Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya
Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Kampung di Garut Ini Hanya Dihuni Kaum Perempuan, Begini Kisah di Baliknya
Sebuah kampung umumnya dihuni secara majemuk oleh berbagai lapisan masyarakat.
Namun sebuah kampung di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat diketahui berbeda dari permukiman warga lain. Pasalnya di sini, seluruh penghuninya merupakan perempuan dan tidak ada laki-laki sama sekali.
-
Apa yang unik dari Kampung Cikanyere di Garut? Banyak perkampungan di Indonesia yang memiliki daya tarik unik seperti di Cikanyere, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut. Di sana, selain memiliki alam yang indah, siapapun yang datang akan bisa melihat langsung pembuatan cowet atau ulekan yang digunakan untuk membuat sambal.
-
Apa yang unik dari rumah di Purwakarta ini? Sebuah rumah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terbilang unik dan berbeda. Bangunan tempat tinggal itu berdiri di samping tempat pemakaman umum (TPU) Sirnaraga di wilayah tersebut.
-
Apa yang membuat Gunung Wayang di Garut unik? Mengutip kanal YouTube Adrasa ID, Gunung Wayang memang tidak seperti namanya karena hanya menyerupai bukit. Bentuknya juga unik, yakni mirip bongkahan besar, dengan pepohonan lebat di bagian atasnya.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Bagaimana Kawasan Seribu Rumah Gadang terpilih menjadi lokasi syuting? Saking artistiknya, pada tahun 2011 Kawasan Seribu Rumah Gadang terpilih menjadi tempat syuting film Di Bawah Lindungan Ka'bah. Tak hanya film, namun tempat ini juga dipilih untuk lokasi syuting film televisi.
-
Mengapa lingkungan rumah Gilga Sahid di Madiun terasa unik? Ada hal menarik tentang lingkungan tempat tinggal Gilga Sahid. Ternyata, seluruh keluarganya tinggal di lingkungan yang sama.
Keunikan tersebut diketahui dari video yang diunggah di kanal YouTube Curug dan Alam Indonesia belum lama ini. Tak hanya penghuninya yang unik, kondisi alam dan pemandangan di sekitarnya juga mencuri perhatian.
Berikut kisah di balik kampung perempuan di pelosok Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Pemandangannya Indah
Perkampungan perempuan di Garut ini memiliki pemandangan yang indah.
Foto: Youtube Curug dan Alam Indonesia.
Terlihat hamparan sawah terasering hijau, sekaligus perbukitan subur yang membentang di sekelilingnya. Menurut sang kreator, kampung ini membuat siapapun merasa betah dan nyaman.
“Desanya sahabatku ini masih alami dan sejuk, apalagi persawahan yang sedang hijau-hijaunya dan dikelilingi perbukitan. Membuat pemandangannya jadi indah,” kata kreator video, seperti dikutip Merdeka, Selasa (5/4).
Miliki Sumber Air Langsung dari Gunung
Di sana warga tidak kesulitan mencari sumber mata air, karena mengalir langsung dari perbukitan sekitar.
Air tersebut tampak bersih, jernih, dan segar yang dialirkan melalui pipa hingga bisa digunakan oleh masyarakat sekitar.
“Sumber airnya langsung dari perbukitan, airnya yang jernih membuat aku tergoda nih. Membasuh muka rasanya segar sekali, nuansa desanya pun makin terasa,” tambahnya.
Dihuni Perempuan
Menurut kreator, kampung ini letaknya di atas perbukitan. Jumlahnya hanya tiga rumah dan tidak ada lelaki sama sekali. Kampung ini terbilang unik.
Foto: Yt Curug & Alam Indonesia.
- Melihat Kehidupan Warga di Dusun Semen Magelang, Bergantung pada Pertanian Gula Semut
- Melihat Kehidupan Warga di Kampung Tengah Pegunungan Kapur Wonogiri, Sepi karena Banyak yang Merantau
- Kisah Kehidupan Warga di Desa Terpencil di Wonogiri, Cari Rumput Harus Jalan Naik Turun Bukit
- Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Hal ini turut dibenarkan oleh salah satu warga bernama Ai yang sudah cukup lama tinggal di kampung tersebut.
“Jadi di sini yang tinggal perempuan semua, saya juga asli orang sini,” katanya saat diwawancara oleh pemilik video.
Para Suami Bekerja di Luar Kota
Menurut Ai, para suami warga di kampung tersebut merantau ke luar kota. Itulah sebabnya yang tinggal di kampung tersebut hanya tinggal para perempuan.
Para suami sendiri akan pulang ke rumah saat libur ataupun saat Lebaran.
“Laki-lakinya di sini pada ke kota, pulangnya pas Lebaran saja jadi pada kumpul, termasuk saudara,” terangnya.
Di kolom deskripsi, pemilik video juga menyebut jika kampung ini diurus dan dipimpin oleh perempuan.
“Kesehariannya kampung ini dipimpin dan diurus oleh perempuan,” tulis pemilik video di deskripsinya.
Untuk berbelanja kebutuhan, perempuan di kampung tersebut biasanya harus pergi ke kampung seberang karena di sana tidak terdapat warung.
Pengelolanya Perempuan
Paling Sedikit Penghuninya
Keunikan lainnya adalah kampung ini jadi permukiman dengan penghuni yang paling sedikit. Ai menambahkan jika total warga di sana berjumlah 3 kepala keluarga.
Ketiga kepala keluarga itu masing-masing terdiri dari suami, istri, dan anak-anak.
“Di sini jumlahnya ada tiga kk, dengan total sepuluh orang di masing-masingnya,” tambah Ai.