Kedai Nasi Liwet di Subang Ini Unik, Tawarkan Konsep Makan di Tengah Sawah
Sebuah kedai nasi liwet di wilayah Dangdeur, Kecamatan Subang Kota, Kabupaten Subang, Jawa Barat menawarkan konsep makan yang tidak biasa. Pengunjung bisa menikmati kuliner khas Sunda, dengan suasana pedesaan yang menenangkan.
Sebuah kedai nasi liwet di wilayah Dangdeur, Kecamatan Subang Kota, Kabupaten Subang, Jawa Barat menawarkan konsep makan yang tidak biasa. Pengunjung bisa menikmati kuliner khas Sunda, dengan suasana pedesaan yang menenangkan.
Di tempat bernama bernama Nasi Liwet Bebek Jeding ini pengunjung bisa menyantap satu porsi nasi liwet, lengkap dengan menu bebek andalan di tengah area persawahan terbuka. Jika beruntung, aktivitas pertanian seperti menanam maupun memanen padi bisa disaksikan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Siapa yang mengibarkan bendera raksasa di Subang? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Bagaimana Bupati Subang mengibarkan bendera? Ia diketahui mengamankan diri menggunakan tali khusus pemanjat tebing dengan keamanan yang tinggi.
“Di sini sambil makan, kita bisa melihat pemandangan yang ada di sekitar sini, juga ada petani yang sedang membajak sawah, apalagi dengan suasana yang seperti ini, asri sekaligus adem,” kata salah satu pengunjung bernama Cindy, mengutip YouTube Liputan6 SCTV, Selasa (6/12).
Bebek Jeding Jadi Primadona
Makan nasi liwet di tengah sawah Subang ©2022 Instagram Nasi Liwet Bebek Jeding/ Merdeka.com
Di kedai tersebut tersedia berbagai pilihan menu khas Sunda, namun yang khasnya ada di varian bebek jeding. Menu tersebut merupakan olahan bebek dengan tambahan beberapa sambal, seperti sambal merah, sambal hitam dan sambal hijau.
Untuk bebeknya, pengunjung bisa memesan sesuai selera, seperti bebek goreng, bebek kremes dan bebek bakar. Kemudian ada juga pilihan menu lain yang nikmat disantap bersama nasi liwet, yakni aneka lalapan, karedok, olahan jengkol, aneka sambal pedas yang menggugah selera, tempe tahu goreng dan varian olahan nila yang tak kalah lezat.
Di tempat makan itu juga tersedia sejumlah minuman segar pelepas dahaga yang bisa melengkapi suasana makan di sana.
Tersedia Lima Saung di Tengah Sawah
Makan nasi liwet di tengah sawah Subang ©2022 Instagram Nasi Liwet Bebek Jeding/ Merdeka.com
Terdapat lima unit saung yang dibangun di area pesawahan, dan bisa digunakan sebagai tempat makan para pengunjung. Masing-masing saung memiliki kapasitas lima hingga sepuluh orang. Banyak pengunjung asal luar kota yang mengaku betah untuk berlama-lama di lokasi saung terutama saat datang rombongan bersama keluarga.
“Di sini memang cocok makan bareng bersama keluarga,” lanjut Cindy.
Tawarkan Konsep Makanan Desa
Pemilik Kedai Bebek Jeding, Muhammad Rafli mengaku dirinya memang memiliki ide untuk membawa suasana khas pedesaan di tempat makannya.
“Konsep di sini adalah tempat makan yang berada di pedesaan, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan,” kata Rafli.
Untuk menikmati satu paket nasi liwet, lengkap dengan lauk-pauknya pengunjung bisa merogoh kocek mulai dari Rp100 ribu sampai Rp200 ribu, untuk empat orang. Selain cita rasa khas Sunda, suasana pedesaan yang menenangkan juga menjadi bonus dari para pecinta kuliner di sana.
Makan nasi liwet di tengah sawah Subang ©2022 Instagram Nasi Liwet Bebek Jeding/ Merdeka.com
Kedai makan ini diketahui baru didirikan sekitar Februari 2022 lalu. Untuk jam operasionalnya mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB. Namun untuk makan di sawah, pengelola hanya membukanya sampai pukul 17.00 WIB saja.