Mahasiswa UNY Buat Inovasi Pagar Listrik untuk Usir Monyet Ekor Panjang di Gunungkidul, Apakah Aman?
Mahasiswa UNY membuat inovasi pagar listrik yang bisa mencegah monyet masuk ke pekarangan warga. Apakah aman?
Keberadaan monyet ekor panjang menjadi momok bagi para petani pada beberapa lokasi di Gunungkidul. Pada musim kemarau, mereka menyerang ladang petani secara bergerombol dan mengambil hasil panen warga.
Kondisi seperti itu sudah rutin terjadi dalam 10 tahun terakhir. Seolah tidak pernah ada solusi atas permasalahan tersebut.
-
Apa inovasi yang dibuat oleh siswa SMK Kupang? Siswa SMK di Kupang sukses membuat jemuran pintar.
-
Apa inovasi unik yang dihasilkan oleh siswa SMP Negeri 1 Wonosobo? Navallo Azharya awalnya tak pernah terpikir bahwa ia akan mewakili sekolahnya untuk mengikuti Lomba SEAMEO. SEAMEO merupakan organisasi menteri pendidikan se-Asia Tenggara. Pada awalnya ia beserta empat orang lainnya membuat proposal untuk penelitian mengenai bahan polystyrene. Dari 10 sekolah yang mendaftar, SMP Negeri 1 Wonosobo dipilih untuk mewakili Indonesia. Dalam proses melakukan penelitian itu, Navallo beserta tim sempat kesulitan mendapatkan sampah dan komposisi yang ideal.
-
Bagaimana inovasi tempe yang dilakukan oleh mahasiswa UNY? “Gen-Z yang mempunyai selera makan masa kini dipertemukan dengan tempe yang mewakili selera tradisional,” kata Ketua Departemen Pendidikan Teknik Boga dan Busana Ichda Chayanti, dikutip dari Liputan6.com pada Kamis (13/6).
-
Apa sebenarnya makna dari inovasi? Inovasi adalah semua hal baru yang berangkat dari ilmu pengetahuan tentunya dengan manfaat dalam kehidupan manusia. Dalam pengembangan inovasi, adanya ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan. Jika tanpa hadirnya ilmu pengetahuan, maka inovasi tak akan berjalan sebagaimana mestinya.
-
Kenapa inovasi sangat penting? Inovasi sendiri sangat berguna di segala bidang kehidupan, maka dari itu penting untuk kita memahami beberapa hal yang terkait dengan inovasi.
-
Dimana inovasi dapat diterapkan? Inovasi sendiri sangat berguna di segala bidang kehidupan, maka dari itu penting untuk kita memahami beberapa hal yang terkait dengan inovasi.
Namun baru-baru ini, sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat inovasi berupa pagar listrik yang digunakan untuk menjebak monyet yang masuk ke lahan pertanian warga.
Lalu bagaimana alat ini bekerja? Apakah alat ini aman digunakan, baik bagi petani dan keselamatan monyet itu sendiri? Berikut selengkapnya:
Monyet Ekor Panjang Bikin Resah Warga
Shifaul Abas, salah satu anggota kelompok mahasiswa itu, mengatakan bahwa pembuatan alat tersebut berawal dari keluhan kelompok tani Ngudi Makmur tentang serangan hama monyet ekor panjang di Kalurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul.
Shifaul mengatakan, Kelompok Tani Ngudi Makmur merupakan salah satu produsen komoditas pertanian seperti jagung, padi, kacang, dan singkong. Kelompok tani itu juga merupakan penghasil singkong terbesar dan didistribusikan ke beberapa daerah seperti Kabupaten Cilacap. Di daerah tujuan, singkong kemudian diolah menjadi keripik, gaplek, dan produk olahan lainnya.
Bagi para petani Kelompok Ngudi Makmur, serangan hama monyet ekor panjang mengakibatkan penurunan hasil panen dan kerugian.
- Luar Biasa! Mahasiswa UGM Sukses Ubah Limbah Cangkang Keran Jadi Semen Ramah Lingkungan
- Mahasiswa UGM Sulap Kotoran Sapi Jadi Batako, Begini Caranya
- Canggih! Mahasiswa UGM Ciptakan Motor Listrik Hemat Energi, Begini Penampakannya
- Mahasiswa UNY Olah Bonggol Jagung jadi Energi Terbarukan, Bisa Jadi Sumber Penghasilan Tambahan
Spesifikasi Alat
Dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (28/8), alat pengusir monyet ekor panjang ini memiliki pencegahan ganda yang terdiri dari jebakan dan pagar listrik cerdas berbasis Internet of Things (IoT). Rancangan sistem jebakan ini memiliki dimensi panjang 85 cm, lebar 55 cm, dan tinggi 55 cm.
Sementara itu berat total alat jebakan cerdas beserta rangkaian elektronik ini tidak lebih dari 15 kg, sehingga sangat portable. Daya operasionalnya juga kecil, hanya sekitar 5 watt dengan tegangan 5-12 Volt DC.
Sedangkan dimensi tiang panel suryanya memiliki tinggi 1,5 meter dan lebar 1 meter. Kawat bentangannya memiliki tinggi 1 meter dengan diameter 4 cm. Pagar cerdas ini terintegrasi dengan IoT sehingga petani bisa memantau tegangan, arus, serta keamanan alat.
Cara Kerja
Salah satu anggota tim mahasiswa, Maulana Idris, menjelaskan cara kerja alat tersebut. Tahap pertama, jebakan cerdas itu diberi umpan dan dipasangkan pada beberapa titik yang rawan muncul serangan monyet. Saat monyet berhasil tertangkap, sensor PIR akan mendeteksi dan memberi sinyal untuk mengaktifkan motor servo. Selanjutnya motor servo akan menarik tuas sehingga cat semprot akan menyemprotkan pewarna ke tubuh monyet.
Setelah itu sirene akan berbunyi mengisyaratkan petani untuk melepas kembali monyet yang sudah diberi pewarna. Monyet kemudian akan kembali ke koloninya. Namun koloni monyet akan pergi berhamburan karena menganggap ada predator yang datang.
Dikutip dari Liputan6.com, pagar cerdas itu dibuat menggunakan tegangan Direct Current yang dialirkan pada kawat bentangan mengelilingi ladang petani. Pemilihan tegangan Direct Current karena relatif aman dan monyet tidak sampai mati. Alat itu akan memberikan efek kejut pada monyet sehingga mereka menjauhi ladang dan memunculkan efek jera.