Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo
Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan
Sebelum memasuki kawasan perdagangan, kapal-kapal dari Sungai Bengawan Solo bersandar dulu di Gandekan
Dulunya Pelabuhan Kuno yang Sibuk, Ini Fakta Unik Kampung Gandekan di Kota Solo
Kampung Gandekan merupakan salah satu wilayah kelurahan yang berada di Kota Solo. Dulunya wilayah ini dikenal sebagai salah satu wilayah tersibuk. Hal ini dikarenakan kampung itu dulunya merupakan kawasan perdagangan terkemuka.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
-
Mengapa Desa Kedung Glantik akan tenggelam? Apabila proyek itu telah selesai, bisa dipastikan Desa Kedung Glantik akan ikut tenggelam di dasar bendungan.
-
Dimana lokasi Desa Kedung Glantik? Desa itu lokasinya tepat berada di tengah-tengah proyek pembangunan Bendungan Jragung yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional Pemerintah.
-
Kenapa Kampung Gantungan Sirah dinamai seperti itu? “Dulu kepalanya dipenggal dan diletakkan di bukit itu. Tapi kalau badannya ditaruh di tempat terpisah. Makanya lokasi itu dinamakan ‘gantungan sirah’,” kata Wardiman dikutip dari kanal YouTube BG Channel.
-
Kapan Pantai Galesong buka? Jika tertarik untuk berkunjung, Wisata Pantai Galesong ini buka setiap hari selama 24 jam.
Dikutip dari Surakarta.go.id, dulunya Kampung Gandekan merupakan bandar atau pelabuhan kuno yang cukup sibuk. Kapal-kapal yang melintas dari sungai Bengawan Solo masuk ke sungai yang melintas di tengah kampung itu.
Kapal-kapal itu mengangkut pedagang serta berbagai barang dagangan. Aktivitas perdagangan berjalan cukup sibuk. Apalagi saat itu wilayah Solo banyak terdapat jalur air dari sungai Bengawan Solo. Jalur itu merupakan jalur penting untuk berbagai komoditas dari maupun menuju arah timur.
Saat itu, Kali Pepe yang melintas di tengah Kampung Gandekan merupakan jalur air yang ramai oleh kapal-kapal dagang. Selain Gandekan, beberapa kampung yang dilalui jalur air untuk lalu lintas perdagangan itu di antaranya Semanggi, Demangan, Sangkrah, Laweyan, dan Kalilarangan.
Namun kini keberadaannya sudah tertutup oleh akses jalan.
Konon pada zaman dulu di daerah Kalilarangan juga terdapat sungai.
Dengan adanya jalur air yang melintas di tengah Kampung Gandekan, berbagai komoditas masuk dari Jawa Timur melalui kapal-kapal yang mengarungi Sungai Bengawan Solo. Namun untuk sampai ke pusat-pusat perdagangan, kapal-kapal itu akan terlebih dahulu bersandar di Gandekan.
- Menguak Fakta Jalur Kuno "Ondo Budho", Jalan Utama Para Peziarah Menuju Dieng di Masa Lalu
- Ternyata Kampung Baduy Tak Pernah Disentuh Penjajah, Begini Cara Warga Kelabui Belanda
- Bakar Lahan Kosong, Kakek di Legok Tangerang Tewas Terpanggang
- Mengunjungi Danau Biru, Permata Tersembunyi di Balik Pesona Pulau Lombok
Tak sekadar berdagang, para pedagang yang berasal dari berbagai etnis menciptakan akulturasi etnis di kawasan Gandekan. Mereka berinteraksi dengan warga lokal hingga menikah dan berkeluarga.
Kini di Kampung Gandekan terdapat taman cerdas. Fasilitas umum itu kerap dimanfaatkan sebagai lokasi belajar anak-anak. Mereka belajar di sebuah joglo dengan diawasi oleh komunitas anak muda yang menjadi relawan untuk mengabdi pada pendidikan dan anak-anak di Kota Solo.