Inspiratif, Pria Semarang Ciptakan Seni Kolase Wajah dari Sampah Plastik
Untuk mengisi kekosongan waktu di tengah pandemi, Eko Purnomo mulai coba berkreasi dengan sampah plastik. Dari barang bekas itu, ia berhasil membuat seni kolase wajah.
Untuk mengisi kekosongan waktu di tengah pandemi, Eko Purnomo mulai coba berkreasi dengan sampah plastik. Dari barang bekas itu, ia berhasil membuat seni kolase wajah.
Berbagai wajah tokoh-tokoh populer ia hasilkan dari sampah plastik, mulai dari Kobe Bryant, Angelina Jolie, dan Mantan Presiden Soeharto.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Tak disangka, kreativitasnya ini diminati banyak orang. Lalu bagaimana Eko berkreasi dengan barang bekas itu? Berikut selengkapnya:
Mengisi Kekosongan Waktu
©YouTube/Liputan6
Untuk mengisi kekosongan waktu, Eko mengumpulkan sampah plastik kemudian menyusunnya menjadi sebuah karya seni. Proses pembuatannya diawali dengan menaruh potongan sampah di atas gambar wajah, kemudian disusun dan dipadukan dengan susunan warnanya.
Tantangan pembuatan kolase wajah adalah saat ada permintaan warna khusus dari pemesan. Ia mengaku harus mencari warna dan pola sampah yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.
“Satu lukisan rata-rata saya selesaikan antara lima sampai tujuh hari. Karena kita masih ada kesibukan kerja, maka tiap hari mungkin hanya dua atau tiga jam,” kata Eko dikutip dari kanal YouTube Liputan 6 pada Kamis (13/10).
Harga Lukisan
©YouTube/Liputan6
Ukuran kolase lukisan wajah dimulai dari 40x40 cm, 40x60 cm, dan 50x70 cm. sementara untuk harga dimulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu.
Untuk saat ini, Eko masih menjual lukisannya secara daring. Meski begitu, pemesanan lukisan wajah itu datang dari berbagai tempat mulai dari Surabaya hingga Jakarta.