Mencicipi Kuliner Langka Indramayu Mi Kemi, Kuahnya Unik pakai Ebi Cita Rasa Legendaris Sejak 1980
Mi ini unik, karena kuahnya kental dan berbahan ebi. Jadi kuliner legendaris di Indramayu
Mi ini unik, karena kuahnya kental dan berbahan ebi. Jadi kuliner legendaris di Indramayu
Mencicipi Kuliner Langka Indramayu Mi Kemi, Kuahnya Unik pakai Ebi Cita Rasa Legendaris Sejak 1980
Indramayu punya kuliner langka namanya Mi Kemi. Menurut warga setempat, mi ini sudah ada sejak 1980-an, dan menjadi makanan favorit warga di pesisir utara Jawa Barat tersebut.
Mi Kemi otentik, dan bukan termasuk jenis mi ayam ataupun mi bakso yang populer dijumpai. Tetapi, Mi Kemi memiliki isian mi pipih dan diberi kuah kental dari ebi alias udang rebon khas pesisir.
-
Apa yang menjadi ciri khas perahu nelayan Indramayu? Perahu buatan nelayan Indramayu dikenal tangguh dan kokoh.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Apa itu Bubur Kuning khas Indramayu? Bubur kuning ini disajikan layaknya sayur dengan isian hati dan ampela ayam lezat. Bubur ayam pada umumnya berisi bubur nasi dengan isian ayam goreng suwir, kacang, irisan loncang dan kerupuk dengan siraman kuah sedikit. Namun di Indramayu, terdapat varian bubur ayam yang unik dan berbeda bernama bubur kuning.
-
Kenapa kupat banyu pindang digemari warga Indramayu? “Warga di daerah pesisir itu memang suka makanan pedas, dan makanan-makanan khasnya kayak asin, pedas, ” kata penjual di kanal YouTube food vlogger tersebut.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kenapa Inul Daratista menyelonjorkan kakinya? Ia mengaku menyelonjorkan kaki karena kakinya kesemutan.
Cita rasa kuliner ini tak perlu diragukan, karena lengkap mulai dari asin gurih dan sedikit manis dengan tekstur mi yang pecah di mulut.
Kuliner ini jadi salah satu warisan budaya di Indramayu yang sayang untuk dilewatkan.
Mi Kemi Khas Indramayu
Mengutip laman Diskominfo Kabupaten Indramayu, kuliner ini berbahan utama mi kuning pipih dan tauge segar. Kedua bahan ini lantas direbus di air mendidih selama dua sampai tiga menit agar layu dan lembut.
Kemudian, mi dan tauge ditiriskan di atas mangkuk dan diberi kuah dari ebi alias udang rebon yang bercita rasa asin gurih.
Keunikan kuahnya karena bertekstur kental, mirip mi koclok yang ada di Cirebon, namun dengan warna kecoklatan.
Kuah Ebinya Khas
Dalam laman Budaya Indonesia, kuah ebi inilah yang unik dan menjadi ciri khas utama dari kuliner Mi Kemi yang langka. Bahan kuahnya terdiri dari kecap, air, kaldu udang, bubuk pala, kayu manis dan merica.
Ada satu bahan lain yang tak kalah penting, yakni tepung tapioka atau tepung aci. Ini yang membuat kuah Mi Kemi jadi kental dan pekat, dengan tambahan rempah-rempah tadi. Semuanya diaduk, dan disiramkan ke atas mi dan tauge yang sudah direbus.
Agar makin sempurna, Mi Kemi wajib ditaburi bawang putih goreng yang sudah ditumbuk sehingga teksturnya halus.
Gambar: Facebook Rani Anggraeni
- Legendaris Sejak 40 Tahun Silam, Yuk Kenalan dengan Kelezatan Bubur Kuning Khas Indramayu yang Unik
- Mencicipi Keunikan Sate Gecek Khas Indramayu, Dagingnya Tipis dan Disantap Pakai Kuah
- Mencicipi Ayam Mbah Tumbu, Kuliner Legendaris Gunungkidul Sudah Ada sejak 1963
- Mencicipi Lontong Tuyuhan, Kuliner Khas Rembang Simpan Makna Filosofis
Dijual di Gerobak Pinggir Jalan
Saat ini, Mi Kemi yang kesohor dan legendaris berada di Perempatan lampu merah Waiki, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Mi ini dijajakan menggunakan gerobak tradisional, ya katanya sejak 1980-an memakai gaya berjualan yang sama. Mi Kemi ini dijajakan masih sangat tradisional, dengan tambahan daun pisang sebagai alas piring.
Biasanya, Mi Kemi diberi tambahan taburan selederi dan loncang alias daun bawang yang diiris tipis sehingga memperkaya aroma dalam tiap porsinya.
Rp20 Ribu Per Porsi
Satu porsinya cukup banyak, sehingga Mi Kemi cukup mengenyangkan dan disukai para penikmatnya. Untuk satu porsinya, penjual di perempatan lampu merah Waiki menjualnya dengan harga Rp20 ribu.
Setiap hari, gerobak Mi Kemi ini berjualan mulai pukul 14.30 - 21.00 WIB kecuali hari Kamis karena libur. Sejak dibuka, mi ini langsung didatangi para pemburu kuliner baik dimakan langsung di lokasi maupun dibawa pulang.
Mi Kemi sangat nikmat bisa disantap di tengah cuaca yang panas, dengan tambahan sambal cabai yang pedas menggigit.