Fakta Terbaru Seputar Festival Gunung Slamet 2024, Dipastikan Bakal Lebih Meriah
Menparekraf Sandiaga Uno direncanakan hadir dalam acara ini.
Menparekraf Sandiaga Uno direncanakan hadir dalam acara ini.
Fakta Terbaru Seputar Festival Gunung Slamet 2024, Dipastikan Bakal Lebih Meriah
Pada tahun 2024 ini, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, kembali menggelar acara Festival Gunung Slamet (FSG). Dipastikan festival tahun ini diwarnai oleh acara baru.
“Salah satu yang baru pada FSG tahun ini adalah Serang Carnival. Acara ini belum ada tahun lalu dan menampilkan tema Seven Beauty,” kata Kepala Dinpopar Kabupaten Purbalingga, R Budi Setiawan, mengutip ANTARA pada Rabu (3/7).
(Foto: YouTube BRALING TV)
-
Bagaimana aktivitas Gunung Slamet menurut Sukedi? “Yang pasti sampai saat ini status Gunung Slamet masih normal. Mungkin kabar tersebut berasal dari pemberitaan beberapa tahun lalu saat Gunung Slamet berstatus siaga," Sukedi mengatakan, ia sering ikut membantu pengamatan terhadap aktivitas Gunung Slamet karena secara kebetulan rumahnya cukup dekat dengan Pos PGA Slamet.
-
Siapa yang dipercaya bersemayam di Gunung Slamet? Dewa-dewa utama yang dipercayai bersemayam di Gunung Slamet antara lain Dewa Brahma, pencipta alam semesta, dan Dewa Wisnu, pemelihara dunia.
-
Bagaimana karakteristik Gunung Slamet? Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan".
-
Apa itu Festival Sekerat? Tapi, di Kabupaten Kutai Timur, ada festival budaya Suku Kutai yang tidak dilaksanakan di Sungai. Tapi digelar di tepi laut atau Pantai. Namanya Festival Sekerat yang dilaksanakan di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
-
Dimana lokasi Gunung Slamet? “Meskipun demikian masyarakat dan pendaki diimbau untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata Sukedi.
Budi mengatakan bahwa acara Serang Carnival akan digelar di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Seven Beauty yang dimaksud adalah Gunung Slamet, Owabong, Purbasari, Desa Wisata Lembah Asri Serang (D’LAS), potensi stroberi, industry knalpot, dan industri bulu mata.
Nantinya tema Seven Beauty akan ditampilkan dalam bentuk busana yang diperagakan melalui acara Serang Carnival.
“Hal lain yang berbeda dengan tahun lalu adalah berupa Gelar Kesenian Lingkar Gunung Slamet. Jadi kita mengundang kabupaten-kabupaten di sekitar Gunung Slamet seperti Pemalang, Tegal, Brebes, dan Banyumas untuk mengirimkan duta-duta keseniannya guna tampil di panggung,”
kata Budi terkait hal yang berbeda pada pagelaran FSG tahun ini.
ANTARA
Budi mengatakan, pagelaran kesenian itu bertujuan agar diadakannya FSG dapat menimbulkan efek berganda pada sektor ekonomi, salah satunya pada para pelaku UMKM di lereng Gunung Slamet dan sekitarnya.
Selain itu, Budi menambahkan, ia juga telah beberapa kali melakukan diskusi dengan Pemerintah Desa Serang selaku penyelenggara maupun Direktorat Event Daerah Kemenparekraf.
Dalam diskusi tersebut, Budi mendapat masukan bahwa FSG 2024 harus mengikuti aturan-aturan yang ada karena sudah masuk dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN).
“Nanti ada kurasi di Bulan September, termasuk event ini akan dipantau oleh KEN. Dari diskusi-diskusi itu, kami melakukan zoom meeting dan satu kali pertemuan dengan Kemenparekraf untuk mematangkan FSG ini,” kata Budi.
- Fakta Unik Festival Rewanda Boejana, Kearifan Lokal Warga Banyumas Hidup Berdampingan dengan Kera
- Ditemukan Selamat, Ini 3 Fakta Penemuan Siswi SMK yang Sempat Hilang di Gunung Slamet,
- Hadiri Festival Semarapura, Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Wisatawan jadi Rojali
- Fakta Menarik Festival Arakan Sahur di Jambi, Sudah Ada Sebelum Kemerdekaan
Selain dengan Kemenparekraf, Budi mengatakan kalau pihaknya juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia sebagai salah satu pihak yang turut mendukung pendanaan dalam bentuk barang. Termasuk juga koordinasi dengan pihak sponsor terkait artis yang akan tampil dalam pagelaran tersebut.
Rencananya, hari pertama kegiatan itu akan diisi oleh Gelar Desa Wisata yang sebelumnya diikuti 8 desa, namun pada tahun 2024 diikuti 23 desa.
“Jadi ada animo luar biasa dari teman-teman desa wisata untuk menampilkan karya-karya terbaik. Di situ ada produk-produknya termasuk kesenian yang akan ditampilkan di stan masing-masing,” kata Budi.
Budi juga mengatakan bahwa acara itu nantinya akan dihadiri oleh Menparekraf Sandiaga Uno. Ia telah menyatakan diri tertarik untuk hadir pada hari pertama pagelaran FSG 2024.
“Untuk kepastiannya nanti H-7. Tapi kami sudah mempersiapkan langkah-langkah apabila beliau hadir, karena informasinya beliau hadirnya tanggal 12 Juli. Jadi nanti ada penyesuaian-penyesuaian jadwal kegiatan yang mungkin sedikit digeser kalau beliau hadir,” kata Budi dikutip dari ANTARA.