Turuni Tangga 400 Tahun yang Terlupakan, Arkeolog Temukan Makam Kuno yang Isinya Mengejutkan
Lokasi tangga kuno itu terletak di dalam sebuah gereja abad ke-12 di Prancis.
Sebuah penjelajahan di tangga yang terlupakan dalam sebuah gereja abad ke-12 di Prancis tidak hanya mengungkap ruang pemakaman yang hilang, tetapi juga membawa perjalanan kembali ke abad keenam.
Penemuan ini merupakan bagian dari proyek restorasi di Gereja Saint Philibert di Dijon, Prancis, yang diperlukan karena keputusan kurang bijaksana pada tahun 1970-an.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kuil kuno berusia 2.800 tahun di Yunani? Para arkeolog yang sedang menggali sebuah kuil kuno berusia 2.800 tahun di sebuah tempat suci di Yunani menemukan serangkaian artefak menarik. Mereka juga menemukan sayap tanah liat yang kemungkinan adalah bagian dari sphinx atau putri duyung, serta sebagian dari sebuah kalung emas.
-
Bagaimana arkeolog menentukan usia makam kuno tersebut? Penelitian awal mengatakan makam tersebut berbentuk kerucut yang terpotong, berasal dari masa Praklasik Tengah sekitar 1200 hingga 400 SM. Namun, berdasarkan karakteristik bahan yang terbentuk, makam tersebut berasal mendekati masa Praklasik Awal sekitar 2500 hingga 1200 SM.
-
Mengapa arkeolog heran dengan penemuan kota kuno ini? Meskipun kota ini berasal dari masa lampau, penemuan mengagumkan ini menunjukkan apa yang dapat diraih oleh pencapaian luar biasa dari semangat manusia.
-
Apa yang membuat arkeolog kagum tentang kota kuno ini? Reruntuhannya menawarkan wawasan tentang perencanaan dan rekayasa yang digunakan untuk membangunnya.
-
Siapa yang memimpin tim arkeolog yang menemukan kota kuno tersebut? Para arkeolog yang melakukan penelitian di daerah tersebut merupakan bagian dari tim yang dipimpin Serres Antiquities Ephorate yang bekerja sama dengan French School of Athens.
-
Bagaimana para arkeolog memetakan kota kuno tersebut? Dengan waktu yang terbatas karena ketinggian air Sungai Tigris terus meningkat, para peneliti berhasil dengan cepat memetakan kota tersebut.
Pemasangan pelat beton berpemanas menjebak tanah yang mengandung garam di bawahnya—gereja berusia 800 tahun ini digunakan sebagai tempat penyimpanan garam pada abad ke-18 dan ke-19—dan ketika dipanaskan, garam tersebut menyebabkan retakan dan kerusakan pada fondasi batu gereja.
Saat tim mulai menyelidiki dan menggali fondasi gereja di berbagai lokasi, restorasi tersebut dengan cepat berubah menjadi pencarian arkeologi yang mendalam. Hal ini menghasilkan penemuan sebuah ruang bawah tanah tersembunyi di bagian transept gereja yang berisi peti jenazah anak-anak dan orang dewasa, menurut pernyataan yang diterjemahkan dari Institut Nasional Prancis untuk Penelitian Arkeologi Pencegahan (Inrap).
Pemakaman tersebut menampilkan kain kafan sederhana, dengan beberapa koin kuno dan rosario di samping jenazah.
Namun, itu bukan satu-satunya temuan.
Tim arkeologi—dipimpin oleh Clarisse Couderc dan Carole Fossurier—juga menemukan makam batu dari abad ke-11 hingga ke-13, dan bahkan enam sarkofagus dari periode Akhir Antik dan Merovingian.
- Gali Makam di Situs Rahasia, Arkeolog Temukan Pedang Prajurit Berpangkat Tinggi dari Abad ke-6
- Arkeolog Temukan 20 Makam Kuno dari Abad Ketujuh di Dekat Gereja Tua, Ternyata Milik Keluarga Kerajaan dan Para Biarawan
- Arkeolog Amatir Temukan Kepala Wanita Berukir di Kolam Pemandian Kuno dari Abad ke-4, Begini Wujudnya
- Arkeolog Temukan Makam Kuno Berisi Sisir dari Abad ke-4 yang Masih Utuh, Begini Bentuknya
Meskipun Gereja Saint Philibert yang ada saat ini didirikan pada paruh kedua abad ke-12—dengan tambahan berupa serambi, menara lonceng, puncak menara, dan kapel samping—tim arkeologi menemukan bukti tambahan tentang gereja yang lebih tua di lokasi tersebut, yang pertama kali ditemukan selama penggalian tahun 1923.
Lebih dalam lagi, mereka menemukan sisa-sisa dinding dari Abad Pertengahan Awal, yang dibangun menggunakan teknik batu bata berpola herringbone, yang menurut tim kemungkinan berasal dari abad ke-10.
Namun, sarkofagus tersebut bahkan lebih tua, dengan salah satu dari enam peti mati memiliki tutup yang diukir. Para ahli dari Inrap meyakini penemuan pemakaman dari berbagai era menunjukkan bahwa gereja ini merupakan pusat pemakaman penting selama transisi dari era Romawi ke Abad Pertengahan Awal (sarkofagus tersebut kemungkinan berada di dalam bangunan kuno lainnya saat pertama kali dikuburkan).