Ribuan Tahun Lalu Ratusan Tentara Kuno Kalah Perang dan Sisa Jasad Mereka Ditemukan di Sebuah Danau, Tapi Bukan Tenggelam
Arkeolog menemukan ratusan kerangka manusia saat penggalian di Denmark.
Penggalian selama enam dasawarsa terakhir di situs di Alken Enge, Denmark, yang digunakan sebagai “padang rumput air” telah mengungkapkan misteri di balik temuan ratusan sisa-sisa jasad misterius.
Jasad-jasad itu pertama kali ditemukan pada 1944 saat sedang melakukan penggalian untuk parit. Penggalian selanjutnya dilakukan 12 tahun setelahnya pada 1956, dan kembali menemukan banyak tulang manusia termasuk puluhan tengkorak serta senjata.
-
Apa yang ditemukan di lengan tentara Yunani kuno itu? Pada 2013, profesor Yunani dan Ketua Antropologi di Universitas Adelphi, Anagnostis Agelarakis, membawa beberapa bagian dari kerangka prajurit Yunani kuno yang terluka itu dari Yunani Utara ke Pusat Medis Yahudi Long Island (LIJ), dengan izin dari Badan Arkeologi Yunani.Kerangka prajurit ini ditemukan saat penggalian arkeologi dilakukan Badan Arkeologi Yunani.Ahli radiologi LIJ, Helise Coopersmith melakukan rontgen pada potongan tulang prajurit tersebut, yang jenazahnya berusia lebih dari 2.500 tahun. Mata panah perunggu tertanam di ulna kiri (tulang utama di lengan bawah).
-
Di mana kendi kuno tersebut ditemukan? Seorang ayah dan anak menemukan sebuah kendi tanah liat kuno saat memancing di dekat Waduk Kirov di wilayah Talas, Kyrgystan.
-
Di mana makam kuno Tainiaro ditemukan? Para ahli arkeologi menemukan situs prasejarah misterius bernama Tainiaro yang diyakini sebagai pemakaman zaman Batu berusia 6.500 tahun, terletak hanya 80 kilometer di selatan Lingkaran Arktik, wilayah Lapland, Finlandia.
-
Siapa yang menemukan senjata kuno itu? Para arkeolog menemukan senjata kuno ini saat melakukan survei bongkahan es di Lendbreen, Norwegia.
-
Bagaimana penemuan makam kuno ini terungkap? Mereka pun lantas meminta bantuan organisasi Arkeologi AOC untuk menganalisinya lebih mendalam.
-
Bagaimana senjata kuno ini bisa terawetkan? Tumpukan salju dan lapisan es dapat mengawetkan sisa-sisa organik untuk jangka waktu yang lama, karena suhu dingin secara signifikan memperlambat proses kimia dan biologis, sehingga hampir menghentikan degradasi ketika suhu mencapai titik beku.
Herannya, jasad-jasad yang ditemukan ini meninggal bukan karena tenggelam. Para ahli meyakini mereka meninggal dengan cara mengerikan, seperti dikutip dari laman Atlas Obscura.
Pertarungan hebat di Zaman Besi
Berdasarkan hasil identifikasi, para ahli mengungkapkan bahwa banyak tulang yang memperlihatkan tanda-tanda kekerasan seperti luka akibat senjata tajam, tengkorak yang hancur karena pukulan kapak, luka akibat tombak dan anak panah.
Para arkeolog menyimpulkan kuburan-kuburan ini adalah hasil pembantaian atau pertempuran yang terjadi selama bertahun-tahun. Hal ini merujuk pada catatan sejarah yang menunjukkan sekitar 2.000 tahun lalu terjadi kekerasan ekstrem dan keresahan sosial di Eropa Utara.
Sebuah studi yang diterbitkan di PNAS menemukan lebih banyak sisa-sisa tulang manusia sebanyak 380 jasad yang dibuang ke danau pada Zaman Besi yang berada di Alken Enge.
Namun, secara misterius mereka tidak meninggal di sana.
- Arkeolog Temukan Rumah Kuno Dekat Makam Raja Baik Hati yang Dikuburkan dalam Peti Emas, Berasal dari Masa 900 SM
- Arkeolog Temukan Pisau Kecil Berusia 2.000 Tahun, Ada Ukiran Tulisan Kuno di Bilahnya
- 4.200 Tahun Lalu Manusia Kuno Sudah Mampu Atasi Perubahan Iklim, Arkeolog Ungkap Caranya
- 5 Pedang Kuno Berusia Ribuan Tahun yang Ditemukan Arkeolog
Semua korban tewas ini adalah laki-laki yang sebagian besar berusia antara 20 dan 40 tahun, beberapa di antaranya berusia 13 tahun.
Para ahli meyakini, semasa hidup mereka berjuang untuk suku dan kepala suku mereka. Namun setelah meninggal, tubuh mereka mungkin telah menjadi piala dan dikorbankan bagi dewa-dewa musuh mereka.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti