Tuai Kecaman, Seorang Pejabat Klaim Peradaban China Lebih Tua dari Mesir Kuno
Dalam artikel itu, Yu menjelaskan kunci dasar klaimnya adalah penemuan baskom perunggu dari Periode Musim Semi dan Musim Gugur tahun 770 – 476 sebelum Masehi pada sebuah makam kuno di China.
Klaim kontroversial yang menyatakan ‘China menciptakan peradaban Mesir’ oleh seorang pejabat pemerintah China telah menyebabkan kemunculan berbagai reaksi dan penyelidikan formal.
Yu Ruijun, peneliti senior di Biro Kebudayaan dan Pariwisata Kota Zhangjiakou Provinsi Hebei, China adalah pejabat yang membuat kehebohan itu. Dalam satu artikel online, dia menjelaskan ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang China adalah pencipta peradaban Mesir.
-
Apa yang ditemukan oleh tim arkeolog di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Mesir? Saat menggali sebuah kuburan kuno di Mesir, para arkeolog membuat penemuan langka. Penemuan langka ini benar-benar mengejutkan ahli yang melakukan penggalian. Lantas, apa yang mengejutkan?Sebuah tumor ovarium yang tersemat di panggul seorang wanita yang meninggal lebih dari 3000 tahun.
-
Apa yang ditemukan di China selain fosil Stegosaurus? Penemuan ini terjadi pada 2017 di Daerah Otonomi Manchu Fengning, Provinsi Hebei Utara, China, bersama dengan nenek moyang primitif Triceratops.
-
Apa yang ditemukan oleh tim arkeolog di bawah laut Mesir? Tim arkeolog menemukan reruntuhan kuil yang didedikasikan untuk dewi Yunani, Aphrodite, serta sebuah kuil untuk dewa Mesir, Amun, di bawah permukaan laut di Heracleion, kota kuno yang terletak di pantai Mediterania Mesir.
-
Apa yang ditemukan oleh tim arkeolog Mesir di Tell El Kedwa? Tim arkeolog Mesir yang bekerja di Tell El Kedwa menemukan lima sumur kuno yang menakjubkan. Sumur ini diyakini berasal dari abad ke-13 SM di bagian utara Sinai.
Artikel online yang diterbitkan Selasa lalu dan mengundang banyak kontroversi ketika muncul di akun WeChat resmi biro itu kini telah dihapus.
Dalam artikel itu, Yu menjelaskan kunci dasar klaimnya adalah penemuan baskom perunggu dari Periode Musim Semi dan Musim Gugur tahun 770 – 476 sebelum Masehi pada sebuah makam kuno di China.
Baskom itu memiliki pahatan-pahatan yang menurut Yu mirip dengan berbagai pahatan yang ditemukan di peninggalan-peninggalan Mesir kuno. Kemudian Yu menjelaskan lima temuan lain yang mendukung klaimnya, yaitu kesamaan ras bangsa China dan Mesir, peninggalan budaya, teknologi medis, dan satuan ukuran yang digunakan dua peradaban itu.
Meski memiliki kesamaan, namun semua bukti dan penelitian arkeologi seluruh dunia telah menunjukkan peradaban kuno Mesir muncul jauh lebih awal dibanding peradaban China. Klaim Yu pun dapat dibantah dengan berbagai penelitian lain.
Bahkan klaim Yu disambut dengan ejekan dan kebingungan dari masyarakat China. Karena klaim itu, Yu kini sedang diselidiki biro tempat dia bekerja.
Zheng Jinsong, wakil kepala Museum Southwest University Chongqing menjelaskan meski terdapat bukti-bukti kesamaan antara peradaban Mesir dan China, namun hingga kini tidak ada klaim yang mendukung jika peradaban China sudah ada terlebih dahulu sebelum peradaban Mesir kuno.
“Ketika datang untuk meneliti asal-usul peradaban, terlalu meremehkan atau meremehkan diri sendiri tidak dapat diterima,” jelas Zheng, dikutip dari South China Morning Post, Jumat (25/11).
Bahkan klaim tidak masuk akal Yu mendapat ejekan dari pengguna media sosial Weibo.
“Tidak, tidak, mari kita tahan itu. Jika kita terus melakukan ini, kita akan menjadi seperti Korea Selatan, yang merupakan asal dari segalanya,” tulis seorang pengguna dengan bercanda.
Sebelumnya pengguna internet (netizen) China sering mengejek netizen Korea Selatan yang kerap mengklaim budaya-budaya China sebagai milik budaya Korea Selatan.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)