Mengenal Tardive Dyskinesia, Efek Samping Obat yang Sebabkan Gerakan Tak Terkendali
Tardive dyskinesia adalah gangguan yang menyebabkan gerakan tak terkendali pada wajah atau bagian tubuh lainnya.
Mengenal Tardive Dyskinesia, Efek Samping Obat yang Sebabkan Gerakan Tak Terkendali
Tardive dyskinesia (TD) adalah gangguan gerakan yang menyebabkan gerakan tidak terkendali, seperti gerakan lidah yang berulang, mengunyah atau menghisap, hingga menggerakkan kepala tanpa sadar. Kondisi ini mungkin juga melibatkan gerakan pada anggota badan atau batang tubuh.
Tardive dyskinesia disebabkan oleh penggunaan obat neuroleptik jangka panjang serta obat lain yang meningkatkan kepekaan otak terhadap neurotransmitter dopamin. Obat neuroleptik adalah obat antipsikotik yang digunakan untuk mengobati psikosis pada skizofrenia, gangguan bipolar, dan jenis gangguan psikotik lainnya.
-
Apa yang dimaksud dengan jerawat akibat efek samping obat? Penting untuk memahami bahwa jerawat akibat efek samping obat berbeda dari jerawat biasa. Biasanya, jerawat ini muncul secara mendadak dan terkonsentrasi pada area tertentu di wajah atau tubuh, tergantung pada jenis obat yang dikonsumsi.
-
Apa saja efek samping tidur mangap? Tidur dengan mulut terbuka menyebabkan udara langsung masuk ke dalam mulut, yang dapat mengeringkan air liur dan menyebabkan mulut serta bibir menjadi kering. Hal ini terjadi karena udara yang masuk saat tidur dapat menguapkan kelembapan di mulut dan bibir.
-
Bagaimana cara mengatasi jerawat akibat efek samping obat? Mengatasi jerawat akibat efek samping obat memerlukan pendekatan yang hati-hati. Konsultasi dengan dokter adalah langkah pertama yang penting untuk memastikan apakah obat yang sedang dikonsumsi memang menjadi penyebab jerawat.
-
Kenapa tremor pada remaja bisa disebabkan oleh obat-obatan? Tremor dapat terjadi dengan sendirinya atau merupakan gejala yang terkait dengan sejumlah gangguan neurologis.
-
Kapan efek samping daun kratom mulai terasa? Daun kratom yang dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan gejala penarikan. Gejala ini terjadi ketika Anda mengonsumsi dalam jangka panjang. Adapun beberapa tandanya, yaitu ketidakmampuan bekerja, nyeri otot dan tulang, gerakan anggota badan yang tersentak-sentak, dan agresi.
-
Bagaimana cara mengatasi bengkak kaki karena efek samping obat? Mengkonsumsi obat tertentu bisa menyebabkan kaki membengkak, terutama jika menyebabkan retensi air, seperti:Penghambat saluran kalsium yang membantu mengontrol tekanan darahObat antiinflamasi nonsteroidObat untuk membantu mengelola diabetesAntidepresanSteroid, baik androgenik, anabolik dan kortikosteroid
Gejala Tardive Dyskinesia
Tardive dyskinesia menyebabkan gerakan dan tics yang berulang, tidak disengaja dan tanpa tujuan. Gerakan-gerakan ini sering terjadi di bagian wajah, seperti: • Gerakan mengunyah atau menghisap • Meringis • Mengecap bibir • Mengerucutkan bibir • Mata berkedip cepat • Memainkan lidah Orang dengan tardive dyskinesia juga dapat melakukan gerakan yang tidak terkendali di lengan, kaki dan dada, termasuk gerakan jari kaki, goyangan pinggul dan gerakan jari yang tidak terkendali yang terlihat seolah-olah orang tersebut sedang memainkan gitar atau piano yang tidak terlihat.
Penyebab Tardive Dyskinesia
Tardive dyskinesia adalah efek samping yang sangat serius dari obat antipsikotik, terutama karena penggunaan antipsikotik tipikal. Meskipun lebih kecil kemungkinannya, antipsikotik yang lebih baru dan atipikal juga dapat menyebabkan gangguan tersebut.
Obat-obatan yang dapat menyebabkan tardive dyskinesia meliputi: • Klorpromazin • Haloperidol • Tioridazin Kondisi ini juga dapat terjadi sebagai efek samping dari beberapa obat antiepilepsi, antidepresan, antiemetik, dan antikolinergik. Sebagian besar kasus tardive dyskinesia disebabkan oleh penggunaan antipsikotik (neuroleptik), namun kategori obat lain seperti obat antimual tertentu dan obat psikiatri lainnya, juga dikaitkan dengan perkembangan tardive dyskinesia.Siapa saja yang berisiko?
Siapa pun yang menggunakan obat neuroleptik untuk waktu yang lama dapat mengembangkan tardive dyskinesia, tetapi beberapa individu memiliki risiko yang lebih besar, seperti: • Wanita (ya, wanita berisiko lebih tinggi terkena kondisi ini disbanding pria.) • Orang di atas usia 55 tahun • Orang dengan diabetes • Orang dengan gangguan mood • Orang dengan kondisi neurologis lainnya
Pengobatan dan Perawatan Tardive Dyskinesia
Jika Anda didiagnosis menderita tardive dyskinesia, mengurangi dosis atau menghentikan pengobatan yang menyebabkan kondisi tersebut dapat menyelesaikan masalah Anda. Namun, pendekatan ini juga dapat menyebabkan gejala memburuk. Jika gejalanya memburuk, gejala tersebut pada akhirnya akan hilang atau dapat berlanjut tanpa batas waktu. Untuk hasil terbaik, penting untuk didiagnosis dan mendiskusikan pengobatan sedini mungkin.
Obat-obatan Sejumlah obat telah digunakan untuk mencoba mengendalikan gejala tardive dyskinesia termasuk: • Austedo (deutetrabenazine) • Botox (toksin botulinum) • Clozaril (clozapine) • Ingrezza (valbenazine) • Klonopin (clonazepam) Perawatan Lainnya Bagi mereka yang memiliki gejala parah, stimulasi otak dalam juga dapat dicoba. Meski umumnya digunakan untuk penderita Parkinson, stimulasi otak dalam melibatkan penanaman elektroda di area tertentu di otak untuk menghasilkan stimulasi listrik yang mengatur impuls abnormal. Para peneliti sedang mempelajari cara baru untuk mengobati tardive dyskinesia, yang mungkin termasuk antioksidan seperti vitamin E, minyak dedak beras merah dan kurkumin.
- Rumah Dinas Anggota DPR dari PDIP, Vita Ervina, Digeledah KPK Terkait Kasus Syahrul Limpo, Ini yang Ditemukan
- 12 Dampak Fisik yang Bisa Muncul Akibat Gangguan Kecemasan atau Anxiety
- Mengalami Gangguan Saraf Otak, Prajurit TNI Lawan Arah di Tol MBZ Terancam Dimutasi
- Kode ICD 10 Gangguan Kecemasan, Pahami Fungsinya