Semangat Pantang Menyerah Aki Khoerudin, Tetap Berjualan Lumpia di Usia 100 Tahun
Pria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Pria berusia 1 abad ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu.
Semangat Pantang Menyerah Aki Khoerudin, Tetap Berjualan Lumpia di Usia 100 Tahun
Sosok Aki Khoerudin tidak pernah menyerah dengan keadaan. Dia terus berjualan jajanan lumpia di usia yang tidak lagi muda.
-
Siapa yang menemukan lumba-lumba ini? Peneliti dari Institut Penelitian Cetacea Pelagos menemukan lumba-lumba ini dua kali pada musim panas saat mereka melakukan survei dengan kapal di sepanjang pantai Yunani.
-
Apa yang ditawarkan Kawah Putih di Bandung? Kawah Putih menawarkan pemandangan danau kawah berwarna putih susu atau cokelat susu saat sedang berkabut. Sedangkan saat cuaca panas, warna air danau terkadang berubah menjadi biru kehijauan yang menawan.
-
Apa yang dijual di warung Bu Ratmini dan Pak Wiarji? Pak Wiarji bercerita, di warung itu ia dan istrinya menjual aneka makanan dan minuman. Namun tak semua makanan bisa mereka hidangkan. Bu Ratmini mengaku sudah tidak bisa lagi memasak gorengan karena keterbatasan fisik yang ia miliki.
-
Apa yang dijual di warung Lotek Brukmenceng? Dikutip dari Wonosobokab.go.id, lotek ini milik Mbah Jami. Ia sudah berjualan lotek di tempat itu sejak tahun 1965.
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Apa yang dijual oleh Ibu Gobatil di Banyuwangi? Gobatil akhirnya memantapkan diri menjual menu ayam ingkung dan betutu.
Pria berusia 100 tahun ini tak ingin berpangku tangan dan masih ingin bekerja selama dia mampu. Sosoknya menginspirasi lantaran tetap semangat berjuang di usia senja hidupnya. Sehari-hari, pria bersahaja ini mangkal di wilayah Guntur Sari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
Sudah berjualan sejak dulu
Dikutip dari Instagram @jabarquickresponse, Aki Khoerudin mengaku sudah berjualan sejak dahulu. Sejak pertama menjajakan dagangannya, dia sudah berkeliling Kota Bandung, mulai dari Alun-Alun sampai Stasiun Braga, dan sekarang di kawasan Guntur Sari. “Abah tuh sudah punya istri saat Indonesia merdeka, lahir tahun 1923,” katanya.
Tak ingin berhenti jualan
Khoerudin mengaku tetap ingin berjualan lumpia goreng. Berjualan sejak pagi, Aki Khoerudin mengaku dagangannya tak selalu terjual habis.
Dia berjalan cukup jauh dari tempat tinggalnya di kawasan Gumuruh untuk berjualan di Guntur Sari. “Ada lima kalinya berhenti dari rumah ke sini. Kalau tidak habis, abah mah jam dua tetap harus pulang,” katanya lagi.
Sekarang jualannya laku
Dirinya bersyukur jika saat ini jualannya lebih cepat habis karena banyak yang membeli. Bahkan, dia sudah bisa kembali ke rumah untuk istirahat lebih awal dari sebelum-sebelumnya. “Sekarang alhamdulillah banyak yang membeli, jam 12, jam 11 atau jam 9 sudah bisa kembali pulang,” katanya.
Usia 100 tahun masih sehat
Khoerudin selalu bersyukur lantaran masih diberi kesehatan di usianya yang sudah tak muda lagi.
“Alhamdulillah, yang penting barokah saja,” katanya
Dia menjual lumpianya dengan harga yang terjangkau, yakni Rp2.500 per bijinya. Lumpia buatanya lezat dan gurih, terutama saat dicocol dengan sambal.