Fakta Menarik Candi Banyunibo, Kaya Hiasan Relief Kuno dari Abad Sembilan Masehi
Candi Banyunibo merupakan sebuah candi bercorak Buddha. Candi ini pertama kali ditemukan pada tahun 1940 dalam keadaan hancur lebur.
Candi Banyunibo merupakan sebuah candi bercorak Buddha yang terletak di Dusun Cepit, Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan. Candi ini merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada abad ke-9 Masehi.
Dikutip dari Slemankab.go.id, nama Candi Banyunibo berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa yaitu “banyu” yang berarti air dan “nibo” yang berarti menetes. Lokasi Candi Banyunibo sendiri tak jauh dari candi-candi lain di sekitarnya seperti Candi Ratu Boko, Candi Barong, Candi Ijo, dan Candi Prambanan.
-
Apa yang ditemukan di Candi Boyolangu? Ada sempalan arca wanita Budha dan beberapa umpak berukuran besar. Kondisi arca sudah rusak, namun masih terlihat baik. Bagian kepala dan anggota tangan arca hilang karena pengrusakan. Para ahli menyebut arca ini dengan nama Gayatri.
-
Bagaimana Candi Sambisari ditemukan? Dilansir dari Kemdikbud.go.id, Candi Sambisari ditemukan pada tahun 1966 oleh seorang petani bernama Arjo Wiyono yang sedang mengolah tanah milik Karyoniangun. Pada saat mengolah tanah, cangkulnya membentur batu berukir yang ternyata adalah reruntuhan candi.
-
Bagaimana Candi Blandongan dibangun? Merujuk laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, Selasa (3/10), batu bata merah tersebut disusun hingga menyerupai undakan rapi mirip sebuah bangunan. Di sana tampak empat buah tangga di tiap sisinya yang berbentuk persegi. Tangga-tangga itu mengarah ke bagian atas, yang juga terdapat sebuah bangunan berbentuk persegi namun lebih kecil.
-
Di mana Candi Sambisari terletak? Candi Sambisari merupakan sebuah bangunan kuno peninggalan Hindu/Buddha yang terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kalasan, Sleman.
-
Siapa yang menemukan Candi Rimbi? Runtuhan Candi Rimbi ditemukan oleh Alfred Wallace yang melewati tempat itu saat mengoleksi tanaman di Wonosalam sekitar akhir abad 19.
-
Bagaimana Candi Bumiayu ditemukan? Penemuan-penemuan ini pertama kali dilaporkan oleh E.P. Tombrink, ia berhasil menemukan arca dari trasit berjumlah puluhan buah, salah satunya adalah arca Nandi.
Berikut selengkapnya.
Sejarah Penemuan Candi Banyunibo
Dikutip dari Pramukadiy.or.id, Candi Banyunibo ditemukan pada tahun 1940. Saat itu semua bangunannya telah roboh.
Dahulu, candi ini sempat dijuluki “Si Sebatang kara” oleh masyarakat setempat karena lokasinya yang terpencil, jauh dari candi-candi lainnya di wilayah serupa. Kemudian, ditemukan dua patung singa di depan candi ini, persis di sisi kiri dan kanan pintu masuk. Komponen ini seolah menguatkan asumsi warga tentang julukan atas Banyunibo.
Penelitian terhadap Candi Banyunibo dimulai sejak tahun 1940. Pada 1943, dilakukan penyusunan kembali bangunan candi. Pemugaran Candi Banyunibo tahap pertama berhasil menyelesaikan bagian alas (soubasement), kaki candi, tubuh candi, dan pelataran serta pagar sisi utara.
Pemugaran di Candi Banyunibo tahap kedua dilaksanakan tahun 1976 yang melanjutkan pemugaran atap dan stupa puncak candi induk. Akhirnya pemugaran Candi Banyunibo dapat diselesaikan pada 1978.
- 5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
- Fakta Menarik Candi Ngempon di Semarang, Dulunya Diduga Menjadi Tempat Penggemblengan Para Calon Empu
- Dulunya Ditemukan oleh Petani, Ini Fakta Menarik Seputar Candi Sambisari di Sleman
- Punya Relief Unik, Ini Fakta Candi Pringapus Peninggalan Hindu Kuno di Lereng Gunung Sindoro
Punya Banyak Hiasan Relief
Corak Buddha pada candi ini dibuktikan dengan keberadaan stupa di atas candi dengan tinggi 3,5 meter. Candi Banyunibo sendiri merupakan candi tunggal dengan ukuran 15,3 x 14,25 meter dan tinggi 14,25 meter. Bangunan tua itu mempunyai ruangan di dalamnya sehingga bisa dimasuki oleh pengunjung. Namun hanya boleh lima orang yang masuk ke ruangan itu secara bersamaan dengan durasi 15 menit.
Selain stupa, candi ini dilengkapi ornament yang beragam. Hampir semua bagian di Candi Banyunibo memiliki hiasan dan relief. Dinding kaki candi ini pun memiliki beberapa bidang yang mana hiasan tumbuh-tumbuhan dipahat di atasnya. Hiasan-hiasan inilah yang membuat candi ini terlihat indah.
Punya Candi Perwara
Candi Banyunibo juga memiliki 6 candi pendamping atau biasa disebut candi perwara. Candi-candi perwara mengelilingi candi utama tepatnya di sisi selatan dan timur.
Candi-candi perwara ini memiliki bentuk seperti stupa Buddha dengan ukuran pondasi 4,8 x 4,8 meter. Dikutip dari Wikipedia, candi perwara di kompleks Candi Banyunibo tidak terbuat dari batu andesit, melainkan terbuat dari batu putih yang sudah aus.
Lalu, di sebelah utara candi ada sebuah tembok yang melintang dari barat ke timur dengan panjang 65 meter. Lokasi Candi Banyunibo sendiri juga masih terlihat asri, karena di sekitar jalanan candi masih ditutupi rerumputan yang terlihat hijau, segar, dan rapi sehingga sangat nyaman untuk dijelajahi.