Mengenal Meron, Benda Penting dalam Tradisi Pernikahan Cirebon Zaman Kerajaan
Benda ini sebagai perangkat seserahan untuk kalangan putera puteri di lingkungan Keraton Kanoman, Cirebon.
Benda ini sebagai perangkat seserahan untuk kalangan putera puteri di lingkungan Keraton Kanoman, Cirebon.
Mengenal Meron, Benda Penting dalam Tradisi Pernikahan Cirebon Zaman Kerajaan
Pernikahan menjadi momen terpenting dalam kehidupan manusia. Pernikahan selalu berkaitan dengan kebudayaan dari tiap-tiap daerah, terutama dalam memeriahkan proses resepsinya.
Kemeriahan acara pernikahan rupanya sudah ada sejak zaman dulu. Berbagai pernak pernik turut disiapkan oleh masyarakat, termasuk di wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Kenapa Tayuban Cirebon jadi penguat ikatan pernikahan? Terdapat banyak makna dari seni Tayuban ini. Mengutip javanologi.uns.ac.id, kesenian ini berasal dari istilah bahasa Arab “toyib-toyiba” artinya orang yang berbuat baik.
-
Di mana pernikahan ini dilangsungkan? Dalam acara sakral yang digelar di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara itu terlihat pengantin pria bernama Mirza Robert MN Pitt mendatangi rumah mempelai perempuan didampingi sang ibu.
-
Bagaimana pernikahan tersebut dilakukan? Pernikahan tersebut selayaknya yang terungkap dalam video singkat unggahan akun Instagram @undercover.id beberapa waktu lalu. Video berdurasi pendek itu menampilkan momen sakral saat kedua mempelai tengah menjalani proses akad nikah. Diketahui, pernikahan tersebut berhasil digelar melalui jalur pendekatan taaruf dari kedua belah pihak.
-
Apa yang unik dari pernikahan yang dilakukan di Pasar Ngijon? Pasar biasanya menjadi lokasi para pedagang buat berjualan. Namun ada hari-hari tertentu di mana para pedagang libur dan pasarpun tutup. Saat tutup, pasar bisa digunakan untuk fungsi lainnya, sebagai contoh di Pasar Ngijon yang berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Moyudan, Kabupaten Sleman.Bila pada hari-hari biasa melayani transaksi jual beli, pada hari Minggu, tepatnya tanggal 10 September 2023 pasar itu disulap menjadi gedung pernikahan.
-
Kapan Anggi Marito dan Kenji Ganessha melangsungkan pernikahan? Tak butuh waktu lama, pada bulan November 2023 Anggi dan Kenji remi naik pelaminan. Pernikahan keduanya digelar khidmat di Gereja Santo Servatius, Bekasi.
-
Kapan acara pernikahan tersebut berlangsung? Melalui unggahan Ashraff Abu di media sosial pada Minggu (21/04), terungkap bahwa resepsi pernikahan putri mereka, Nabila, digelar dengan sangat mewah.
Di kota pesisir utara Jawa Barat itu, berdiri beberapa kerajaan salah satunya Keraton Kanoman yang juga memiliki tradisi pernikahan khusus. Yang menarik, ada satu benda yang wajib ada bernama Meron agar pernikahan bisa terselenggara.
Benda ini berbahan kayu, dengan bentuk mengerucut dan bermotif bertumpuk mirip struktur tumpeng atau pagoda dari kebudayaan Tionghoa lawas.
Apa Itu Meron?
Dalam kebudayaan.kemdikbud.go.id, Meron merupakan perangkat seserahan untuk kalangan putera puteri di lingkungan Keraton Kanoman, Cirebon.
Foto: Kemdikbud
Meron terbuat dari kayu, dengan ukiran khusus seperti untaian bunga, susunan daun, hingga motif khas Tiongkok yang legendaris.
Meron dibuat mirip laci, dengan masing-masing susunannya terdapat ruang kecil untuk menyimpan barang.
Berisi Benda-Benda untuk Seserahan
Seperti yang diketahui, dalam tradisi pernikahan salah seorang mempelai akan membawa beberapa perhiasan, bahan makanan maupun mata uang sebagai benda seserahan.
Fungsi Meron ini adalah untuk menyimpan benda-benda seserahan tersebut, sebelum diberikan kepada mempelai yang akan dinikahinya.
Selain emas dan mata uang, Meron juga bisa digunakan untuk menyimpan obat untuk penyembuhan salah satu mempelai jika memiliki suatu penyakit.
- Sakralnya Tradisi Maca Babad, Ceritakan Putra Pajajaran yang Kabur dari Istana untuk Dirikan Cirebon
- Mengenal Tradisi Malam Satu Suro di Cirebon, Dinantikan Masyarakat karena Ini
- Uniknya Tradisi Pernikahan Khas Masyarakat Suku Ogan, Menghalangi Pengantin Pria dengan Selendang
- Mengenal Tradisi Piring Terbang di Jamuan Pernikahan Adat Jawa, Ternyata Ada Sejak Era Kerajaan Mataram
Tradisi Pernikahan di Keraton Kanoman
Merujuk Ditjen Kekayaan Intelektual, Kemenkumham, di masa silam masyarakat Cirebon sangat menjunjung tinggi kebudayaan keraton.
Foto: Budaya Indonesia
Hal ini karena pengaruh kepemimpinan yang kuat, serta upaya perlawanan terhadap penjajah untuk melindungi warga setempat.
Seperti pernikahan pada umumnya, terdapat sejumlah acara yang diadakan untuk memeriahkan tradisi pernikahan. Acara tersebut diawali dengan lamaran, yakni menyerahkan Meron yang sudah diisi oleh perlengkapan dan barang berharga. Kemudian dilanjut dengan siraman di rumah mempelai puteri dan parasan atau menghias rambut.
Kemudian, langkah berikutnya adalah akad nikah atau ijab kabul dengan budaya Islam yang didampingi wali serta tokoh keagamaan (ulama).
Setelah akad nikah, kedua pengantin dipertemukan dalam prosesi panggih atau bertemunya kedua pengantin. Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan upacara adat lainnya hingga keduanya sah menjadi suami istri.
Tersimpan di Gedung Pusaka Keraton Kanoman
Saat ini, Meron asli peninggalan masa Keraton Kanoman di tahun 1800-an masih tersimpan utuh di gedung Museum Pusaka Keraton Kanoman.
Di sini, tersimpan berbagai peninggalan alat sehari-hari keraton tersebut seperti seperangkat gamelan, tombak, ukiran dinding, hingga kereta kencana yang digunakan oleh keluarga keraton masa silam.
Jika tertarik, pengunjung bisa datang langsung ke lokasi yang berada persis di Jalan Merdeka Nomor 28, Kelurahan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jawa Barat.
Tempat ini bisa jadi salah satu destinasi sejarah yang tak boleh dilewatkan, terkait kebudayaan Islam di Cirebon pada tempo lawas.