Keunikan Masjid Merah Kedung Menjangan, Padukan Budaya Cirebon, Tiongkok dan Kudus
Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Keunikan Masjid Merah Kedung Menjangan, Padukan Budaya Cirebon, Tiongkok dan Kudus
Masjid Kedung Menjangan jadi salah satu destinasi religi yang menarik di Kota Cirebon.
Rumah ibadah umat Islam ini memiliki tiga identitas budaya yang tampak yakni Cirebon, Tiongkok dan Kudus, Jawa Tengah.
Terletak persis di Kampung Kedung Menjangan, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, masjid ini juga punya arsitektur unik.
Seluruh bagian bangunan berwarna merah, sehingga masyarakat juga mengenalnya sebagai masjid merah Kedung Menjangan
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
-
Mengapa Masjid Agung Kota Kediri menjadi tempat wisata religi? Sebagai destinasi wisata religi dan budaya, Masjid Agung Kediri memainkan peran penting dalam membuka wawasan dan pemahaman tentang Islam di kota tersebut.
-
Dimana letak Masjid At Taqwa di Cirebon? At Taqwa menjadi masjid terbesar yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat.
-
Kenapa Masjid Raya Al Mashun di Medan menjadi tempat wisata religi favorit? Masjid yang lebih dikenal dengan nama Masjid Raya Medan ini termasuk salah satu ikon Kota Medan dan menjadi tempat wisata religi favorit di kota ini.
-
Apa yang menjadi ciri khas Masjid Manonjaya? Mengutip Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, ciri khas Masjid Manonjaya adalah dari bentuknya. Desainnya masih bergaya Belanda ala abad ke-19, dengan dua menara kubah di sisi kanan dan kirinya.
-
Kenapa Masjid Agung Surakarta menjadi tempat wisata religi yang berbeda? Selain dapat beribadah, di sini Anda juga dapat merasakan sensasi wisata religi yang berbeda.
Saat pertama kali berkunjung, suasana di sekitar membawa ketenangan. Kondisi ini mendukung fungsi dari masjid yakni sebagai tempat beribadah.
Menurut pengurus, masjid dibangun pada tahun 2000 lalu, dengan beberapa kisah di baliknya.
Berdiri di Atas Sungai
Ketua DKM Masjid Kedung Menjangan, Haris, mengatakan bahwa masjid ini dulunya dikelilingi sungai.
Gambar: Facebook Masjid Merah Kedung Menjangan.
Namun di tahun 2000, sungai ini ditiadakan seiringi pemugaran dari bangunan musala yang sudah ada sejak dulu.
Meski dekat dengan perkampungan, namun lokasi di mana masjid ini dibangun masih termasuk kawasan asri sehingga cocok didirikan sebuah masjid dengan konsep tradisional.
“Dulunya, di sekitar masjid itu ada sungai. Setelahnya dibangun masjid, karena lokasinya dirasa cocok,” kata Haris, mengutip Youtube Shandika Ahmad Maulana, Senin (29/4).
Bawa Nuansa Tradisional
Secara konsep, masjid ini membawa unsur tradisional khas zaman kerajaan. Ini bisa terlihat dari adanya gerbang masuk masjid yang dibuat dari susunan batu bata merah, dengan pola konstruksi khas Trowulan, Majapahit.
Kemudian, di bagian atap masjid juga terdapat Memolo atau hiasan genting mirip kubah namun dengan ukuran yang lebih kecil.
Memolo merupakan ciri khas bangunan kuno di Jawa Tengah, dan menjadi identitas budaya lama Kudus yang ditampilkan di masjid ini.
Lalu ada juga hiasan keramik piring di beberapa sisi dinding, dan merupakan ciri khas dari Keraton Kasepuhan di Cirebon. Yang paling menampilkan nuansa zaman dulu adalah cat dari bangunan utama yakni berwarna putih.
- Bawa Pesan Toleransi, Klenteng di Cirebon Ini Dulunya Sebuah Masjid
- Kisah Masjid At Taqwa Cirebon, Dulu Berganti Nama karena Dianggap Tak Wajar
- Jemaah Masjid di Gunung Kidul Lebaran Kemarin dengan Dalih "Sudah Telepon Allah", Begini Reaksi PBNU
- Berusia 332 Tahun, Begini Kisah Beduk di Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu yang Suaranya Konon Terdengar Sampai Cirebon
Dikelilingi Kisah yang Dipercaya Masyarakat Sekitar
Mengutip Youtube Wekajournal, masjid ini rupanya memiliki kisah yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Salah satu yang terkenal adalah proses pembangunannya yang hanya dikerjakan dalam waktu 100 hari.
Dahulu saat pengerjaan, tidak banyak pekerja yang membangun di area masjid. Namun progressnya sangat cepat, dengan pengerjaan yang juga dilakukan hingga malam hari.
Selain itu, terdapat dua sumur yakni sumur wasiat dan sumur gentong yang selalu didatangi orang saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dipercaya, sumur ini mengandung karomah dan bisa mengabulkan hajat asal yakin kepada Allah SWT.
Ada Bangunan Pagoda khas Budaya Tiongkok
Satu bangunan yang mencolok adalah menara yang mirip Pagoda khas negeri Tiongkok. Ini jadi simbol identitas negara Tiongkok yang di masa silam turut memberi pengaruh lewat kedatangan Laksamana Cheng Ho.
Selain itu, pagoda ini juga sebagai bentuk penghormatan kepada Putri Ong Tien yang dulu menjadi istri dari Sunan Gunung Jati.
Bangunan Masjdi Merah Kedung Menjangan.
Gambar: Facebook Ozie Pesona Kamera Cirebon.
Sementara itu, di luar terdapat 33 tiang yang menyimbolkan dzikir setelah salat.
Di dalam bangunan utama sebanyak 17 tiang berwarna putih, sebagai simbol dari banyaknya rakaat dalam salat.
Kemudian keunikan lain terdapat di tempat wudhu berbentuk gentong sebanyak lima buah sebagai simbol waktu dalam salat sehari.
Masjid ini sarat dengan simbol dan nilai ke-Islaman sebagai salah satu kekayaan budaya dalam bangunan bersejarah di Cirebon.
Tempat wudu di Masjid Merah Kedung Menjangan Cirebon.