Ingin Berkunjung ke Baduy Dalam? Ini Syarat yang Harus Dipatuhi
Ini penting dipahami bagi siapapun yang ingin ke Baduy Dalam. Jangan sampai melanggar.
Ini penting dipahami bagi siapapun yang ingin ke Baduy Dalam.
Ingin Berkunjung ke Baduy Dalam? Ini Syarat yang Harus Dipatuhi
Permukiman Baduy menjadi salah satu destinasi budaya yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke Banten. Di sana pengunjung bisa merasakan sejuknya alam yang masih asri sekaligus belajar tentang kearifan lokal setempat.
-
Apa yang dilakukan warga Baduy untuk saling membantu? Dicontohkan Pulung, ketika ada warga yang mengalami gagal panen, warga lain yang berkecukupan dalam panennya akan membantu memberi hasil.
-
Apa nama tempat mandi warga Baduy? Masyarakat adat Baduy sendiri menyebut tempat mandi ini dengan nama Tampian.
-
Di mana Tukad Badung berada? Selain ingin mencari oleh-oleh atau menikmati aneka bangunan tua era kolonial, pengunjung juga bisa mendatangi bantaran Tukad Badung, tepatnya di Seberang Pasar Kumbasari dan Pasar Badung.
-
Dimana letak kampung adat Baduy? Kampung adat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, ternyata tidak tersentuh penjajah sama sekali di masa lalu.
-
Bagaimana air dialirkan ke tempat mandi warga Baduy? Terlihat beberapa bambu panjang yang melintang di sekitar tempat mandi tersebut. Bambu ini difungsikan sebagai penyalur air dari sumber utama.
-
Bagaimana cara menikmati wisata Sukabumi? Berikut beberapa rekomendasi wisata Sukabumi yang bisa Anda jelajahi.
Terdapat dua wilayah permukiman di Baduy, yakni Baduy Luar dan Baduy Dalam. Keduanya diketahui memiliki aturan adat yang cukup berbeda. Baduy Dalam kemudian menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, karena pengunjung bisa mempelajari tentang aturan pamali yang diterapkan secara ketat. Tujuannya agar manusia tidak terjerumus keserakahan duniawi dan melupakan tatanan hidup nenek moyang.
Sejalan dengan itu, pemerintahan adat di sana juga menerapkan aturan tersebut bagi siapa saja yang akan berkunjung ke kampung adat Baduy Dalam. Aturan tersebut wajib ditaati sebagai upaya menghargai warisan leluhur. Kira-kira apa saja? Berikut sederet aturannya.
Laki-laki dan perempuan dilarang pergi bersama ke Baduy Dalam meskipun itu keluarga
Menurut salah satu warga Baduy Dalam, Pulung, terdapat aturan ketat untuk berkunjung ke kawasan kampung adatnya. Informasi tersebut disampaikan melaui salah satu video di kanal YouTube Ayi Astaman, yang dikutip Merdeka, Selasa (26/7). Pulung mengatakan bahwa aturan pertama adalah laki-laki dan perempuan tidak boleh berkunjung bersama-sama ke wilayah adat Baduy Dalam. Bahkan ditegaskan aturan tersebut juga berlaku bagi yang memiliki status keluarga.
“Laki-laki dan perempuan dipisah saja, dan walaupun suami istri atau keluarga, tetap saja di Baduy Dalam itu dipisah, tidak boleh satu ruangan,”
kata Pulung.
merdeka.com
- Terbongkar Detik-Detik Karyawan MRT Dibunuh Secara Sadis dan Mayatnya Dibuang di BKT
- Berkunjung ke Boyolali, Gibran Sambangi Sanggar Seniman Muda Lereng Merapi
- Ternyata Kampung Baduy Tak Pernah Disentuh Penjajah, Begini Cara Warga Kelabui Belanda
- Usai Dipecat PDIP, Budiman Sudjatmiko Dapat Tawaran Gabung PKB
Tidak boleh menggunakan kamera
Saking ketatnya aturan di Baduy, menggunakan berbagai alat perekam, termasuk kamera juga dilarang di Baduy Dalam. Dia sendiri tidak mengetahui persis alasannya, namun warga Baduy Dalam sangat patuh terhadap perintah leluhur mereka sejak turun-temurun.
“Kalau dari luar ma uke Baduy Dalam itu tidak boleh memakai kamera, tidak boleh menggunakan video call, intinya harus mengikuti kebiasaan orang Baduy Dalam,”
katanya lagi.
merdeka.com
Tidak boleh mandi memakai sabun
Aturan berlaku juga untuk kehidupan sehari-hari, seperti tidak boleh mandi menggunakan sabun, sampo dan sejenisnya. Mereka akan mengarahkan pengunjung untuk menggunakan tumbuhan, seperti daun honje untuk sabun, dan tumbuhan leuksa untuk sampo. Menurut dia, tumbuhan-tumbuhan tersebut bagus bagi kondisi rambut dan tubuh karena alami. Bahkan daun leuksa bagus bagi keadaan rambut. “Daun leuksa itu bagus buat rambut, dia licin dan mirip dengan sampo kalau di luar itu,” kata Pulung lagi.
Aturan lainnya
Aturan lainnya adalah ketika berkunjung, wisatawan wajib menjaga lisan dan perbuatan dengan tidak berucap kotor dan mematuhi peraturan adat. Kemudian, pengunjung juga tidak boleh membawa apapun yang sifatnya modernisasi atau menggunakannya. Pulung meminta masyarakat luar dan pengunjung saling menghargai.
“Kalau tidak sengaja terekam pakai kamera, bisa dihapus. Intinya saling menghargai aturan-aturan adat yang berlaku,” kata dia.