Mengenal Menong, Suvenir Unik Berwujud Boneka Perempuan dari Purwakarta
Bentuknya yang unik dan penuh filosofis, membuat hasil kreasi lokal tersebut banyak diminati di pasaran.
Bentuknya yang unik dan penuh filosofis, membuat hasil kreasi lokal tersebut banyak diminati di pasaran.
Mengenal Menong, Suvenir Unik Berwujud Boneka Perempuan dari Purwakarta
Berwajah cantik, dengan warna kulit putih atau kuning langsat jadi ciri utama dari Menong. Sosok ini merupakan penggambaran seorang perempuan yang rupawan dalam bentuk boneka.
Tak sembarang boneka, karena Menong merupakan buah tangan atau suvenir khas dari Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Karakter ini juga sangat spesial karena menggambarkan sifat manusia saat menjalankan kehidupan di dunia.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Dimana letak Purwakarta? Terletak di jantung Provinsi Jawa Barat, wilayah ini tidak hanya dikenal dengan keindahan budaya Sunda, tetapi juga peradaban masa lampau dan masa kininya.
-
Kenapa Mpu Purwa mengutuk Tunggul Ametung? Mpu Purwa marah mengutuk Tunggul Ametung. Kutukan itu berbunyi bahwa Tunggul Ametung akan mati karena keris.
-
Di mana letak makam Kiai Ageung di Purwakarta? Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, makam ulama tersebut berada persis di sebuah pulau kecil Situ Wanayasa yang diberi nama Penclut Pasir Mantri.
-
Apa yang diharapkan dari Dana Desa di Purwakarta? “Alhamdulillah, dana desa sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Purwakarta, khususnya yang berada di desa. Ini terlihat dari jumlah Desa Mandiri di Purwakarta yang meningkat menjadi 60 desa, dari yang sebelumnya 25 desa. Capaian ini merupakan lompatan yang luar biasa bagi Purwakarta,” ucap Anne.
-
Bagaimana bentuk Meron? Meron terbuat dari kayu, dengan ukiran khusus seperti untaian bunga, susunan daun, hingga motif khas Tiongkok yang legendaris.
Menong selalu berupaya untuk mengenalkan kebaikan khas masyarakat Sunda agar manusia bisa menjalani kehidupan dengan baik.
Bentuknya yang unik dan penuh filosofis, membuat hasil kreasi lokal tersebut banyak diminati di pasaran.
Yuk kenalan lebih dekat dengan sosok Menong, suvenir berwujud boneka perempuan khas Puwakarta.
Terbuat dari Keramik
Jika kebanyakan suvenir berbentuk patung terbuat dari bahan kayu, lain halnya dengan Menong.
Foto: Facebook Anne Ratna Mustika
Biasanya Menong terbuat dari bahan keramik berupa tanah liat, yang dibentuk sedemikian rupa hingga menarik untuk dilihat.
Menong lahir dari kreativitas para pengrajin keramik di Kecamatan Plered, Kabupaten Puwakarta. Kualitas keramik buatan mereka tak perlu diragukan lagi. Produknya bahkan hingga mancanegara.
Sentuhan itulah yang membuat Menong mampu meraih pangsa pasar, bahkan hingga dikenal di beberapa negara selain Indonesia.
Gambarkan Sosok Perempuan
Menong digambarkan sebagai sosok perempuan yang menarik perhatian banyak orang karena kecantikannya. Ia memiliki kulit kuning langsat, bibir kecil, alis panjang, dan mahkota menyerupai sigar di kepalanya.
Mengutip disipusda.purwakartakab.go.id, nama "Menong Purwakarta" sendiri berarti cantik dan lucu, sesuai dengan penampilannya.
Patung kecil ini menonjol dengan pakaian yang didominasi warna hitam dan merah, menambah pesonanya yang menggemaskan.
Dengan penampilan yang menarik dan pakaian yang mencolok, Menong menjadi sosok yang disukai oleh banyak orang dan dianggap sebagai simbol kecantikan dan kelucuan.
- Pilihan Souvenir Khas Ciamis yang Menggoda, Cocok untuk Oleh-oleh
- Kisah Inspiratif Santi, Pembuat Boneka Berkebaya untuk Lestarikan Budaya Nusantara
- Dubes RI Untuk Korsel Pamerkan Souvenir Pernikahan Pangeran Brunei, Isinya Bikin Melongo
- Mengenal Songket Palembang, Warisan Budaya Takbenda dari Sumatra Selatan
Angkat Kebudayaan Nusantara
Menong tidak hanya mengangkat Purwakarta sebagai bagian dari tanah Sunda, tetapi juga menggambarkan keberagaman budaya Nusantara.
Mahkota yang dikenakannya terinspirasi dari Sunger Lampung, sementara motif pakaiannya berasal dari pakaian adat perempuan suku Dayak, Kalimantan, yang disebut Sapei Inoq dan Ta’a.
Hiasan bunga kamboja yang dipakai Menong terinspirasi dari bunga yang sering disematkan pada telinga penari Pendet atau Legong Bali, sementara bunga melati yang ia kenakan merupakan bunga nasional Indonesia. Hiasan ini menunjukkan sentuhan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Selain itu, Menong juga memakai rumbai-rumbai tali serat yang menyerupai rok pakaian tradisional dari Papua. Dengan berbagai elemen dari berbagai daerah ini, Menong menjadi simbol keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia.
Sifat Manusia ada di Menong
Saat ini, para perajin Menong di Plered memodifikasi dan membuat variasi patung Menong ke dalam beberapa jenis. Yang paling banyak diproduksi adalah bentuk dua wajah di depan dan di belakang yang menggambarkan sifat manusia.
Satu wajah diketahui memiliki kesan baik dan satunya lagi kesan jahat. Warnanya pun didominasi dengan warna hitam dan putih, yang artinya hitam adalah sisi keburukan dan putih adalah tindakan kebaikan.
Menong mengajarkan bahwa manusia akan banyak mendapati berbagai kebaikan dan keburukan selama menjalankan hidup. Kecantikannya mengajarkan filosofi ketenangan walau kondisi sedang tidak baik (dalam keburukan).
Jadi Suvenir yang Mendunia
Sebelumnya, Menong pertama kali dibuat pada 1980-an silam. Ketika itu ada seorang perajin bernama Yanto yang tertarik membuat produk keramik dengan bentuk sosok perempuan.
Ia kemudian melengkapinya dengan menciptakan motif pakaian khas nusantara, dengan siger yang makin menambah kecantikan sang patung. Ketika itu, inspirasi didapat usai dirinya merantau dari Lampung.
Menong tersedia di banyak toko suvenir keramik di Kecamatan Plered. Biasanya Menong dijual sepaket mulai dari harga Rp100 ribu sampai Rp350 ribu, tergantung jenisnya. Menong diketahui sudah dikirim ke beberapa negara Asia Tenggara, Amerika, Eropa hingga Timur Tengah.