Kisah Juragan Batik Legendaris Mbok Mase, Terkenal di Masa Kejayaan Kampung Batik Laweyan
Mbok Mase adalah perempuan yang gigih dan ulet, ciri khas perempuan Kampung Laweyan pada masa jayanya.
Mbok Mase adalah perempuan yang gigih dan ulet, ciri khas perempuan Kampung Laweyan pada masa jayanya.
Kisah Juragan Batik Legendaris Mbok Mase, Terkenal di Masa Kejayaan Kampung Batik Laweyan
Pada suatu masa di Kampung Batik Laweyan, Solo, hiduplah seorang juragan batik bernama Mbok Mase.
Ia begitu disegani warga lainnya. Mbok Mase adalah pengusaha batik perempuan yang hidup tepat di era kejayaan Kampung Batik Laweyan Solo.
Walaupun menjadi pengusaha batik yang disegani, namun Mbok Mase tetap tidak meninggalkan tanggung jawabnya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga.
-
Mengapa Batik Solo memiliki makna mendalam? Motif batik Solo cenderung berlatar cokelat atau warna gelap yang bermakna kerendahan hati, kesederhanaan, dan sifat membumi.
-
Kenapa Kampung Batik Laweyan terkenal? Sejak zaman dahulu kala, kampung ini sudah dikenal sebagai pusat produksi batik klasik yang mempertahankan keunikan dan keaslian motif dan warna tradisional.
-
Dimana limbah tekstil yang mencemari Sungai Bengawan Solo berasal? Berbagai jenis pabrik tumbuh menjamur di sekitar aliran Sungai Bengawan Solo. Limbah dari pabrik-pabrik itu langsung dibuang ke sungai. Kebanyakan dari limbah-limbah yang mencemari Sungai Bengawan Solo adalah limbah tekstil.
-
Kapan Kampung Batik Kembang Mayang diresmikan? Sementara itu, mengutip laman resmi Batik Kembang Mayang, wilayah RW 11, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang sejak 2018 lalu sudah dikenal sebagai Kampung Batik Kembang Mayang.
-
Apa saja yang bisa dilakukan di Kampung Batik Laweyan? Kini, kampung ini menjadi tempat yang sangat populer dikunjungi oleh wisatawan yang ingin melihat, membeli batik klasik, hingga belajar proses membatik sendiri.
-
Bagaimana Sosis Solo Mbah Bedug dipasarkan? Selain itu, pihak pemilik kuliner juga melakukan pemasaran lewat media sosial yang terbukti ampuh. “Ini saya tahu dari media sosial. Harganya juga terjangkau bagi masyarakat. Varian rasanya juga banyak,” kata Eni Lestari, salah seorang pembeli kuliner Sosis Solo Mbah Bedug.
Pada era kejayaannya, para perempuan di Kampung Laweyan sudah dikenal sangat ulet dan bertanggung jawab.
Mereka menjadi perajin batik tulis yang menggunakan canting untuk memberikan motif pada kain mori putih.
Mereka ulet dalam membuat sketsa, tetesan, goresan, garis, serta lengkung yang semua itu membutuhkan kelenturan, kesabaran, serta olah rasa.
Mengutip Liputan6.com, keberadaan Mbok Mase seolah memberikan nilai lebih pada kain batik. Batik kemudian tidak hanya dipandang sebagai sebuah kain yang indah dengan beragam motif, namun juga sebuah proses yang dilatarbelakangi sebuah tekad, keikhlasan, serta kerja keras para perajinnya.
Di luar kesibukannya menjadi seorang juragan batik, Mbok Mase beraktivitas layaknya ibu rumah tangga pada umumnya seperti memasak, menemani makan suami, dan mengurus pendidikan anak-anaknya. Setelah tugas domestik selesai dikerjakan, ia kembali ke dunianya dan berbaur dengan perajin batik lainnya.
Ketika berkecimpung dalam dunia usaha batik, Mbok Mase juga berperan dalam merekrut para perajin batik. Dalam merekrut perajin, ia banyak mengambil warga Kampung Laweyan. Sementara kalau Mbok Mase memiliki anak perempuan, ia juga akan mendidik sang anak untuk bisa setangguh ibunya.
Sayangnya hal ini sudah mulai luntur di zaman ini.
- Batik Kawung dan Ciri Khasnya, Batik dengan Corak Unik yang Penuh Makna
- Kisah Kolam Renang Cikini yang Legendaris, Pribumi Pernah Dilarang Berenang karena Alasan Tak Masuk Akal
- Disebut sebagai Nenek Moyangnya Seblak, Icip Nikmatnya Kudapan Legendaris Kerupuk Banjur Khas Bandung
- Letkol TNI Kaget Makan di Rumah Makan Yang Melayani Ternyata Jenderal Legendaris
Proses alih generasi ini berlangsung selama beberapa generasi.
Meski demikian, kejayaan juragan batik itu masih bisa dilihat hingga kini. Di Kampung Laweyan, terdapat rumah-rumah kuno berarsitektur indah dan berkualitas yang dulu digunakan sebagai industri batik sekaligus tempat tinggal para juragan kaya.