Dulu Banten Ternyata Sempat Bernama Bantam, Bermula dari Lidah Orang Eropa yang Keseleo
Ketika penjajah datang dan mencoba merebut dataran paling barat pulau Jawa ini, nama Banten sempat dikenal sebagai Bantam.
Ketika penjajah datang dan mencoba merebut dataran paling barat pulau Jawa ini, nama Banten sempat dikenal sebagai Bantam.
Dulu Banten Ternyata Sempat Bernama Bantam, Bermula dari Lidah Orang Eropa yang Keseleo
Banten sudah eksis sebagai daerah pemerintahan sejak masa kesultanan Islam di abad ke-16 silam. Seiring berjalannya pemerintahan kerajaan, perdagangan rempah berskala internasional juga mulai dibuka.
Di masa perdagangan inilah pertukaran budaya hingga upaya kolonialisme dilangsungkan oleh Belanda. Ketika penjajah datang dan mencoba merebut dataran paling barat Pulau Jawa ini, nama Banten sempat dikenal sebagai Bantam.
-
Apa yang menjadi bukti bahwa Banten Lama pernah berjaya pada masa peradaban Hindu? Salah satu bentuk tinggalan yang menarik adalah situs batu yang dipercaya merupakan kendaraan Dewa Siwa dalam kebudayaan Hindu di India.
-
Apa yang membuat para jawara Banten terkenal? Mereka sudah terkenal kebal sejak dulu, melalui ilmu tradisional yang digunakan dengan bijak.
-
Dimana letak Situs Banten Girang yang merupakan bukti peradaban Banten di masa lampau? Adapun kota kuno Banten Girang sendiri berada di Kampung Talaya, Desa Sempu, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten. Letaknya sekitar 10 kilometer, menuju kawasan dataran tinggi.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Apa yang dimaksud dengan santet Banyuwangi? Santet Banyuwangi punya sejarah panjang sejak zaman kerajaan. Banyuwangi dikenal dengan julukan kota santet. Kini santet sering hanya dipahami sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak demikian.
Lambat laun, pemerintahan Belanda melalui kongsi dagangnya Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) berhasil menguasai Bantam secara keseluruhan.
Saat itu pemerintahan Banten dipegang oleh Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sayyidi Syeikh Maulana Mansyuruddin R.A.
Pelabuhan Karangantu jadi pusat perdagangan di Banten sejak abad ke-15 .
Gambar: Pemprov Banten
Komoditas Lada dan Masuknya Perdagangan Internasional
Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
Lada jadi rempah yang cukup banyak diburu oleh bangsa Eropa sebagai penguat rasa makanan.
Selain itu, Banten juga menjadi tujuan perdagangan karena menjadi gudang tempat rempah-rempah asal Sumatra yang ditampung di sana sebelum dijual.
Sejumlah pedagang dan saudagar rempah internasional banyak singgah, seperti Eropa, Tiongkok sampai Timur Tengah.
Orang Eropa Kesulitan Menyebut Kata Banten
Dalam buku Banten Sebelum Zaman Islam, disebutkan bahwa di abad ke-16, kata Bantam sudah disebutkan oleh orang Portugis dan Belanda.
Gambar: Kemdikbud
- Melihat Meriam Menes Pandeglang, Peninggalan Belanda untuk Mencegah Penjajahan Inggris di Jawa
- Cerita Banten di Masa Lalu, Kala Gerabah Serang Laris Manis hingga ke Eropa
- Momen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
- 500 Nama dalam Jawa untuk Anak Laki-Laki dan Perempuan, Miliki Makna yang Dalam
Ketika itu terdapat surat Belanda yang bertuliskan " want Sunda is de haven van Bantam met het westelijck\le dee! van Java alwaar ooc de Peper wast" jika diartikan, kalimat tersebut berarti sebab Sunda adalah pelabuhan Banten serta bagian paling barat Pulau Jawa. tempat tumbuhnya lada.
Kemudian, kata Bantam juga ditemukan dalam surat kabar yang ditulis oleh residen Belanda peranakan, W. Caeff. Saat itu, dirinya menuliskan surat kabar untuk dikirim ke Batavia terkait rapat internal kerajaan di Banten Girang (Bantam Gieram of oudt Bantam).
Diduga Kesalahan Penyebutan Belanda
Sampai sekarang belum diketahui sebab Banten disebut Bantam oleh bangsa Eropa. Namun diduga, ini merupakan kesalahan penyebutan karena sulitnya menyebut kata Banten.
Dalam buku tersebut juga dijelaskan bahwa, kedua penyunting kisah perjalanan bangsa Belanda ke Indonesia yang tertuang dalam catatan klasik menyatakan adanya kesalahan penyebutan.
“Menurut kedua penyunting kisah perjalanan ini, pernyataan itu merupakan kesalahan baik dari Portugis maupun orang Belanda,”
Namun untuk mengungkap kebenaran informasi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait asal usul penyebutan nama Bantam.