Penelitian Ungkap Atlet Lari Bisa Hidup Lebih Lama dari Orang Biasa, Begini Penjelasannya
Ini merupakan hasil penelitian ilmuwan dari Kanada dan Australia.
Ini merupakan hasil penelitian ilmuwan dari Kanada dan Australia.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di Australia? Ilmuwan di Australia menemukan fosil dinosaurus jenis pterosaurus berusia 100 juta tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Australia? Ilmuwan menemukan fosil mata terbaik di dunia, yang kondisinya masih sangat terpelihara dengan baik.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Kanada? Ilmuwan di Kanada menemukan fosil yang sangat istimewa. Di lapisan bebatuan fosil berusia 505 juta tahun, ahli paleontologi menemukan lebih dari 170 fosil ubur-ubur purba yang sangat indah.
-
Dimana penelitian tentang lansia berusia panjang dilakukan? Penelitian ini dilakukan di dua wilayah, yaitu Dusun Miduanna, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan Pulau Gili Iyang di Madura, Jawa Timur.
-
Apa yang diteliti oleh para ilmuwan tentang olahraga dan perempuan? Meskipun studi sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan umumnya berolahraga lebih sedikit daripada pria, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa perempuan mungkin hanya membutuhkan lebih sedikit olahraga untuk mendapatkan manfaat yang setara dengan pria.
-
Bagaimana para ilmuwan menentukan usia bintang? Tingkat kandungan logam dalam sebuah bintang menjadi salah satu ukuran untuk mengetahui usia bintang tersebut. Semakin sedikit logam yang terdapat dalam sebuah bintang, berarti bintang itu lahir lebih awal di alam semesta ketika kandungan logam masih sangat sedikit.
Penelitian Ungkap Atlet Lari Bisa Hidup Lebih Lama dari Orang Biasa, Begini Penjelasannya
Penelitian baru menemukan bahwa beberapa atlet lari profesional memiliki usia yang cenderung lebih lama dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.
Berlari selama 10 jam dalam seminggu dengan jarak total 120 km tentu merupakan olahraga ekstrem. Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Kanada dan Australia menunjukan rutinitas ini mampu memperpanjang usia seseorang.
Sumber: Science Alert
Analisis tim peneliti mencakup data kesehatan masyarakat dari 200 orang pertama yang berlari 1,6 km dalam waktu kurang dari 4 menit pada tahun 1950-an, 1960-an dan 1970-an. Hasil penelitian menemukan, pelari profesional ini rata-rata hidup hampir 5 tahun lebih lama dibandingkan dengan populasi umum.
- Ilmuwan Temukan Makhluk Aneh dari Zaman Purba, Hidup di Australia 100 Juta Tahun Lalu, Begini Wujudnya
- Ilmuwan Ungkap Bagaimana Manusia Akhirnya Bisa Jago Lari, Ternyata Hasil Evolusi Manusia Purba Melakukan Ini
- Bulan Terbuat dari Apa? Ilmuwan Akhirnya Punya Jawabannya, Ternyata Mirip Bumi
- Ilmuwan Gali Lubang Terdalam di Dunia, Terdengar Ada 'Suara Neraka'
Studi yang dipublikasikan British Journal of Sports Medicine ini membantah pandangan masyarakat bahwa olahraga berat dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Faktanya, bagi sebagian orang, mendorong tubuh untuk bekerja secara maksimal dapat memberikan manfaat.
Meskipun banyak penelitian epidemiologi menunjukan individu yang aktif secara fisik dapat hidup lebih lama dibandingkan orang yang tidak aktif, masih belum jelas apakah berolahraga lebih dari yang disarankan itu baik atau buruk bagi kesehatan.
Menurut para ilmuwan, gaya hidup para atlet dengan intensitas yang tinggi, seperti lari marathon, bersepeda atau triathlon, dapat memberikan tekanan yang tidak wajar pada jantung mereka, sehingga berisiko mengalami kematian dini.
Namun, meskipun olahraga berat dapat menimbulkan resiko masalah kesehatan pada orang yang tidak banyak bergerak, kemungkinan dampak tersebut dapat berbeda bagi atlet berpengalaman.
Pada 2022, studi Harvard menemukan orang yang berolahraga lebih dari yang direkomendasikan dapat menurunkan risiko kematian sebesar 30-10 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang memenuhi pedoman aktivitas.
Ahli jantung Universitas Alberta, Stephen Foulkes dan rekan-rekannya menyatakan memang benar studi epidemiologi terhadap pengendara sepeda Tour de France, atlet olimpiade dan pendayung menunjukan peningkatan rentang hidup dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.
Saat ini, para peneliti telah menunjukan bahwa pola ini juga berlaku bagi para pelari tercepat dalam jarak 1,6 km. Atlet yang dapat melintasi jarak 1,6 km dalam waktu kurang dari 4 menit, memiliki kemampuan untuk mendorong sistem pernapasan, kardiovaskular, metabolisme, dan muskuloskeletal mereka secara maksimal. Untuk mencapai kecepatan ini, pelari secara teratur harus melakukan aktivitas fisik dengan intensitas yang tinggi sepanjang minggu.
Pada tahun 2018, ahli jantung menemukan 20 pelari pertama yang berlari dengan jarak 1,6 km dalam waktu 4 menit, rata-rata memiliki usia 12 tahun lebih lama dibandingkan dengan orang pada umumnya. Studi baru ini mempertimbangkan kelompok yang lebih besar dalam tiga dekade.
Menariknya, pelari yang menyelesaikan 1,6 km dalam 4 menit pada tahun 1960an, memiliki harapan hidup yang lebih besar dibandingkan pelari yang mencapai prestasi tersebut dalam beberapa dekade berturut-turut.
“Hal ini mencerminkan peningkatan harapan hidup masyarakat umum serta penanganan beberapa penyakit baik itu yang menular, maupun tidak."
Dengan kata lain, tidak semua atlet berumur panjang karena dipengaruhi gaya hidup mereka.
Misalnya, beberapa atlet memiliki gen yang menguntungkan dengan tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang biasa.
“Meskipun kami tidak dapat menentukan penyebab kematian sebagian besar pelari, penelitian yang melaporkan pengendara sepeda Tour de France dan kelompok atlet Olimpiade (termasuk pelari jarak menengah hingga jarak jauh) menunjukkan bahwa efek umur panjang terutama dimediasi oleh penurunan tingkat penyakit kardiovaskular dan kanker. kematian terkait,” tulis Foulkes dan rekannya.
Hasil analisis ini menegaskan kembali manfaat olahraga terhadap umur, bahkan pada tingkat pelatihan yang diperlukan untuk kinerja yang profesional.