Kisah Goa Safarwadi di Tasikmalaya, Ada Pantangan Merokok untuk Pengunjung
Ada pantangan merokok bagi pengunjung di Goa Safawardi. Begini kisahnya.
Ada pantangan merokok bagi pengunjung di Goa Safawardi. Begini kisahnya.
Kisah Goa Safarwadi di Tasikmalaya, Ada Pantangan Merokok untuk Pengunjung
Kiranya makam tokoh penyebar agama Islam Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan, cocok jadi lokasi ngabuburit menanti waktu berbuka puasa.
Tempat ini merupakan salah satu destinasi religi yang ada di Kabupaten Tasikmalaya dan banyak dikunjungi oleh peziarah dari seluruh Indonesia.
Selain melihat upayanya dalam mensyiarkan agama Islam di masa lalu, pengunjung juga bisa mengunjungi gua spiritual bernama Safarwadi.
-
Bagaimana Goa Garunggang terbentuk? Dahulu, kawasan dataran tinggi Sentul sekitar jutaan tahun lalu masih berupa laut, dengan banyak batu karang.Ini terlihat dari adanya guratan yang membentuk pola aliran air di dinding-dindingnya.
-
Apa yang dilakukan Pak Haryono di dalam goa? Selain bercocok tanam ubi di kawasan tersebut, Haryono juga menerima panggilan sebagai buruh serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia sering naik turun demi belanja bahan makanan. Bahan-bahan itu ia masak sendiri pada bagian goa yang ia fungsikan sebagai dapur. “Saya juga bisa ngobatin orang sakit. Jadi banyak orang yang kesini buat saya obatin,” kata Haryono, mengutip kanal YouTube Tedhong telu.
-
Siapa Sanggramawijaya Tunggadewi? Sosok Sanggramawijaya Tunggadewi, Putri Mahkota Kerajaan Medang Kahuripan yang Memilih Jadi Pertapa dan Tak Menikah Ia meninggalkan kemewahan duniawi demi tujuan besar. Putri Sulung Raja Sanggramawijaya Tunggadewi merupakan putri sulung Raja Airlangga. Ia punya dua adik laki-laki yang kelak terlibat perang saudara.
-
Siapa yang menemukan Goa Garunggang? Ditemukan tidak sengaja oleh petani Menurut Uca, dulunya gua-gua di sini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani. Ketika itu dirinya mengejar hewan yang jadi hama bagi tanamannya.
-
Apa yang menjadi ciri khas peninggalan masa silam di Goa Jepang Tahura Djuanda? Ciri khas peninggalan masa silam makin terasa dengan adanya rerumputan liar, juga dinding depan gua yang berlumut dan kasar karena sudah berusia puluhan tahun.
-
Di mana Goa Tanding berada? Mengutip Liputan6, wisata ini pertama dibuka pada 2016 lalu dengan alamat berada di Dusun Gelaran II, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, ada banyak kisah misteri dari gua ini. Seperti meminta pengunjung untuk tidak merokok, dan konon terdapat lorong menuju Banten dan Surabaya.
Momen bulan Ramadan ini cocok dimanfaatkan untuk mempelajari sejarah perkembangan Islam di selatan Jawa Barat, sekaligus mengagumi karomah yang turun dari Allah SWT.
Yuk, jelajahi wisata religi gua Safarwadi di Pamijahan.
Terdapat Tempat untuk Bermunajat
Daya tarik spiritual dari Goa Safarwadi adalah terdapatnya beberapa titik untuk bermunajat di sana. Biasanya lokasi ini dijadikan tempat untuk berdoa kepada yang di atas, sekaligus mengagumi sejarah dari sosok Syekh Abdul Muhyi.
Namun jarak dari makam Syekh Abdul Muhyi ke gua tersebut jaraknya sekitar 1 kilometer. Pengunjung diharuskan berjalan kaki melalui rute yang tersedia, sekitar 15 sampai 25 menit.
“Titik bermunajat ini istilahnya adalah tempat taqorub (mendekatkan diri),” kata salah seorang warga setempat, Yaya.
Terdapat Lorong Menuju Surabaya dan Banten
Kemudian, di dalam gua juga terdapat lorong menuju Surabaya dan Banten. Kedua jalur ini konon digunakan oleh para Wali Sanga saat itu untuk melakukan pertemuan.
Untuk jalur menuju Surabaya, ujung gua itu akan menuju titik pertemuan dengan Sunan Ampel. Sedangkan di lorong yang mengarah ke Banten nantinya bisa menemui tokoh Sultan Hasanuddin.
- Menjelajahi Goa Purba di Pelosok Hutan Boyolali, Terdapat Jejak Peninggalan Mataram Hindu
- Referensi Wisata Dekat Pusat IKN, Mengintip Eloknya Stalaktit Berbentuk Kaki Manusia di Goa Batu Tapak Raja
- Tersangka Pemerkosaan di Gowa Ternyata Caleg Perindo, Segini Raihan Suaranya di Pemilu 2024
- Menyibak Keindahan Pantai Goa Langir, Pantai Eksotis dengan Seribu Gua di Lebak
Tak jauh dari sana, turut terdapat lorong menuju Cirebon tempat di mana Sunan Gunung Jati melakukan dakwahnya.
Ada Jalur Menuju Makkah
Tak hanya menuju tempat asal Wali Sanga, di sana juga terdapat rute gua yang konon tersambung sampai Makkah.
Dahulu, jalur ini digunakan oleh Syekh Abdul Muhyi untuk berdakwah, dan memunaikan ibadah di tanah suci.
Tak kalah menarik, ternyata gua tersebut juga memiliki mimbar di dalamnya, juga puing-puing sisa bangunan pesantren. Lalu ada juga gapura, padaringan yang berbentuk kerucut dan air zam-zam yang disebut cai kahuripan dari sela-sela dinding gua.
Total terdapat sebanyak 17 titik yang bisa disinggahi di dalam gua, dan dulu digunakan oleh para Wali Sanga untuk beribadah dan menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa.
Pengunjung Dilarang Merorok
Di kawasan wisata Goa Safarwadi juga diterapkan tradisi larangan untuk merokok. Ini berlaku bagi peziarah, termasuk warga setempat.
Berdasarkan cerita turun-temurun masyarakat, larangan itu merupakan bentuk peringatan untuk meninggalkan kebiasaan merokok. Terlebih saat tengah melaksanakan sebuah rencana atau perjalanan.
Ini terkait Syekh Abdul Muhyi yang dahulu sempat terhambat perjalanan ibadahnya karena merorok. Kala itu, ia bersama sahabatnya Syekh Maulana Mansyur pernah berlomba untuk menuju Makkah.
Syekh Abdul Muhyi melalui jalur gua, dan Syekh Maulanan Mansyur melalui laut. Namun di tengah jalan, Syekh Abdul Muhyi tergoda untuk menghisap rokok, dengan alasan untuk menghangatkan badan. Namun saat sampai Makkah, betapa kagetnya ia karena sahabatnya sudah sampai beberapa waktu daripada dirinya.
Sejak saat itu, dia melarang seluruh keturunannya untuk merokok, terlebih saat berada di sekitar area gua tersebut.
Membawa Semangat
Para peziarah datang dari berbagai daerah di pulau Jawa seperti Banten, Sumedang, Cirebon, Garut bahkan luar Jawa Barat. Mereka rata-rata ingin mengetahui tentang sosok Syekh Abdul Muhyi sebagai penyebar agama Islam yang kesohor di wilayah Tasikmalaya di masa silam.
Menurut para peziarah, tapak tilas di makam dan menjelajahi gua membawa semangat tersendiri. Mereka juga konon bisa merasakan ketenangan batin yang luar biasa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.