Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial
Keberadaan makam Yahudi di sana diyakini telah berumur ratusan tahun
Keberadaan makam Yahudi di sana diyakini telah berumur ratusan tahun
Menguak Fakta di Balik Keberadaan Makam Kaum Yahudi di Semarang, Diduga Sudah Ada Sejak Masa Kolonial
Di area pemakaman umum Bergota, Kota Semarang, terdapat sebuah makam bertuliskan huruf Ibrani. Menurut masyarakat setempat, makam itu adalah milik seorang Yahudi yang dulu pernah mendiami tempat itu.
Tak hanya satu, disebutkan dari kanal YouTube J. Christiono, di sana ada sembilan makam yang diduga milik kaum Yahudi.
-
Siapa yang membangun makam Yahudi di Bukit Bergota Semarang? Menurut cerita, semasa hidup Agha Hovsep lah yang membangun makam Yahudi itu.
-
Siapa yang dikubur di makam yang ditemukan di Chochkitam? Para arkeolog mengumumkan penemuan topeng batu giok yang luar biasa dan dianggap ‘sangat langka’ dari makam seorang raja Maya kuno yang telah meninggal sekitar 1.700 tahun yang lalu.
-
Apa pengertian dari Makmum Masbuk? Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang saat shalat berjamaah. Artinya, mereka bergabung dengan shalat berjamaah setelah imam sudah memulai shalat.
-
Kapan Teuku Nyak Makam wafat? Teuku Nyak Makam meninggal pada 21 Juli 1896. Tepat pada hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
-
Kapan makam tersebut ditemukan? Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022.
Berdasarkan salah seorang keturunan Yahudi yang sekarang tinggal di Manado, Yakob Baru, salah satu makam itu berasal dari tahun 1926. Dengan demikian kaum Yahudi sudah bermukim di Nusantara jauh sebelum Indonesia merdeka.
Foto: YouTube J. Christiono
Pada waktu itu, komunitas kaum Yahudi tersebar di beberapa kota seperti di Surabaya, Jakarta, Bandung, Manado, dan juga Semarang.
Sebenarnya makam Yahudi di Semarang tak hanya berada di pemakaman umum Bergota, tapi juga ada di makam Candi dan Krapyak.
Yang dimakamkan di sana adalah tentara Belanda dan juga ada warga sipil.
Sementara orang Yahudi yang dimakamkan di Bergota adalah orang Yahudi dari golongan warga sipil.
Dilansir dari kanal YouTube Tri anaera vloger, pada masanya kaum Yahudi di Semarang dianggap masih satu kasta dengan orang-orang Belanda atau bangsa Eropa lainnya.
Keberadaan mereka tak lepas dari pelayaran VOC pada abad ke-18. Sebagian mereka berprofesi sebagai penerjemah, dan sebagian lagi menjadi administrator perdagangan VOC di Nusantara.
Pada waktu itu, orang-orang Yahudi datang ke Nusantara Bersama dengan pelayaran VOC. Selama tinggal di Hindia Belanda mereka hidup bersama orang-orang Belanda yang kebanyakan beragama Kristen, sehingga kegiatan mereka sebagai kaum Yahudi tidak terlalu menonjol.
Foto: YouTube J. Christiono
Dilansir dari kanal YouTube J Christiono, sebagian makam Yahudi yang ada di Bergota dibangun pada awal tahun 1900-an. Menurut pengakuan Yakob Baru, ada juga salah seorang kerabatnya yang menjadi korban pembantaian Hitler di Auschwitz pada masa Perang Dunia II.
Foto: YouTube J. Christiono
- 6 Fakta Satu Keluarga Guru di Malang Tewas dalam Satu Kamar, Begini Kondisi Anaknya yang Masih Hidup
- Mengadu ke Kaesang, Rumah Belajar Yayasan Cerdas Insani Waduk Pluit Kini Miliki Akta Pendirian
- 8 Fakta Mahasiswa UI Tewas Dibunuh oleh Senior, Tersangka Iri dan Terjerat Pinjol
- Fakta Kemenkeu RI: Sang Penjaga Keuangan Negara
Bentuk makam Yahudi di Bergota sangat berbeda dengan makam-makam lainnya. Kalau kebanyakan makam nisannya bertuliskan huruf latin, nisan makam Yahudi bertuliskan huruf Ibrani.
Kartiko, salah seorang warga Bergota, Semarang mengatakan bahwa dulunya ada lebih banyak makam Yahudi di sana. Sebagian makam yang ada sampai sekarang masih dikunjungi, namun sebagian lagi sudah dibawa ke Israel.
“Makam Yahudi itu sistemnya kayak model bunker. Jenazahnya ditaruh di situ dengan benda yang dia sayangi semasa hidupnya. Bisa dikatakan sebelum saya lahir makam ini sudah ada,” ujar Kartiko dikutip dari kanal YouTube Semarang Pemkot.