Letaknya Strategis Sebagai Kota Pelabuhan, Ini Sejarah Kedatangan VOC di Jepara
Kedatangan mereka ditandai dengan pembangunan benteng yang masih berdiri kooh hingga sekarang.
Kedatangan mereka ditandai dengan pembangunan benteng yang masih berdiri kokoh hingga sekarang.
Letaknya Strategis Sebagai Kota Pelabuhan, Ini Sejarah Kedatangan VOC di Jepara
Tak jauh di sebelah utara pusat Kota Jepara, terdapat sebuah bukit yang cukup terjal. Warga sekitar menamainya Bukit Donoreja. Di atas bukit ini terdapat sebuah benteng peninggalan Belanda.
-
Kapan Bregada Keraton Yogyakarta bertempur melawan VOC? Salah satunya adalah pertempuran Keraton Yogyakarta melawan VOC di Jenar pada tahun 1951.
-
Kapan VOC berhasil menguasai Cirebon? Akhirnya pada 7 Januari 1681, VOC yang saat itu dipegang Belanda berhasil menguasai Cirebon dan mengambil monopoli dagang yang sebelumnya dikelola pemangku setempat.
-
Bagaimana cara VOC mengatur sistem perpajakan di Jawa? Lantaran belum memiliki birokrasi yang stabil untuk mengatur sistem perpajakan tanah jajahan, mereka melanjutkan perpajakan yang diterapkan kerajaan.
-
Bagaimana Suropati dan keturunannya mempersiapkan perlawanan terhadap VOC? Konsekuensi Cepat atau lambat, Kartanagara yakin Belanda akan menyerang Lumajang. Ia pun mempersiapkan dan mengirim para prajuritnya berpatroli di perbatasan Lumajang-Banger, serta banyak mendirikan barikade dan jebakan sepanjang rute menuju Lumajang.
-
Mengapa keluarga Suropati terus melawan VOC? Berbeda dari keluarga aristokrat Jawa lainnya, Suropati dan para keturunannya dikenal sebagai tokoh yang sangat konsisten. Selama hidupnya, keluarga dan para keturunan Suropati menolak tunduk kepada VOC Belanda dan terus melakukan perlawanan kepada pihak kolonial tersebut.
-
Bagaimana cara VOC mengamankan pelayaran di Gorontalo? Untuk mengamankan pelayaran di Gorontalo, VOC mengontrol langsung kawasan perairan itu agar mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar. Selan itu, VOC juga menekan Olongia agar menjaga keamanan wilayahnya dari gangguan bajak laut dan menyerahkan para bajak laut yang ditangkap kepada VOC.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, benteng itu dibuat dari bahan batu karang yang dibentuk menjadi balok-balok persegi panjang berukuran rata-rata 18x25x30 cm. Balok-balok itu disusun dengan campuran pasir laut, kapur, dan semen merah. Benteng itu menjadi saksi bisu kedatangan VOC di Jepara untuk pertama kalinya.
Seperti yang dirangkum dari berbagai sumber sejarah, VOC pertama kali mendarat di Jepara pada tahun 1613. Pendaratan itu dilakukan karena mereka hendak memindahkan kantor dagang mereka di Gresik karena mendapat gangguan dari pedagang Islam.
Pada tahun 1615, VOC mendapat izin dari Sultan Agung, pemimpin Mataram yang menguasai wilayah tersebut, untuk berdagang di wilayah tersebut. VOC kemudian membangun loji di Jepara dan rampung pada tahun 1618.
Setahun kemudian, pada tahun 1619 Jan Pieterzoon Coen sebagai Gubernur Jenderal VOC melakukan ekspedisi militer ke Jepara untuk menghukum para pelaut dan pedagang yang melakukan penyerangan dan pembakaran kota Pelabuhan Jepara dan perahu-perahu Belanda yang berlabuh di sana.
Diperkirakan mereka yang dihukum adalah para pelaut dan pedagang muslim yang berasal dari Jepara maupun dari daerah lainnya, yang merasa dirugikan oleh sistem monopoli VOC beserta lojinya.
Sekitar tahun 1680-an, VOC menerima konsensi dalam bentuk sewa dari Raja Mataram untuk mendirikan benteng di Pelabuhan Jepara. Dengan dibangunnya benteng di Jepara, kota itu menjadi pusat keuasaan VOC di wilayah pantai timur Jawa.
Jepara menjadi salah satu kota yang dijadikan VOC sebagai pusat kekuasaannya untuk berdagang. Selain karena letaknya yang strategis, Jepara memang sudah berkembang menjadi kota pelabuhan yang dibangun sejak era Ratu Kalinyamat.
Dalam sebuah lukisan kuno, terdapat gambar pemandangan Kota Jepara yang berlatar belakang Benteng Jepara.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa pada sisi timur depan benteng ada muara Sungai Jepara, dan di bawah kirinya ada kapal milik Belanda.
Sedikit ke dalam ke arah daratan ada jembatan yang bisa dibuka tutup dan kandang kuda. Dari lukisan tersebut dapat terlihat jika Benteng Jepara terletak pada tepi Sungai Jepara dan berada di perbukitan.