5 Kuliner Tradisional Indonesia yang Memiliki Sejarah Menarik, Rasanya Unik dan Khas Indonesia
Kuliner Indonesia memiliki cita rasa yang unik dan jarang ditemui di luaran. Tak hanya rasanya, beberapa kuliner khas ini memiliki sejarah yang menarik.
Kuliner tradisional Indonesia tidak hanya memiliki resep dan teknik memasak yang khas. Jajanan dan makanan tradisional ini juga memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Berdasarkan beberapa sumber, berikut adalah sejarah unik dari jajanan tradisional Indonesia: Rujak cingur berasal dari Jawa Timur dan berisi irisan cingur sapi, timun, mangga muda, bengkoang, tahu, tempe, tauge, lontong, nanas, dan lainnya. Makanan ini dulunya sangat disukai oleh para raja. Konon, di daerah Masiran, ada seorang raja yang meminta hidangan istimewa. Seorang punggawa dari Arab kemudian mempersembahkan rujak mulut unta kepada raja. Tak disangka, raja sangat menyukai rujak tersebut dan memberikan hadiah berupa harta, kapal laut, tanah, dan jabatan sebagai kepala koki istana kepada punggawa itu. Namun, punggawa tersebut hanya meminta kapal untuk berpetualang. Sebagai imbalannya, ia membagikan resep rujaknya kepada sang raja. Setelah beberapa hari berlayar, punggawa itu tiba di Tanjung Perak, Surabaya, dan mulai menyebarkan resepnya. Karena sulitnya mendapatkan mulut unta, ia menggunakan mulut sapi sebagai alternatif. Docang terlihat mirip dengan lontong sayur. Biasanya, docang terdiri dari tauge, lontong, daun singkong, dan oncom yang disiram kuah. Menariknya, docang dulunya merupakan racun. Pangeran Rengganis yang memimpin Cirebon tidak menyukai Wali Songo dan berencana meracuni mereka dengan docang. Namun, alih-alih keracunan, Wali Songo justru menjadi penggemar makanan ini. Soto merupakan salah satu makanan tradisional yang terkenal di Indonesia. Namun, ada yang berpendapat bahwa makanan ini berasal dari Tiongkok dan dikenal dengan nama caudo. Awalnya, soto hanya terkenal di Semarang, tetapi seiring waktu, soto mulai menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Dari berbagai jenis soto yang ada, soto Kudus menjadi salah satu yang paling populer, yang menggunakan daging kerbau. Pemilihan daging kerbau dalam soto Kudus memiliki alasan tersendiri; saat menyebarkan ajaran Islam di Kudus, Sunan Kudus mengetahui bahwa daging sapi dianggap suci oleh penganut agama Hindu dan Buddha. Untuk menghormati kepercayaan tersebut, daging sapi digantikan dengan daging kerbau. Keberadaan kue putu ternyata sudah dikenal sejak zaman kuno, bahkan telah dicatat dalam Serat Centhini. Pada masa lalu, kue ini biasanya disajikan sebagai hidangan sarapan di pagi hari. Di negara asalnya, Tiongkok, kue putu biasanya diisi dengan kacang hijau. Namun, di Indonesia, kue putu diisi dengan gula merah dan ditaburi parutan kelapa, yang dipilih karena Indonesia memiliki banyak gula merah. Wingko babat adalah oleh-oleh khas dari Semarang. Jajanan ini terbuat dari campuran beras ketan, parutan kelapa, dan gula. Meskipun dikenal sebagai makanan dari Semarang, asal-usul wingko babat sebenarnya berasal dari Babad, Lamongan, Jawa Timur. Sejarahnya dimulai ketika dua orang, Loe Lan Hwa dan The Ek Tjong, melarikan diri ke Semarang untuk menghindari perang di Lamongan. Untuk bertahan hidup di Semarang, mereka membuat kue kelapa yang kini dikenal sebagai Wingko Babad. Dari lima kuliner khas di atas, mana yang jadi favoritmu? Semua makanan memilliki sejarah yang unik dan menarik. Dibalik sejarahnya, rasa makanan juga unik dan bikin ketagihan. Mau rasa manis atau gurih silakan pilih sesuai seleramu.Rujak Cingur
Docang
Soto Kudus
Kue Putu
Wingko Babat