Mengenal Tidur Bifasik, Pola Tidur Kuno yang Salah Satu Manfaatnya Bikin Tubuh Lebih Produktif
Mengenal tidur bifasik, pola tidur dua fase yang dipercaya meningkatkan produktivitas dan kesehatan secara keseluruhan. Apakah ini cocok untuk Anda?
Tidur bifasik adalah pola tidur yang dibagi menjadi dua periode dalam sehari: satu periode tidur utama di malam hari dan satu tidur singkat di siang hari. Meskipun tidur monophasik (tidur dalam satu kali periode panjang) sekarang dianggap sebagai standar, sebenarnya tidur bifasik lebih umum di masa lalu, bahkan di banyak budaya hingga saat ini.
Pola ini memiliki akar yang kuat dalam sejarah manusia, terutama sebelum munculnya pencahayaan buatan. Pada masa lalu, banyak orang akan tidur selama beberapa jam di malam hari, bangun selama satu atau dua jam untuk melakukan aktivitas ringan, dan kemudian kembali tidur hingga pagi. Saat ini, pola tidur ini banyak diadopsi oleh mereka yang ingin meningkatkan produktivitas dan meminimalkan dampak dari tidur yang terganggu.
-
Apa manfaat tidur cukup? Menurut penelitian, tidur enam sampai sembilan jam semalam bisa mengurangi risiko penyakit jantung.
-
Bagaimana cara melakukan power nap yang efektif? Saat tubuh sudah mulai lelah di tengah pekerjaan yang menumpuk, cobalah untuk memejamkan mata sejenak dan jangan lupa nyalakan alarm agar bisa bangun tepat waktu. Selain itu, kamu juga bisa mengikuti beberapa tips yang membantu power nap lebih maksimal.
-
Bagaimana cara memaafkan bisa meningkatkan kualitas tidur? Memaafkan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur seseorang. Ketika seseorang memaafkan dan melepaskan beban emosional, mereka cenderung memiliki tidur yang lebih nyenyak dan pulih.
-
Kenapa tidur telanjang bisa meningkatkan kualitas tidur? Saat tidur tanpa pakaian, suhu tubuh cenderung menurun, memicu produksi hormon tidur melatonin dan menurunkan hormon stres kortisol. Hal ini dapat membantu Anda tidur lebih nyenyak dan memastikan proses regenerasi tubuh berjalan optimal.
-
Bagaimana cara mengatasi kesulitan tidur agar tidur lebih berkualitas? Yohana mengakui banyak orang kesulitan untuk tidur di waktu yang tepat, namun jika menginginkan kualitas tidur yang baik dapat mencoba dengan menghitung mundur dan mendengarkan napas sendiri.
-
Apa saja manfaat dari tidur yang cukup di malam hari? Tidur di malam hari sendiri dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan tubuh, lho. Mau tahu apa saja itu? 1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh 2. Mencegah Terjadinya Obesitas 3. Bikin Mood Lebih Baik 4. Membantu Menjaga Kesehatan Jantung 5. Mencega penuaan Dini
Manfaat Tidur Bifasik
Tidur bifasik menawarkan sejumlah manfaat bagi kesehatan dan kinerja sehari-hari. Beberapa keuntungan utamanya meliputi:
1. Meningkatkan Produktivitas
Banyak orang merasa lebih segar dan produktif setelah menjalani pola tidur bifasik. Dengan membagi tidur menjadi dua periode, tubuh mendapatkan kesempatan untuk pulih lebih optimal. Tidur singkat di siang hari dapat memberikan dorongan energi dan meningkatkan konsentrasi, terutama ketika tubuh mulai merasa lelah di pertengahan hari. Ini adalah alasan mengapa banyak pekerja kreatif dan profesional mengadopsi tidur bifasik untuk menjaga fokus mereka tetap tajam sepanjang hari.
2. Mendukung Kesehatan Mental
Tidur yang terpecah menjadi dua fase tidak hanya membantu tubuh beristirahat, tetapi juga memberikan jeda bagi otak untuk "reset". Penelitian menunjukkan bahwa tidur siang singkat atau "power nap" membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Bahkan, banyak orang melaporkan merasa lebih tenang dan rileks setelah tidur bifasik.
3. Memperbaiki Fungsi Kognitif
Sebuah studi dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa tidur siang, terutama jika dilakukan secara teratur, bisa meningkatkan kemampuan kognitif seperti ingatan dan pemecahan masalah. Selain itu, tidur siang yang singkat bisa langsung memperbaiki kemampuan berpikir tanpa menimbulkan perasaan grogi, seperti yang sering dialami setelah tidur yang lebih lama.
4. Mengurangi Risiko Penyakit Terkait Tidur
Tidur yang teratur dan cukup sangat penting untuk mencegah berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Dengan mempraktikkan tidur bifasik, seseorang bisa memperbaiki kualitas tidurnya secara keseluruhan, terutama jika mereka sulit tidur secara terus-menerus di malam hari.
Pola Tidur Bifasik yang Populer
Ada beberapa variasi tidur bifasik yang bisa dicoba, tergantung pada preferensi dan kebutuhan individu. Beberapa pola yang umum adalah:
1. Tidur Siang Singkat (Siesta)
Di beberapa negara, seperti Spanyol dan Italia, tidur siang (siesta) sangat umum. Biasanya, tidur ini dilakukan selama 60 hingga 90 menit di siang hari, dan malam harinya mereka hanya tidur selama 5 hingga 6 jam. Ini membantu mengurangi kelelahan siang hari dan memberikan dorongan energi tambahan.
2. Tidur Dua Fase Malam Hari
Pola ini mengikuti kebiasaan tidur manusia pra-industri. Orang akan tidur selama beberapa jam pada malam hari, bangun selama satu hingga dua jam untuk melakukan aktivitas, seperti makan atau membaca, sebelum kembali tidur hingga pagi hari. Variasi ini cocok bagi mereka yang memiliki jadwal yang fleksibel.
3. Tidur dengan Power Nap
Dalam pola ini, seseorang tidur selama 20 hingga 30 menit di siang hari, sementara malam hari mereka tidur lebih lama, sekitar 6 hingga 7 jam. Pola ini sering dianggap paling efisien karena memberikan manfaat tidur siang yang maksimal tanpa mengganggu tidur malam.
Apakah Tidur Bifasik Cocok untuk Semua Orang?
Meskipun tidur bifasik memiliki banyak manfaat, tidak semua orang cocok dengan pola tidur ini. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mencoba tidur bifasik:
1. Jadwal Kerja yang Ketat
Jika Anda memiliki pekerjaan atau rutinitas yang mengharuskan Anda tetap terjaga selama waktu tertentu, tidur bifasik mungkin tidak mudah dilakukan. Selain itu, sulit untuk menerapkan tidur siang jika lingkungan kerja Anda tidak mendukung.
2. Risiko Kurang Tidur
Bagi beberapa orang, mengubah pola tidur dapat menyebabkan gangguan tidur sementara. Jika tidak dijalani dengan benar, tidur bifasik dapat menyebabkan kurang tidur yang justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
3. Perubahan Kebiasaan yang Drastis
Bagi mereka yang terbiasa dengan pola tidur monophasik, transisi ke pola tidur bifasik membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Konsistensi dalam menerapkan pola ini sangat penting untuk mendapatkan manfaatnya.
Tips Memulai Tidur Bifasik
Jika Anda tertarik untuk mencoba tidur bifasik, berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu:
1. Tetapkan Jadwal yang Konsisten
Agar tubuh bisa beradaptasi dengan tidur bifasik, sangat penting untuk menjaga jadwal tidur yang konsisten, baik untuk tidur malam maupun tidur siang. Cobalah untuk tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari.
2. Kurangi Paparan Cahaya
Cahaya buatan, terutama dari gadget, dapat mengganggu produksi melatonin yang dibutuhkan tubuh untuk tidur. Sebelum tidur, hindari penggunaan perangkat elektronik setidaknya 30 menit sebelumnya.
3. Jaga Kebersihan Tidur
Pastikan tempat tidur nyaman, kamar gelap, dan suhu ruangan sejuk agar kualitas tidur tetap baik. Kebiasaan ini akan membantu memaksimalkan manfaat tidur bifasik.
Tidur bifasik menawarkan banyak manfaat, mulai dari peningkatan produktivitas hingga kesehatan mental yang lebih baik. Namun, pola tidur ini mungkin tidak cocok untuk semua orang. Jika Anda tertarik untuk mencoba, mulailah dengan perlahan dan konsisten. Ingat, tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran Anda tetap optimal.