108 Patung terakota ini bentuk kritik atas diskriminasi di China
Sebagai bentuk kritik untuk diskriminasi terhadap anak perempuan di China, seniman ini bikin 108 patung terakota.
Deretan patung terakota ini bukannya para prajurit terakota yang ditemukan di Xi'an, Republik Rakyat Tiongkok. 108 Buah patung ini adalah Terracotta Daughters karya Prune Nourry. Kalau diperhatikan lebih dekat, sesungguhnya patung-patung itu menampilkan sosok anak-anak perempuan.
Seniman muda asal Prancis ini bermaksud untuk mengkritik diskriminasi yang diterima anak-anak perempuan di China. Seperti diketahui, kebanyakan warga China yang berpikiran konservatif umumnya lebih memilih memiliki anak lelaki daripada anak perempuan. Akibat pemikiran ini China sampai mengalami krisis jumlah penduduk perempuan pada satu dekade terakhir.
-
Mengapa Ki Ageng Mangir menjadi musuh Panembahan Senopati? Dalam perjalanannya, Mangir menjadi sebuah desa yang memberontak karena menolak tunduk pada Mataram. Panembahan Senopati mencari cara untuk menaklukkan Ki Ageng Mangir Wanabaya III dan merelakan putrinya, Retno Pembayun, untuk merayu Mangir.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan Menara Siger diresmikan? Bangunan ini telah diresmikan pada tahun 2008 oleh Gubernur Lampung saat itu, Sjachroedin Z.P.
-
Bagaimana Ki Ageng Mangir meninggal? Saat Ki Ageng Mangir masuk ke istana tanpa senjata dan sungkem sambil menundukkan kepala, Panembahan Senopati langsung memegang kepala Ki Ageng Mangir dan dipukulkan ke batu gilang singgasananya. Ki Ageng Mangir meninggal saat itu juga dan dimakamkan di Makam Raja-Raja Mataram Kotagede.
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
Photo by Huffington Post/Michael George
Dengan bantuan para seniman prajurit terakota di Xi'an, lokasi penemuan prajurit-prajurit terakota Nourry menciptakan patung-patung anak perempuan. Ia mendasarkan patungnya dari foto anai-anak perempuan berusia 10 tahun hingga 13 tahun yang tinggal tak jauh dari Xi'an. Dilaporkan Huffington Post, gadis-gadis kecil ini merupakan anak yatim yang dipilih oleh organisasi nirlaba The Children of Madaifu untuk dilibatkan dalam proyek Terracotta Daughters.
Hasil dari penjualan patung-patung ini nantinya dipakai untuk mendanai proyek Nourry sekaligus memberikan pendidikan gratis selama tiga tahun untuk semua anak yang menjadi modelnya.
Photo by Huffington Post/Michael George
Terracotta Daughters bukanlah karya pertama Nourry yang ditujukan sebagai protes atas diskriminasi terhadap wanita. Sebelumnya di India ia pernah membuat patung hibrida sapi dan anak perempuan untuk menyindir perlakuan diskriminatif orang India terhadap anak perempuan. Sekadar informasi, sapi dianggap sebagai hewan suci di negara itu. Jadi bukan hal yang aneh kalau sebuah keluarga lebih mengutamakan kesejahteraan sapi peliharaan di rumah daripada anak perempuan mereka.
Saat ini Terracotta Daughters karya Nourry dipamerkan di China Institute, Lower Manhattan. Setelah berkeliling ke beberapa negara, patung-patung ini akan disemayamkan di suatu lahan di China, persis seperti patung-patung prajurit terakota yang sebenarnya. Nantinya patung-patung ini akan digali lagi pada tahun 2030, tahun di mana ketidakseimbangan gender di China diprediksi mencapai puncak.