Tentara Israel Merangsek ke Pinggiran Kota Damaskus, Pemberontak Suriah yang Baru Berkuasa Hanya Bungkam
Suriah berada dalam kekacauan setelah kelompok pemberontak merebut Damaskus dan menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
Pasukan Israel terus merangsek ke wilayah Suriah untuk memperluas penduduknya. Bahkan saat ini, pasukan penjajah telah berada hanya 20 kilometer dari ibu kota Damaskus, di samping melakukan ratusan kali pengeboman di negara yang tengah dilanda krisis tersebut.
Suriah berada dalam kekacauan setelah kelompok pemberontak merebut Damaskus dan menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad.
- 250 Kali Serangan Udara Israel Hancurkan Fasilitas-Fasilitas Militer Suriah, Tanpa Kecaman dari Pemberontak yang Baru Berkuasa
- Media Israel Ungkap Tel Aviv Lakukan Kontak Langsung dengan Pemberontak Suriah, Ini Tujuannya
- Ketegangan di Suriah Meningkat, KBRI Damaskus Minta WNI Tetap Waspada dan Tenang
- Sosok Bashar al-Assad, Presiden Suriah yang Dikabarkan Melarikan Diri dari Negaranya
Menurut laporan Al-Mayadeen dan Reuters, tentara Israel telah merangsek ke kota Qatana di Damaskus selatan pada Selasa (10/12).
Jet-jet Israel melanjutkan serangan udara pada Selasa pagi, menghantam fasilitas tentara Suriah di Aleppo, Damaskus, dan kota pelabuhan barat Latakia.
“Angkatan Laut Israel melakukan operasi besar-besaran tadi malam untuk menghancurkan armada tentara Suriah, dimana beberapa kapal milik armada angkatan laut Suriah yang membawa puluhan rudal angkatan laut dihancurkan, di kawasan pelabuhan Bayda dan pelabuhan Latakia,” menurut laporan Radio Tentara Israel pada Selasa (10/12).
Ahli kimia Suriah Dr Hamdi Ismail ditemukan tewas di dalam rumahnya, menurut laporan pada 10 Desember, dikutip dari The Cradle, Rabu (11/12). Beberapa eksekusi terhadap tentara Suriah telah dilaporkan sejak Damaskus jatuh.
Kepemimpinan baru di Damaskus, yang dipimpin oleh komandan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani, tetap bungkam mengenai pendudukan Israel di Suriah selatan dan serangan tanpa henti di seluruh negeri.
HTS – yang sebelumnya dikenal sebagai cabang Al-Qaeda di Suriah, Front Nusra – telah terlibat dalam berbagai kekejaman, termasuk penculikan, eksekusi di depan umum, serangan tanpa pandang bulu terhadap wilayah sipil, dan kejahatan perang lainnya selama bertahun-tahun.