Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Pada hari raya Lebaran, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Foto: YouTube Tedhong Telu
Mengintip Tradisi Bada Riaya, Lebaran-nya Masyarakat Islam Kejawen Bonokeling di Banyumas
Pada Jumat, 12 April 2024, masyarakat Islam Kejawen Bonokeling baru melaksanakan Lebaran mereka. Tradisi lebaran yang mereka jalankan berlangsung dengan khidmat.
-
Apa itu tradisi ketupat lepas di Betawi? Ini bukan budaya makan bareng ketupat nasi, atau membagikannya ke warga. Melainkan sebagai pengiring nazar dari para orang tua terhadap anak-anak mereka.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjalankan tradisi Kelekak? Kelekak adalah tanaman buah yang bisa dimanfaatkan hasilnya dan sudah berbentuk layaknya hutan. Tak tanggung-tanggung, masyarakat pedesaan di Bangka Belitung sudah melakukan Kelekak hingga seluas dua hektare bahkan lebih.
-
Apa yang dimaksud dengan "jodoh kembar" dalam tradisi Jawa? Menurut kepercayaan Jawa, anak kedua dan anak ketiga disebut sebagai "jodoh kembar" atau "lurah wracikan". Mereka diyakini dibawa oleh takdir sebagai pasangan yang sempurna satu sama lain.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi "nyedengin baju" di Betawi? Nyedengin Baju berarti Mengukur Pakaian Mengutip situs Seni Budaya Betawi, pengamat budaya Betawi, Yahya Andi Saputra, mengatakan bahwa tradisi Nyedengin baju jadi ciri khas keluarga Betawi di masa silam. Dalam bahasa Betawi, disedengin berarti diukur tubuh kita. Ini bertujuan agar baju lebaran nantinya cukup dan pas ketika dikenakan.
-
Kapan tradisi Mubeng Beteng dimulai? Prosesi topo bisu mubeng beteng biasanya dimulai pada malam satu Suro pukul 21.00 WIB.
-
Apa makna dari tradisi mencuci bendera di Cipondoh? Warga yakin jika tradisi ini akan mengantarkan semangat nasionalisme dan kecintaan akan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Prosesi acaranya adalah berkumpul di rumah adat atau rumah kuncen, sungkeman dan memanjatkan doa-doa tertentu, setelah itu dilanjutkan dengan membersihkan area makam leluhur mereka.
Seperti diketahui, mereka tidak melaksanakan salat Idulfitri. Pelaksanaan salat mereka ganti dengan membersihkan makam leluhur.
Setelah itu para penganut Islam Kejawen itu membawa aneka makanan ke rumah kepala desa setempat. Di sana mereka menggelar acara silaturahmi.
Semua warga kampung di Bonokeling mengenakan pakaian adat yang seragam. Makin siang makin ramai warga yang berdatangan.
Dalam video yang dibagikan kanal YouTube Tedhong Telu pada 14 April 2024, tampak tradisi itu dihadiri para orang tua. Tak ada anak muda yang datang dalam acara tersebut.
- Mengulik Lebaran Ketupat, Tradisi Penting dalam Budaya Masyarakat Muslim Jawa
- Rayakan Idulfitri Sehari Lebih Lambat, Begini Ritual Lebaran Masyarakat Islam Aboge di Banyumas
- Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
- Tak Hanya Lebaran, Ini Makna Tradisi Belah Ketupat oleh Warga Serang untuk Peringati Isra Miraj
Sumitro, tetua adat masyarakat Bonokeling mengatakan, tradisi itu dinamakan Bada Riaya. Tradisi itu dilaksanakan setelah mereka melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan. Hanya saja tanggal mulai dan berakhir ibadah puasa mereka berbeda.
“Kalau di sini pakai tanggalan Aboge. Ada rumusnya. Makanya tidak mengikuti hitungan pemerintah,” kata Sumitro.
Setelah berbagai ritual selesai, para warga Bonokeling berkumpul di rumah Kepala Desa.
Mereka membawa tenongan yang berisi aneka makanan seperti nasi, buah-buahan, dan lainnya.
Di sana mereka saling bersalam-salaman. Setelah itu acara dilanjutkan dengan makan bersama.