Fakta Menarik Situs Sokoliman, Jejak Kehidupan Zaman Megalitikum di Gunungkidul
Para peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Para peneliti percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut.
Fakta Menarik Situs Sokoliman, Jejak Kehidupan Zaman Megalitikum di Gunungkidul
Situs megalitikum tersebar di berbagai titik di seluruh dunia. Salah satu peninggalan era megalitikum ada di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sana ada sebuah situs bernama Situs Sokoliman.
-
Bagaimana Situ Sikocang sekarang? Beginilah kondisi terakhir destinasi wisata Situ Cikoncang di Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten. Tampak adanya penurunan kunjungan bahkan cenderung sepi dalam beberapa waktu terakhir. Padahal dulunya lokasi ini selalu didatangi orang banyak, bahkan hingga luar daerah.
-
Di mana pantai Sowan berada? Pantai Sowan, terletak di Desa Sowan, menawarkan pemandangan laut yang indah dengan ombak yang cocok untuk berselancar.
-
Kenapa Situ Sikocang sekarang sepi? Mengutip kanal SCTV Banten, Selasa (7/11), penyebab sepinya Situ Cikoncang adalah karena rusaknya akses jalan menuju lokasi.
-
Kapan Situ Sikocang menjadi sepi? Beginilah kondisi terakhir destinasi wisata Situ Cikoncang di Desa Katapang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten. Tampak adanya penurunan kunjungan bahkan cenderung sepi dalam beberapa waktu terakhir. Padahal dulunya lokasi ini selalu didatangi orang banyak, bahkan hingga luar daerah.
-
Apa yang terjadi pada KM Soneta? Kapal nelayan asal Rembang bernama KM Soneta dilaporkan tenggelam di perairan Karimunjawa, Jepara.
-
Apa yang dialami oleh Solihin? Seorang pria di Kampung Cijeler Kidul, Desa Leuwigoong, Kecamatan Leuwigoong, Garut, mengalami kondisi langka. Dirinya mengaku tak bisa tidur selama empat tahun terakhir dan selalu terjaga.
Mengutip Kemdikbud.go.id, Situs Sokoliman adalah tempat penyimpanan dan pelestarian budaya dari masa Megalitikum atau masa batu besar. Luas situs ini adalah 2.000 meter persegi.
Terdapat beberapa benda peninggalan yang ditemukan di sana antara lain menhir, waruga, dan papan kubur batu.
Keunikan dari peninggalan Situs Sokoliman adalah semua peninggalannya berasal dari bongkahan batu kapur dan memiliki ornamen yang khas.
Keberadaan ornamen tersebut menjadi penanda bahwa peradaban zaman dulu di Gunungkidul sudah lebih maju dibandingkan kawasan lain di sekitarnya.
Selain peninggalan-peninggalan tersebut, di sana juga ditemukan gua yang diduga menjadi tempat tinggal manusia purba pada masa Megalitikum.
Pada situs itu, ditemukan pula Situs Sumur Gede yang menjadi bukti nyata adanya kehidupan di sana. Sumur tersebut menjadi sumber mata air yang digunakan untuk konsumsi dan mengairi tanaman.
Mengutip Kemdikbud.go.id, pada masa itu sudah dikenal adanya teknik bercocok tanam secara sederhana atau sering disebut food producing.
Bahkan ditemukan pula situs perabot rumah tangga seperti tembikar dan gagang pedang di sekitar situs tersebut.
Seperti diketahui, Situs Sokoliman pertama kali dilaporkan oleh seorang peneliti bernama J.L Moens dan Van Der Hoop pada tahun 1934. Waktu itu mereka berhasil menemukan beberapa kubur batu dan kerangka manusia.
Selain itu ditemukan pula peralatan purba seperti manik-manik, alat besi, fragmen, gerabah, dan benda-benda perunggu di sekitar sana.
- 6 Fakta tentang Sampah, Limbah Manusia yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan
- Fakta Jalan Legendaris Gunung Gelap di Garut, Warga Tak Berani Melintas saat Malam hingga Konon Jadi Tempat Pembuangan Mayat
- Fakta Menarik Kemang Jakarta Selatan Sebelum Tahun 2000, Kampung yang Disasar Ekspat karena Jauh dari Hiruk Pikuk
- Fakta Menarik Desa Nunuk Baru di Majalengka, Sudah Ada Sebelum Kabupatennya Lahir
Pada awalnya, artefak-artefak yang ada di Situs Sokoliman dikumpulkan pada suatu tempat dan diteliti oleh Balai Pelestari Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Departemen Arkeologi UGM pada rentan waktu tahun 1988-1992.
Benda-benda yang ada di situs tersebut dikelompokkan menjadi tiga, yaitu; kelompok satu yang berisi 86 buah menhir, kelompok dua yang berisi lima buah kubur batu, dan kelompok tiga yang berisi tujuh buah lempeng batu.
Penelitian terhadap situs tersebut masih dilakukan hingga saat ini, baik dari peneliti lokal maupun mancanegara. Mereka percaya masih banyak artefak yang tersebar di daerah tersebut, baik yang berada di permukaan tanah maupun di dalam tanah.