Peneliti Temukan Piramida di Kota Kuno yang Tenggelam di Dasar Laut, Sempat Disebut Atlantis yang Hilang
Tim survei bawah laut menemukan struktur bebatuan di dasar laut yang tersusun simetris menyerupai reruntuhan kota.
Dua dasawarsa lalu satu tim penjelajah sedang mengeksplorasi dasar laut di pesisir barat Kuba ketika sonar mereka menemukan struktur batu yang aneh terletak sekitar 650 meter di bawah permukaan air.
Struktur-struktur batu itu tampak berada di 'gurun' dasar laut yang tersusun secara simteris. Mirip bangunan perkotaan.
-
Apa yang dimaksud dengan Kota Atlantis? Kota Atlantis adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Kritias.
-
Kenapa kota Atlantis bisa tenggelam? Namun, Atlantis diketahui hilang karena adanya gempa.
-
Bagaimana piramida bawah laut itu ditemukan? Diocleciano Silva menemukan struktur tersebut pada 2013 saat melakukan survei kedalaman laut.
-
Kapan piramida bawah laut itu ditemukan? Ahli menemukan struktur tersebut pada 2013 saat melakukan survei kedalaman laut.
-
Bagaimana Kota Bawah Laut di Kuba ini ditemukan? Pada tahun 2000, peralatan sonar peneliti dari perusahaan Kanada, Advanced Digital Communications (ADC) menangkap serangkaian struktur aneh di dasar laut ketika mereka sedang melakukan survei perairan di lepas pantai Semenanjung Guanahacabibes, Kuba.
-
Di mana saja tempat yang diduga sebagai Atlantis? Donana National Park, Spanyol, Minoan, dan Santorini Indonesia ternyata juga jadi salah satu tempat yang diduga sebagai Kota Atlantis, lho
Tak lama dari penemuan itu, media-media sontak heboh dan memuat berita utama dengan judul-judul seperti 'Atlantis Ditemukan di Kuba' dan 'Kota Hilang di Karibia Ditemukan'.
Temuan itu juga menarik perhatian pemerintah, museum nasional dan National Geographic, yang semuanya berjanji akan menyelidiki gambar sonar misterius itu.
Waktu pun berlalu, kabar tentang penemuan itu kini lenyap. Apa yang terjadi dengan kota tenggelam itu? Apakah pernah ada penyelidikan menyeluruh? Mengapa media bungkam atas penemuan aneh ini?
Temuan sebenarnya
Penemuan itu terjadi pada 2001 ketika Pauline Zalitzky, seorang insinyur kelautan dan suaminya, Paul Weinzweig, pemilik perusahaan Kanada bernama Advanced Digital Communications (ADC) sedang menjalankan misi survei dasar laut bekerja sama dengan pemerintah Kuba di Semenanjung Guanahacabibes di Provinsi Pinar del Rio.
Tim mereka mengerahkan peralatan sonar untuk memetakan wilayah seluas 2 kilometer persegi di dasar laut. Pada saat itulah mereka menemukan struktur bebatuan yang tersusun simteris mirip kompleks di perkotaan.
- Bangkai Kapal Yunani Kuno dari Abad ke-5 SM Ditemukan Berisi Logam Mulia, Bisa Jadi Petunjuk Keberadaan Atlantis
- Temuan Piramida Bawah Laut dari Zaman Batu Bikin Ahli Bingung, Ada yang Menyebutnya Sisa-Sisa Atlantis
- Kota Bawah Laut Ini Sudah Ada Sebelum Piramida Mesir, Asal Usulnya Masih Jadi Misteri Besar Arkeologi
- Misteri Penemuan Piramida Bawah Laut di Jepang, Benarkah Atlantis yang Hilang? Ini Penjelasan Ahli
Saat mengamati hasil gambar sonar, Zalitzky mencermati ada bentuk tak lazim dari struktur bebatuan yang cukup geomteris. Sejumlah bongkahan bangunan tampak berbentuk piramida, yang lainnya berbentuk lingkaran.
Dilansir Ancient Origins, pada Juli 2001 mereka kembali ke lokasi bersama ahli geologi Manuel Iturralde, peneliti senior Museum Sejarah Alam Kuba, kali ini dilengkapi dengan Kendaraan yang Dioperasikan dari Jarak Jauh untuk memeriksa dan memfilmkan struktur tersebut.
Reruntuhan kota
Gambar-gambar itu memperlihatkan bongkahan batu besar yang menyerupai granit yang dipahat, berukuran sekitar 2,43 meter kali 3,04 meter. Beberapa bongkahan batu tampak sengaja ditumpuk satu di atas yang lain, yang lain tampak terpisah dari yang lain.
Zalitzky mengatakan gambar-gambar tersebut tampak mencerminkan reruntuhan kota yang tenggelam tetapi dia enggan untuk menarik kesimpulan apa pun tanpa bukti lebih lanjut.
"Ini adalah struktur yang sangat aneh, dan telah menarik perhatian kita," kata Iturralde, yang telah mempelajari banyak sekali formasi bawah laut. "Namun jika saya harus menjelaskannya secara geologis, saya akan kesulitan."
Diperkirakan butuh waktu 50.000 tahun bagi struktur tersebut untuk tenggelam hingga kedalaman yang disebutkan di atas, kata Iturralde.
"50.000 tahun yang lalu belum ada kemampuan arsitektur di budaya mana pun yang kita ketahui untuk membuat bangunan yang rumit."
Apa yang kami temukan kemungkinan besar adalah sisa-sisa budaya lokal, yang dulunya terletak di "jembatan darat" sepanjang 100 160 km yang menghubungkan Semenanjung Yucatan Meksiko dengan Kuba.
Iturralde mengatakan ada legenda lokal tentang suku Maya dan penduduk asli Yucateco yang menceritakan tentang sebuah pulau yang dihuni oleh nenek moyang mereka yang lenyap disapu ombak.
Meski demikian, Iturralde tidak mengabaikan kemungkinan formasi batuan tersebut hanyalah hasil dari keajaiban alam.
"Alam mampu menciptakan beberapa struktur yang benar-benar tak terbayangkan," katanya.