Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman
Candi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.
Candi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.
Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman
Candi Sambisari merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan Hindu/Buddha yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman.
Candi Sambisari diperkirakan semasa dengan Candi Prambanan, Plaosan, dan Sojiwan, yaitu sekitar abad 9-10 masehi.
-
Di mana Candi Sambiroto berada? Penemuan benda purbakala lainnya berada di Dusun Sambiroto, Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan. Di sana terdapat sebuah situs bernama Candi Sambiroto.
-
Siapa yang menemukan Candi Rimbi? Runtuhan Candi Rimbi ditemukan oleh Alfred Wallace yang melewati tempat itu saat mengoleksi tanaman di Wonosalam sekitar akhir abad 19.
-
Kapan Candi Sari ditemukan? Tempat wisata ini ditemukan sekitar tahun 1978, di mana bukit yang ada menjadi sumber mata air yang menarik para wisatawan.
-
Apa yang ditemukan di Candi Kayen? Dari penelitian tersebut, terdapat temuan di antaranya antefiks, lapik, umpak, batu segi delapan, bahan-bahan andesit, alat-alat rumah tangga, batu bata bertuliskan huruf sa’ dan ya’, peripih berbahan bata, uang kepeng, dan sebuah Arca Siwa Mahakala.
-
Di mana Candi Banyunibo berada? Candi Banyunibo merupakan sebuah candi bercorak Buddha yang terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan.
-
Bagaimana Candi Banyunibo dipugar? Pemugaran Candi Banyunibo tahap pertama berhasil menyelesaikan bagian alas (soubasement), kaki candi, tubuh candi, dan pelataran serta pagar sisi utara. Pemugaran di Candi Banyunibo tahap kedua dilaksanakan tahun 1976 yang melanjutkan pemugaran atap dan stupa puncak candi induk. Akhirnya pemugaran Candi Banyunibo dapat diselesaikan pada 1978.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Arjo Wiyono yang sedang mengolah tanah milik Karyoniangun. Pada saat mengolah tanah, cangkulnya membentur batu berukir yang ternyata adalah reruntuhan candi.
Penemuan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Kantor Cabang I Lembaga Peninggalan Purbakala Nasional (LP2N) di Prambanan dengan melaksanakan ekskavasi arkeologi bersama para mahasiswa arkeologi UGM.
Pada saat ekskavasi tersebut, bangunan candi itu kondisinya telah runtuh dan berada pada kedalaman 6,5 meter di bawah permukaan tanah.
Selama ekskavasi tersebut, ditemukan beberapa benda yang merupakan temuan lepas berupa keramik asing, gerabah, tulang, benda-benda dari perunggu, arca wanita dari batu andesit, arca Bodhisatwa dari perunggu, lempengan emas, serta yoni.
Saat ekskavasi tersebut, ditemukan lempengan emas bertuliskan huruf Jawa Kuno yang diperkirakan berasal dari abad ke-9 Masehi. Prasasti itu berbunyi “Om siwa sthana” yang artinya “Hormat, pembuatan tempat (rumah) bagi Dewa Siwa.
Foto: Kemdikbud.go.id
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Candi Sambisari merupakan sebuah kompleks percandian yang terdiri dari sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara di depannya.
Candi induk menghadap ke arah barat, berukuran 13,65 x 13,65 meter dan tinggi keseluruhannya adalah 7,5 meter.
Di lantai selasar candi induk terdapat batu-batu pipih dengan tonjolan di atasnya (semacam umpak) sebanyak 12 buah, batu berbentuk bulat sebanyak 8 buah, dan batu berbentuk persegi sebanyak 4 buah. Tubuh candi sisinya berukuran 5x5 meter dan tingginya 2,5 meter.
Tangga naik ke selasar memiliki lebar 2,5 meter terdapat di sisi barat mengelilingi tubuh candi yang sisi-sisinya ditutupi oleh pagar langkan.
- Sudah Ada Jauh dari Sebelum Majapahit Berdiri, Candi ini Selalu Terendam Air Hanya Bisa Dilihat Tiap 1 Suro
- Awalnya Berupa Semak Belukar, Ini Kisah Penemuan Candi Mendut saat Zaman Penjajahan Belanda
- Fakta Menarik Candi Gana di Klaten, Letaknya Tersembunyi di Antara Rumah Penduduk
- Fakta Menarik Candi Ngempon di Semarang, Dulunya Diduga Menjadi Tempat Penggemblengan Para Calon Empu
Walaupun sudah sejak lama ditemukan dan dipugar, namun Candi Sambisari baru populer dalam beberapa tahun belakangan. Sebelumnya, Candi Sambisari hanya dikunjungi oleh warga sekitar dan tarif masuknya masih gratis.
Kini candi tersebut sudah banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah baik di Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta.
Dari banyaknya pengunjung yang datang, mereka terlihat cukup antusias dengan tempat wisata itu. Dilansir dari Kagama.co, kebanyakan dari mereka datang berkunjung tidak terlalu lama, berfoto, lalu kemudian pulang.
Ada pula yang memanfaatkan tempat wisata itu untuk kebutuhan komersil, misalnya untuk foto produk keperluan bisnis. Namun sebelum itu pengunjung harus minta izin dulu pada lembaga pemerintah yang mengelola.
Foto: Kagama.co