Mencicipi Segarnya Es Campur Ko Acia di Sawah Besar, Pakai 12 Macam Isian Sudah Melegenda sejak 1980
Cita rasanya otentik sejak 1980 dengan 12 macam isian.
Cita rasanya otentik sejak 1980 dengan 12 macam isian.
Mencicipi Segarnya Es Campur Ko Acia di Sawah Besar, Pakai 12 Macam Isian Sudah Melegenda sejak 1980
Kuliner es campur Ko Acia begitu melegenda di kalangan masyarakat Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Kedainya berada di pinggir jalan dan sudah eksis sejak 1980 . Sebanyak 12 macam isian disuguhkan demi memanjakan lidah para penikmatnya.
Sisi menarik dari kedai yang selalu ramai didatangi pembeli ini adalah sang ownernya, yakni Ko Acia yang melayani sendiri pesanan pelanggan. Sembari menikmati semangkuk es campur segar, pengunjung bisa menyaksikan tangan lincahnya mencampurkan berbagai isian buah, agar-agar, hingga sirup.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Makanan apa yang menjadi salah satu masakan yang cukup akrab di lidah masyarakat Indonesia? Bagi sebagian masyarakat Indonesia mungkin sudah cukup sering mengonsumsi masakan chinese food. Bahkan, Chinese food menjadi salah satu masakan yang sudah cukup akrab di lidah masyarakat.
-
Apa yang menjadi menu spesial dari kuliner ini? Di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ada kuliner lontong sayur yang sudah memasuki generasi ketiga.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Kapan makanan Padang mulai banyak di Jakarta? Warung makan Padang belum sebanyak setelah tahun 1970an. Makan makanan Padang bagi mahasiswa zaman itu, terasa mahal. Sekali-sekali saja,” beber Firman Lubis.
-
Kenapa Campur Lorjuk menjadi kuliner khas Pamekasan? Menu ini menjadi santapan otentik ala warga pulau garam, yang sayang untuk dilewatkan.
Tak sampai 5 menit, kelezatan es campur bawah pohon ini sudah bisa dirasakan. Berikut informasi selengkapnya.
Dilayani Sendiri oleh Sang Owner
Mengutip kanal YouTube Enjoy Aja, Selasa (13/2), Ko Acia selama ini melayani sendiri para konsumennya. Mula-mula mangkuk berisi serutan es batu, diberi gula dan isian sesuai permintaan.
Atraksi Ko Acia ini tentu jadi daya tarik tersendiri di warung miliknya, lantaran ia tidak berhenti membuat satu porsi es dengan tangan yang begitu cekatan.
“Ini pertama gula merah dulu, kolang kaling, agar, cincau, nata de coco, kacang merah, sama yang lain,” kata Ko Acia di kanal YouTube tersebut.
Tak Pernah Sepi Pembeli
Pembeli yang datang perlu bersabar lantaran Ko Acia hanya melayani seorang diri. Namun ini justru membuat es campurnya otentik karena diracik sendiri oleh sang pemilik.
Pelanggan silih berganti berdatangan, mereka rata-rata menikmati menu es yang dijual seperti es campur, es campur gula merah santan susu, es kacang merah dan lain-lain.
“Tiap hari bukanya jam 9:30 WIB sampai jam 18:00 WIB, yang jadi favorit di sini itu gula merah santan susunya,” katanya.
Isiannya 12 Macam
Yang spesial dari Es Campur Ko Acia adalah isiannya yang mencapai 12 macam.
- Ini Alasan Tak Terduga Wika Salim Cium Pipi Penonton Sampai Pingsan
- Wajah Ceria Eks Kasad Bareng Istri Tercinta Panen Jeruk, Makin Semangat Berkebun Bawa Kebahagian
- Mencicipi Lezatnya Mi Celor, Kuliner Khas Palembang dengan Campuran Ebi yang Gurih
- Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang
Dalam satu mangkuk lengkap terdapat gula, santan, kolang kaling, agar-agar, dawet, alpukat, selasih, lengkeng, jelly, kacang hijau, kacang merah, dan susu.
“Ini isiannya sampai 12 macam, sama gula dan santannya, di sini alpukatnya pakai yang mentega,” terang sosok ramah itu.
Merintis dari Bawah
Dalam sehari Ko Acia mampu menghabiskan ratusan porsi es campur dan es lainnya. Pembeli pun dari semua kalangan, mulai kelas bawah sampai yang bermobil. Ko Acia tetap melayani semuanya dengan sepenuh hati.
Diketahui ia berasal dari Pontianak, dan pertama merantau pada 1980. Kala itu ia merintis usahanya dari bawah dan hanya laku beberapa porsi saja. Namun lambat laun usahanya kian berkembang hingga seperti sekarang.
Hingga kini Ko Acia masih belum berniat membuat cabang untuk menjaga orisinalitas es campurnya yang legendaris. Satu porsi es campur Ko Acia dibanderol Rp27 ribu.