4 Hobi Positif yang Bikin Anak Tumbuh Tinggi
Salah satu olahraga yang sering dipercaya bisa membantu meningkatkan tinggi badan anak adalah berenang.
4 Hobi Positif yang Bikin Anak Tumbuh Tinggi
Siapa yang tidak ingin memiliki anak yang tumbuh tinggi dan sehat?
Tinggi badan adalah salah satu indikator perkembangan fisik anak yang sering menjadi perhatian orang tua.
Banyak orang tua yang berusaha memberikan berbagai cara agar anaknya bisa tumbuh tinggi, mulai dari memberikan nutrisi yang baik, mengatur pola tidur, hingga mendorong anak untuk melakukan olahraga tertentu.
Salah satu olahraga yang sering dipercaya bisa membantu meningkatkan tinggi badan anak adalah berenang.
Apa saja olahraga lain yang bisa dilakukan anak untuk mendukung pertumbuhan tinggi badannya? Simak ulasan berikut ini.
1. Berenang: Olahraga yang Melibatkan Seluruh Otot Tubuh
Berenang adalah salah satu olahraga yang melibatkan seluruh otot tubuh, termasuk otot punggung dan tulang belakang.
Saat berenang, tubuh kita ditopang oleh air, sehingga tekanan pada tulang belakang dan cakram tulang belakang berkurang. Hal ini memungkinkan tulang belakang untuk meregang dan memanjang. Selain itu, berenang juga membantu memperkuat otot-otot di sekitar tulang belakang, yang dapat meningkatkan tinggi badan.
Dilansir Halodoc, berenang juga dapat membantu meningkatkan kelenturan tubuh dan merangsang sel-sel di dalam tubuh.
Berenang membantu merangsang setiap otot, yang membantu meningkatkan tinggi badan secara alami.
-
Apa itu Tiangong? Stasiun luar angkasa yang dibangun sendiri oleh China, dikenal sebagai Tiangong.
-
Mengapa tari Toga hampir hilang? Sejak saat itu, beberapa kebudayaan dan aktivitas kesenian asli Siguntur pun hilang, salah satunya tari toga yang namanya semakin tenggelam. Sejak kedatangan Belanda, tari toga hilang bak ditelan bumi.
-
Di mana Ki Ageng Tirta tinggal? Tempat tinggal Ki Ageng Tirta di Desa Kanoman, Grobogan sendiri sebuah wilayah yang tidak pernah mengalami kekeringan di musim kemarau.
-
Di mana pertempuran di Tebing Tinggi terjadi? Pertempuran ini terjadi di beberapa wilayah seperti di Dolok Merawan dan di Paya Pinang.
-
Apa itu Timba Pring? Timba Pring merupakan alat angkut air tradisional khas warga Indramayu Bambu sudah dimanfaatkan manusia sebagai alat untuk bertahan hidup sejak ribuan tahun silam.Unsur pohonnya bisa digunakan secara penuh, mulai dari rebung yang bisa dimasak, batang bambu untuk bangunan sampai daunnya untuk pupuk. Bahkan, warga Indramayu di masa lampau juga memanfaatkan bambu untuk dijadikan alat angkut air bernama Timba Pring.
-
Apa itu tongseng? Tongseng adalah kuliner daging berkuah khas dari Jawa Tengah.
Berenang juga dapat menstimulasi tumbuh kembang anak dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Namun, perlu diingat bahwa berenang bukanlah satu-satunya faktor yang memengaruhi tinggi badan anak.
Tinggi badan dipengaruhi oleh banyak faktor lain, seperti genetik, nutrisi, hormon pertumbuhan, dan aktivitas fisik lainnya.
Oleh karena itu, tidak ada jaminan bahwa berenang akan membuat anak tumbuh lebih tinggi daripada potensi genetiknya.
2. Basket: Olahraga yang Merangsang Pertumbuhan Tulang
Basket adalah olahraga yang membutuhkan banyak gerakan melompat, yang dapat merangsang pertumbuhan tulang.
Melompat dapat meningkatkan tekanan pada tulang, yang dapat merangsang produksi sel-sel tulang baru.
Hal ini dapat membantu meningkatkan kepadatan dan panjang tulang.
Dilansir Alodokter, basket juga dapat merangsang produksi hormon pertumbuhan, yang berperan penting dalam pertumbuhan tulang dan otot.
Hormon pertumbuhan mencapai puncaknya selama masa pubertas, sehingga olahraga basket dapat membantu memaksimalkan potensi pertumbuhan tinggi badan pada masa ini.
3. Bersepeda: Olahraga yang Meningkatkan Keseimbangan dan Pertumbuhan Tulang Kaki
Bersepeda adalah olahraga yang baik untuk meningkatkan keseimbangan tubuh dan pertumbuhan tulang kaki.
Saat bersepeda, kita menggunakan otot-otot kaki untuk mengayuh pedal sepeda, yang dapat membantu memperkuat tulang kaki.
Tulang kaki adalah salah satu bagian tubuh yang paling banyak menyumbang tinggi badan kita.
Dilansir Alodokter, bersepeda juga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk ke tulang belakang.
Hal ini dapat membantu meningkatkan suplai nutrisi dan oksigen ke tulang belakang, yang dapat mendukung pertumbuhan tinggi badan.
3. Bersepeda: Olahraga yang Meningkatkan Keseimbangan dan Pertumbuhan Tulang Kaki
Yoga adalah olahraga yang meningkatkan kelenturan dan postur tubuh.
Yoga melibatkan berbagai gerakan asana yang dapat meregangkan dan memanjangkan tulang belakang, leher, bahu, pinggul, dan kaki.
Hal ini dapat membantu meningkatkan tinggi badan secara alami.
Dilansir Alodokter, yoga juga dapat membantu meningkatkan postur tubuh, yang dapat mempengaruhi tinggi badan kita.
Postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk atau menundukkan kepala, dapat menghambat pertumbuhan tinggi badan.
Yoga dapat membantu mencegah postur tubuh yang buruk dengan melatih otot inti dan punggung, yang dapat membantu menjaga tulang belakang tetap lurus dan sejajar.
Keempat olahraga ini memiliki manfaat bagi kesehatan dan perkembangan anak, terutama dalam hal pertumbuhan tulang belakang, kaki, dan otot.
Namun, perlu diingat bahwa tinggi badan anak tidak hanya dipengaruhi oleh olahraga, tetapi juga oleh faktor-faktor lain seperti genetik, nutrisi, hormon pertumbuhan, dan kualitas tidur.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan dukungan yang optimal bagi anak agar bisa tumbuh tinggi sesuai dengan potensi genetiknya.
Selain olahraga, pertambahan tinggi badan anak juga perlu dioptimalkan dengan asupan gizi yang baik.
Berikut ini deretan nutrisi yang diperlukan agar anak bisa mencapai tinggi badan optimal.
1. Protein
Protein adalah zat pembangun dan pemelihara yang membantu membentuk dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
Protein juga berperan dalam pembentukan hormon, enzim, dan antibodi.
Sumber protein hewani yang baik antara lain daging merah, ayam, ikan, telur, susu, keju, dan yoghurt. Sumber protein nabati yang baik antara lain kacang-kacangan seperti kacang kedelai dan kacang tanah.
2. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang dan gigi.
Kalsium juga berperan dalam fungsi otot, saraf, dan pembekuan darah.
Sumber kalsium yang baik antara lain susu, keju, yoghurt, dan sayuran hijau seperti brokoli dan bayam.
3. Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin yang membantu penyerapan kalsium dalam tubuh dan mendukung pertumbuhan tulang.
Vitamin D juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh dan kesehatan kulit.
Sumber vitamin D yang baik antara lain ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan makarel, telur, produk susu yang diperkaya vitamin D, dan paparan sinar matahari.
4. Asam Amino
Asam amino adalah senyawa kimia yang menyusun protein.
Asam amino sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel tubuh, terutama otak.
Sumber asam amino yang baik antara lain telur, tahu, daging, ayam, ikan, dan susu.
5. Zat Besi
Zat besi adalah mineral yang sangat penting untuk pembentukan hemoglobin, yaitu zat yang mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Zat besi juga berperan dalam fungsi otak dan sistem kekebalan tubuh.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yaitu kondisi di mana tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah sehat.
Sumber zat besi yang baik antara lain daging merah, ayam, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau seperti bayam, dan buah-buahan seperti apel dan kurma.
Selain nutrisi-nutrisi di atas, anak juga membutuhkan nutrisi lainnya seperti karbohidrat, lemak, vitamin A, vitamin C, folat, seng, magnesium, dan yodium untuk tumbuh kembang yang optimal.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan makanan yang bervariasi sesuai dengan usia dan aktivitas anak.
Menurut penelitian, stunting pada balita dapat diakibatkan oleh kurangnya asupan zat gizi yang diperlukan bagi pertumbuhan anak.
Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari standar usianya.
Stunting dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik dan mental anak.
Buat mencegah stunting, selain memberikan asupan gizi yang cukup, orang tua juga perlu memberikan suplementasi vitamin A, pemberian imunisasi, dan mencegah penyakit infeksi seperti diare dan ISPA pada anak.