Mencicipi Jajanan Tradisional di Pasar Ngatpaingan Boyolali, Kental Nuansa Pedesaan Tempo Doeloe
Transaksi pembayaran pada pasar itu masih menggunakan koin benggol.
Transaksi pembayaran pada pasar itu masih menggunakan koin benggol.
Mencicipi Jajanan Tradisional di Pasar Ngatpaingan Boyolali, Kental Nuansa Pedesaan Tempo Doeloe
Di Desa Gedangan, Kecamatan Cepogo, Boyolali, ada sebuah pasar tradisional unik bernama Pasar Ngatpaingan. Tak hanya makanan, cara transaksi di pasar itu juga masih tradisional, yaitu menggunakan kepingan koin benggol.
-
Kapan Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan? Pada tanggal 8 Maret 2009, bangunan baru Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan.
-
Di mana Pasar Grosir Ngronggo terletak? Terakhir, Zanariah mengingatkan karena posisi pasar baru ini di tepi jalan besar besar, maka pastikan akses ke pasar bagian selatan juga diperhatikan.
-
Apa yang terjadi di Pasar Ngawen Blora? Pada Selasa (9/1) pukul 14.00, Pasar Ngawen Blora mengalami kebakaran hebat. Banyak lapak yang ditempati ribuan pedagang hangus terbakar. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 23.30 WIB.
-
Kapan Pasar Dondong ramai pengunjung? Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Kapan Pasar Gede dibangun? Pembangunannya dimulai pada tahun 1927 dan rampung pada tahun 1930. Kini di tahun 2024 pusat perekonomian di Kota Solo itu hampir berusia satu abad.
Keunikan pasar ini terletak pada konsepnya yang menyajikan suasana tempo doeloe. Banyak sekali makanan tradisional di sana mulai dari lemet jagung, tiwul, gendar pecel, selonjongan, sawut, gemblong, sego jagung, dan getuk. Ada pula aneka minuman seperti es dawet hingga es tahu susu.
Selain itu cara transaksinya juga unik. Pengunjung harus menukarkan uang rupiahnya dengan koin keping benggol. Satu keping koin benggol dihargai Rp5.000.
“Ini semua makanan khas daerah sini. Kalau di sini belinya pakai koin. Tempat ini bagus karena suasananya pedesaan, asri, terus bisa mengangkat UMKM di sini,” kata Dhina, salah seorang pembeli di pasar itu.
Konsep suasana tempo doeloe membuat pengunjung antusias. Mereka benar-benar merasakan suasana berbelanja di pedesaan.
“Baru pertama kali. Tapi saya tertarik sih dengan jajanan. Terus di sini juga ada hiburan juga. Terus yang jualan juga penduduk asli sini,” kata pembeli lainnya, Shintaloly, dikutip dari YouTube Liputan6 pada Kamis (30/5).
Pengelola pasar wisata Ngatpaingan ini juga menjalin kerja sama dengan para seniman di Boyolali seperti para penari topeng ireng dan seniman lainnya untuk memeriahkan pagelaran di pasar tersebut.
Nuansa tradisional pun semakin melekat karena para pedagang di Pasar Ngatpaingan harus memakai pakaian tradisional lurik. Hal ini dimaksudkan agar menambah nuansa Jawa pada pasar itu.
- Hendak Gali Kuburan, Penduduk Lokal Kaget Temukan Lebih dari 1.000 Koin Kuno di Turki
- Mengunjungi Pasar Kuno di Lamongan, Suguhkan Suasana Belanja Tempo Dulu Bayarnya Pakai Koin Kayu
- Melihat Pasar Tradisional dengan Pemandangan Cantik, Dagangan Penjualnya Menarik Hati
- Mencicipi Manisnya Dodol Susu Boyolali, Jajanan Tradisional yang Memanfaatkan Potensi Daerah
Dibuka sejak tahun 2016, Pasar Ngatpaingan telah menunjang pariwisata di Desa Gedangan, Boyolali. Namun pasar ini tidak buka tiap hari, melainkan hanya 35 hari sekali tepatnya pada setiap Minggu Pahing.