Didatangi ketum Jakmania, keluarga ikhlaskan kematian Fahreza
Meski demikian, pihaknya akan mengusut ke proses hukum agar diketahui penyebab meninggalnya Fahreza.
Ketua Umum Jakmania Richard Achmad Supriyantomengunjungi rumah duka supporter The-Jak, Fahreza (16) yang meninggal dunia, setelah menonton pertandingan Persija VS Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Karno, Jumat (13/5) kemarin. Richard menyatakan bahwa Fahreza mengalami benturan di bagian bibir dan kepala.
"Pada waktu itu, almarhum (Fahreza) dibawa ambulans menuju RS Andika. Namun ditolak karena RS Bersalin," kata Richard usai bertemu keluarga almarhum di Gang Sawo, Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (15/5).
-
Apa yang menjadi inspirasi nama The Jakmania? Nama The Jakmania sendiri terinspirasi dari spanduk berwarna putih bertulisan warna orange bertuliskan ‘Welcome The Jak’ di Menteng.
-
Apa yang dimaksud dengan Jaranan Pegon? Jaranan Pegon merupakan jaranan tradisional yang gerakannya lebih lemah lembut dibandingkan Jaranan Jawa dan Jaranan Sentherewe.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa itu Jaran Kepang? Asal usul Jaran Kepang adalah salah satu seni pertunjukan yang berkembang di berbagai daerah di Jawa, termasuk Malang.
-
Mengapa orang-orang Persia menato para pembelot Yunani? Sejarawan menyebutkan beberapa orang Theban yang ditinggalkan oleh komandan mereka Leontiades selama Perang Persia bergabung dengan pasukan musuh. Orang-orang Persia menato para pembelot Yunani, dan tanda-tanda tersebut menghalangi para pembelot tersebut untuk kembali ke Thebes setelah kekalahan Persia.
-
Dari mana asal Kucing Persia? Sementara itu, kucing persia adalah kucing Iran yang dikatakan berasal dari negara Asia Barat.
Setelah sadar, kata dia, Fahreza dibawa ke rumahnya di Jalan Moh Kahfi I, Gang Sawo, Ciganjur pada malam sekitar pukul 00.00 WIB. Saat di rumah, Fahreza mengalami muntah dan pusing, sehingga dilarikan ke RS Marinir Cilandak. "Meninggalnya di Rumah Sakit Cilandak paginya," kata dia.
Menurutnya, dugaan meninggalnya Fahreza belum dipastikan aparat kepolisian atau bentrok antar supporter. Pihaknya sedang melakukan pengusutan dan penyelidikan.
"Harus ada pihak evaluasi ke Polda Metro. Perihal almarhum, keluarga memutuskan jangan diproses panjang, mereka sudah mengikhlaskan almarhum," kata dia.
Meski demikian, pihaknya akan mengusut ke proses hukum agar diketahui penyebab meninggalnya Fahreza. Dia berharap kejadian ini tak terulang kembali untuk supporter The Jak.
Sementara di kesempatan yang sama, saudara Fahreza, Nafsiah mengatakan siswa SMP kelas 2 itu sudah terbiasa nonton pertandingan Persija bersama teman dan kakaknya. Namun setelah pulang nonton tak pernah mengalami luka apapun.
Adik ibu Fahreza ini juga mengatakan saat berada di RS Marinir, Fahreza belum mengalami operasi, visum atau scan bagian tubuhnya yang luka. "Jadi kepalanya itu bonyok gitu, kagak benjol," kata dia.
Pantauanmerdeka.comdi lokasi, para pengurus supporter The Jak mengantarkan jenazah Fahreza ke pemakaman di Warung Sila, Brigif Ciganjur, Jakarta Selatan. Salah satu keluarga Fahreza, Soleh sempat mengalami pingsan saat adiknya itu di masukan ke dalam keranda jenazah.
Sebelum di makamkan, jenazah di salatkan di Musholla Daarussa'dah, Gang Sawo Ciganjur.
(mdk/hhw)