Sejak 4.800 Tahun Lalu, Begini Bentuknya
Orang Sudah Pakai Mata Palsu Sejak 4.800 Tahun Lalu, Begini Bentuknya
Penggunaan mata palsu telah ada sejak ribuan tahun. Mata palsu tertua di dunia ditemukan di Iran.
Mata palsu ini ditemukan di "Burnt City" atau "Kota yang Terbakar" pada 2006, berasal dari sekitar tahun 2900-2800 SM. Kota kuno ini juga disebut Shahr-e-Sukhteh. Disebut "kota yang terbakar" karena kota ini hangus dibakar api sekitar tahun 3200 SM. Sumber: Ancient Origins
-
Di mana daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia ini diumumkan? Peringkat tersebut didasarkan pada analisis dampak sitasi di berbagai disiplin ilmu yang diambil dari database Scopus. Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia yang aktif di berbagai institusi akademik.
-
Siapa pesenam tertua di dunia? Seorang lansia asal Jerman membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Di usianya yang menginjak 97 tahun, Johanna Quaas masih sangat lincah melakukan olahraga senam artistik yang membutuhkan kekuatan dan konsentrasi tinggi untuk melakukannya.
-
Di mana benteng tertua di dunia ditemukan? Kelompok ahli arkeologi dari Universitas Freie Berlin, Jerman bersama tim internasional berhasil menemukan pemukiman prasejarah yang dibentengi di wilayah terpencil Siberia.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Iran? Sebuah pigmen merah terang yang tersimpan di dalam botol batu kecil bisa jadi merupakan salah satu contoh lipstik tertua yang diketahui di dunia.
-
Siapa saja dosen UGM yang masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia? Ketujuh dosen UGM yang terpilih adalah Abdul Rohman dari Fakultas Farmasi, Muh Aris Marfai dari Fakultas Geografi, Ahmad Maryudi dari Fakultas Kehutanan, Ganjar Alfian dari Sekolah Vokasi, Eka Noviana dari Fakultas Farmasi, Muhammad Akhsin Muflikhun dari Fakultas Teknik, dan Jumina dari FMIPA UGM.
-
Apa nama gurun tertua di dunia? Gurun Namib yang terletak di sebagian Namibia, Afrika Selatan, dan Angola ini diakui sebagai gurun tertua di dunia, dengan perkiraan usia minimal 55 juta tahun, namun kemungkinan besar lebih tua.
Saat ditemukan, mata palsu ini masih menempel pada rongga mata tengkorak seorang perempuan.
Foto: Pigorini National Museum of Prehistory and Ethnography
Fungsi Mata Palsu
Kegunaan mata palsu selain menyempurnakan penampilan pasien yang memerlukan mata palsu, juga untuk mencegah jaringan pada rongga mata membesar. Selain itu juga berfungsi untuk mencegah debu memasuki mata tanpa penutup atau perban.
Bahan Pembuatan Mata Palsu Kuno
Arkeolog yang menemukan mata palsu ini mengatakan, organ penglihatan palsu itu terbuat dari campuran lemak nabati dan lemak hewani, yang bisa membuatnya tetap lembut dan bertahan lama ketika digunakan 4.800 tahun lalu.
Para ilmuwan yang meneliti mata palsu ini juga sangat takjub dengan detailnya. Mata ini punya kapiler atau pembuluh rambut yang dibuat dari benang emas dengan tebal kurang dari setengah milimeter. Foto: Pigorini National Museum of Prehistory and Ethnography
- Sebelum 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Orangtua Korban Terlibat KDRT
- Potret Danau Umbulan Pasuruan, Sumber Mata Air Terbesar di Jawa Dulu hanya Bisa Dinikmati Orang Kaya
- SEMENIT PAHAM: Ajak Orang Golput di Pemilu Bisa Dipidana, Ini Aturannya
- Tahanan Polres Pandeglang Tewas Tergantung, Terakhir Menangis Minta Uang pada Keluarga
Pupil melingkar diukir di bagian depan dengan garis-garis paralel yang ditarik mengelilinginya untuk membentuk selaput berbentuk berlian. Dua lubang dengan kawat emas ditemukan di kedua sisi bola mata buatan, yang menggambarkan bagaimana mata akan tetap berada di dalam rongganya. Kawat emas lunak ini akan membuat penyisipan menjadi lembut sambil tetap memberikan dukungan yang diperlukan agar mata tidak jatuh. Kawat ini juga membantu membiarkan mata bergerak dengan lembut di rongganya.
Peneliti menyimpulkan mata palsu ini dipakai saat perempuan itu masih hidup karena jaringan kelopak mata masih menempel di mata. Mereka juga menemukan bukti dari jaringan ini dan jaringan di sekitarnya pada tengkorak wanita itu bahwa dia mungkin mengalami abses di kelopak matanya karena gesekannya dengan mata buatan saat berkedip.
Arkeolog juga menemukan berbagai artefak di makam perempuan tersebut seperti bejana tanah liat, manik-manik hiasan, dan perhiasan. Selain itu, ditemykan juga karung kulit dan kaca perunggu, yang keduanya masih dalam kondisi sangat bagus. Penemuan ini membuat para arkeolog meyakini perempuan ini berasal dari kalangan kelas atas dan mungkin keluarga kerajaan.