Berada di Tengah Hutan Angker, Kampung Sibimo di Batang Ini Hanya Boleh Dihuni 7 Rumah
Suasana kampung di pagi hari cukup sepi. Yang terdengar nyaring hanyalah suara jangkrik.
Suasana kampung di pagi hari cukup sepi. Yang terdengar nyaring hanyalah suara jangkrik.
Berada di Tengah Hutan Angker, Kampung Sibimo di Batang Ini Hanya Boleh Dihuni 7 Rumah
Hutan Kupang merupakan hutan yang sangat angker di Kabupaten Batang. Konon, tingkat keangkerannya melebihi hutan Alas Roban.
Konon pula, dulu hutan Alas Kupang merupakan pusat peradaban Hindu. Di sana bisa dijumpai peninggalan-peninggalan seperti arca dan batuan-batuan yang digunakan untuk persembahan atau sembahyang pada masa itu.
(Foto: YouTube Vista Holic)
-
Kenapa Kampung Gantungan Sirah dinamai seperti itu? “Dulu kepalanya dipenggal dan diletakkan di bukit itu. Tapi kalau badannya ditaruh di tempat terpisah. Makanya lokasi itu dinamakan ‘gantungan sirah’,” kata Wardiman dikutip dari kanal YouTube BG Channel.
-
Di mana Kampung Cikabuyutan berada? Kampung Cikabuyutan, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya merupakan daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Garut.
-
Apa yang terjadi di Kampung Teko? Kampung ini disebut jadi salah satu daerah yang hampir tenggelam di wilayah Jakarta.
-
Dimana letak Kampung Timbulsloko? Mereka tinggal di Kampung Timbulsloko, Demak.
-
Di mana Kampung Singkur berada? Keindahannya terletak persis di wilayah Desa Pulosari, yang merupakan kawasan dataran tinggi.
-
Apa yang tersisa di Kampung Mati Wonotopo? Kampung itu kini hanya menyisakan bangunan terbengkalai karena sudah ditinggal pemiliknya.
Di tengah hutan itu terdapat sebuah kampung bernama Kampung Sibimo. Secara administratif, kampung Sibimo berada di Desa Brokoh, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten Batang.
Di Kampung Sibimo ada mitos bahwa tempat itu tidak boleh dibangun lebih dari tujuh rumah. Apabila lebih, maka kampung itu akan dilanda bencana. Apakah mitos itu benar?
Melalui sebuah video yang diunggah pada 15 Juli 2024, pemilik kanal YouTube Vista Holic berkesempatan mengunjungi kampung Sibimo. Di sana ia bertemu beberapa warga untuk diwawancarai.
Salah satu warga, Pak Darsono, mengatakan bahwa kondisi kampung itu cukup aman untuk ditinggali. Perihal mitos bahwa kampungnya hanya boleh dihuni tidak lebih dari tujuh rumah, ia mengatakan bahwa itu tidak benar.
Ia bercerita, dulu kampung ini pernah dihuni tujuh rumah. Namun kemudian beberapa warga pindah karena ingin mendapatkan akses yang lebih baik.
“Itu cuma mitos kosong,” timpal Pak Mugiyo terkait mitos bahwa kampung itu hanya boleh dihuni tujuh rumah atau kurang.
Saat ini, Kampung Sibimo memang hanya dihuni oleh tujuh rumah. Letak rumah-rumah itu menyebar di sekeliling kampung. Suasana kampung di pagi hari cukup sepi. Yang terdengar nyaring hanyalah suara jangkrik.
- Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
- Ketahuan Buang Sampah Sembarangan, Rumah Wanita ini Langsung Dibanjiri Sampah oleh Warga Biar Kapok
- Seribu Lebih Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Sepekan, Jambi Siaga Tiga
- Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Sementara itu, bangunan rumahnya terhitung sudah modern. Pembangunan rumahnya sudah menggunakan material batu bata dan tembok.
Salah seorang warga mengatakan, tanah di Kampung Sibimo memang subur-subur. Dari hasil pertanian yang melimpah, mereka bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Sementara uangnya digunakan untuk membangun kembali rumah serta menjadi modal dalam mendidikan usaha.
Mengutip YouTube Vista Holic, Kampung Sibimo berjarak sekitar 15 kilometer dari pusat ibu kota Kabupaten Batang.
Jaringan listrik baru masuk ke kampung itu sekitar tahun 2022. Dari tujuh rumah yang ada, hanya enam yang dihuni. Tercatat ada 22 jiwa yang menghuni kampung tersebut.