Pelaku Bom Boston divonis bersalah, terancam hukuman mati
Dzhokhar Tsarnaev, imigran Chechnya di AS, terbukti atas 17 dakwaan terorisme hingga kepemilikan senjata.
Dzhokhar Tsarnaev dinyatakan bersalah pada peristiwa pemboman saat Boston Marathon 2013 yang menewaskan tiga orang dan melukai 264 lainnya.
dan putusan pengadilan akan memutuskan vonis mati padanya. Tsarnaev (21 tahun) adalah pelaku bom rakitan saat perlombaan Boston Marathon. Kejadian tersebut adalah kejadian paling mengejutkan publik Amerika Seriat sejak 11 September 2001.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
Tsarnaev berkilah bahwa motiv penyerangannya tersebut sebagai tindakan balasan atas bombardir militer AS di negara-negara Muslim. Di lain pihak, pengacaranya sendiri mengakui bahwa Tsarnaev memang pelaku tunggal bom Boston tersebut, 15 April 2013, dan diketahui tiga hari setelahnya ia juga menembak mati seorang polisi di Boston, seperti dilansir kantor berita Reuters, (8/4).
Setelah pemeriksaan pihak kepolisian setempat, pengadilan memvonis Tsarnaev dengan 30 tuduhan kriminal. Kondisi persidangan Tsarnaev disesaki para keluarga korban seperti orang tua dari Martin Richard, seorang korban tewas termuda berumur delapan tahun.
Karen Brassard, seorang korban yang terluka parah kaki kirinya pun ikut melihat langsung proses perdisadangan pelaku Bom Boston tersebut. Brassard merasa puas bahwa hukuman Tsarnaev dirasa setimpal dan ia tidak menunjukkan perlawanan saat mendengar putusan hakim.
"Saya puas atas putusan pengadilan karena putusan itu setimpal dan ia juga tidak menunjukkan perlawanan saat hakim menjatuhi vonis", ungkapnya.
Ledakan tersebut juga menewaskan seorang manajer restoran, Krystle Campbell (29), seorang siswa pertukaran pelajar Cina, Lingzi Lu(23) dan juga Richard. Tsarnaev juga ditemukan bersalah atas penembakan yang menyebabkan terbunuhnya seorang anggota polisi Sean Collier (26) di Institut Teknologi Massachusetts, Amerika.
Baca juga:
Empat sampul majalah paling kontroversial sepanjang sejarah
Korban luka bakar Bom Boston nikahi perawatnya
Maksud hati rayakan Halloween, apa daya malah diancam dibunuh
Tersangka Bom Boston ditembak di wajah sebelum ditangkap
Janda Bom Boston mulai jauhi ajaran Islam radikal
Foto penangkapan tersangka Bom Boston beredar