Melihat Masjid Kuno Mama Kandang Sapi di Cianjur yang Tak Hancur Dibom Belanda, Ada Peci Peninggalan Ulama
Di masjid ini tersimpan peci dan sorban peninggalan K.H Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi. Peci dan sorban itu terlihat disimpan di dalam kotak kaca.
Masjid kuno Kandang Sapi di Jalan Kandang Sapi, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memiliki kisah unik di masa silam. Saat masa penjajahan, bangunan surau ini sempat dihantam bom oleh pasukan penjajah namun tidak hancur.
Saat itu banyak yang heran, termasuk pasukan Belanda sendiri. Hal ini didasarkan pada kondisi di luar nalar yang belum pernah mereka temui sebelumnya.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Cipto Mulyo dibangun? Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Kapan Masjid Baitunnur didirikan? Dilansir dari Liputan6.com, Masjid Baitunnur didirikan pertama kali oleh R.T Djajeng Tirtonoto pada tahun 1774 yang saat itu memerintah Kabupaten Blora di bawah Kasunanan Surakarta dari tahun 1762 hingga tahun 1782.
-
Kapan Masjid Kiai Muara Ogan didirikan? Dilansir dari situs kiaimuaraogan.com, masjid ini berdiri sekitar tahun 1871 Masehi.
-
Kapan Masjid Kuno Kaujon dibangun? Mengutip Youtube Mang Dhepi yang biasa memuat soal budaya dan sejarah Banten, di sana tertulis tahun pendiriannya pada 1936.
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
Sedikit kisah, masjid ini sampai sekarang dianggap keramat karena merupakan peninggalan seorang ulama bernama Opo Mushofa. Ia dahulu menjadi pendakwah, sekaligus guru bagi masyarakat yang ingin mengenal agama Islam.
Namun, sosoknya dianggap luar biasa karena mampu menyembuhkan orang yang sakit. Tak hanya itu, karena ia juga mampu mengelabui militer penjajah melalui kekuatan doa. Masjid Kandang Sapi jadi salah satu destinasi sejarah dan religi yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke kota santri itu.
Berada di Lingkungan Pesantren
Berdasarkan informasi di kanal Youtube Kang Aip Channel, masjid ini diketahui berada di lingkungan pesantren Kadang Sapi. Tempat ini didirikan oleh Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi pada 1884.
Di waktu yang bersamaan pula, masjid kuno itu dibangun dengan bahan utama yang masih menggunakan kayu dan bilik bambu. Saat itu, kabarnya bangunan ini jadi satu-satunya masjid untuk seluruh kegiatan pembelajaran agama.
Sampai saat ini juga, bentuknya masih dipertahankan dari bentuk aslinya dan hanya bagian atapnya yang sudah diganti dengan genteng modern.
- Didirikan pada Masa Awal Kerajaan Mataram Islam, Masjid Tua di Sleman Ini Telah Berusia 4 Abad
- Momen Anies Potong Sendiri Sapi Limosinnya: Saya Membayangkan Bagaimana Rasanya Menjadi Nabi Ibrahim
- Mengenal Masjid Kuno Kenari di Serang, Dulu Tempat Peristirahatan Sultan Banten
- Dulunya Tempat Pembuangan Sampah, Ini Potret Megah Masjid Bawah Tanah di Tuban
“Jadi waktu itu didirikan waktu zaman Belanda,” kata seorang santri yang diwawancara oleh kreator di kanal Youtube tersebut.
Bentuknya Menyerupai Rumah Panggung
Jika dilihat dari bentuknya, masjid di lingkungan pesantren Kandang Sapi punya bentuk menyerupai rumah panggung. Cirinya terletak di pondasi bawah yang tidak ditanam, melainkan dibuat terangkat.
Hampir seluruh penopang dibuat menggunakan kayu tebal, dengan dinding yang seluruhnya berbahan anyaman bambu.
Namun, pengurus beserta para santri selalu memperhatikan kondisinya agar masjid tetap terawat dan terjaga kondisinya.
Desainnya Indah
Meski sederhana, namun desain bangunan tampak indah karena karena susunan kayu dan dinding bambunya terjaga.
Kemudian di bagian dalamnya juga terdapat tiang kayu yang berjajar, dan makin mempercantik tampilan bagian dalamnya.
Agar jemaah nyaman, masjid kuno ini telah dilengkapi dengan instalasi listrik, lampu dan kipas angin di atasnya. Jemaah juga semakin merasakan suasana teduh, karena ventilasi dan pintu yang selalu dibuka saat jam salat dan mengaji tiba.
Ada Peci dan Sorban Peninggalan K.H Opo Musthofa
Di masjid ini juga tersimpan peci dan sorban peninggalan K.H Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi. Peci dan sorban itu terlihat disimpan di dalam kotak kaca yang disimpan di atas sebuah meja dekat tempat imam.
Pengelola pondok sengaja menyimpannya di sana sebagai pengingat akan jasanya, sekaligus menghormati sosoknya yang berpengaruh di masa silam.
“Ini memang disimpan oleh warga pesantren, mengenang beliau sebagai ulama besar, sahabat Presiden Soekarno,” kata kreator video di kanal Youtube Ahl Riwayat.
Tak Hancur saat Dijatuhkan Bom
Cerita unik lain dari masjid dan pesantren ini adalah ketika di tahun 1900-an, terjadi serangan oleh para penjajah Belanda. Ketika itu tempat belajar agama milik Mama Kandang Sapi menjadi sasaran penjajah karena dianggap menentang kebijakan-kebijakan kolonialisme.
Belanda kemudian marah, menembaki pesantren dan menjatuhkan bom di sana. Namun, berkat karomahnya, masjid beserta pondok pesantren tidak hancur.
Bahkan, Belanda urung menghancurkan lokasi tersebut karena kekuatan spiritual Opo Musthofa atau Mama Kandang Sapi.