Menguak Sejarah Pabrik Gula Ceper di Klaten, Punya Halaman yang Luas Namun Kini Terbengkalai
Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19.
Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19.
Menguak Sejarah Pabrik Gula Ceper di Klaten, Punya Halaman yang Luas Namun Kini Terbengkalai
Pabrik Gula Ceper merupakan salah satu pabrik gula yang pernah berdiri di Kabupaten Klaten. Pabrik gula ini punya area yang cukup luas.
Bahkan bila dibanding Pabrik Gula Gondang Winangoen, sebuah pabrik gula di Klaten yang masih beroperasi hingga sekarang, pada masa lalu masih lebih luas Pabrik Gula Ceper.
-
Kapan Pabrik Gula Tasikmadu didirikan? Pabrik Gula Tasikmadu didirikan pada tahun 1871 oleh KGPAA Mangkunegara IV.
-
Di mana Pabrik Gula Karangsuwung berada? Ini adalah penampakkan Pabrik Gula Karangsuwung yang melegenda di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
-
Siapa Cecep? Cecep Abdullah berasal dari Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pemuda 26 tahun ini sempat viral di media sosial lantaran berkeliling kampung untuk membersihkan masjid.
-
Apa itu Gendar Pecel? Berbeda dengan pecel pada umumnya, di sana pecel dipadukan dengan gendar. Gendar adalah olahan nasi yang teksturnya lebih kenyal dari lontong karena proses pembuatannya dicampur dengan ragi.
-
Kapan Gewa lahir? Mutia mengungkapkan bahwa anaknya yang lahir pada 28 Februari 2020 sudah semakin besar dan dapat memilih pakaian yang ingin dikenakannya.
-
Kapan Gapura Sekar Putih dibangun? Namun, ide ini baru terealisasi setelah penetapan gemeente Mojokerto pada 1911.
Berdasarkan penjelasan akun Facebook Menggali Sejarah, Pabrik Gula Ceper sudah memulai aktivitas produksi pada awal abad ke-19. Kapasitas produksinya yang besar berdampak pada luasnya area perkebunan tebu yang dimilikinya.
Menurut beberapa referensi, pabrik gula itu ditutup oleh pemerintah pada tahun 1998. Krisis ekonomi waktu itu membuat pabrik tersebut bangkrut dan harus dihentikan operasionalnya.
Saat itu besarnya kapasitas produksi tidak sebanding dengan sedikitnya pasokan tebu. Hal ini menyebabkan inefisiensi operasional pabrik.
Meskipun pabrik gula tersebut sudah tidak aktif beroperasi, namun bangunan utama pabrik serta bangunan pendukung lainnya masih bisa dijumpai. Di sebelah selatan pabrik terdapat beberapa rumah dinas pegawai pribumi milik Pabrik Gula Ceper.
Kini pabrik gula ini memang sudah tidak beroperasi lagi. Namun bangunan utama pabrik beserta bangunan pendukung lainnya masih dapat dijumpai. Di sisi selatan pabrik masih bisa dijumpai beberapa rumah dinas pegawai pribumi milik Pabrik Gula Ceper.
Bangunan-bangunan rumah tersebut sampai saat ini masih dihuni masyarakat. Tak jauh dari Lokasi pabrik terdapat sebuah bekas jembatan lori yang saat ini telah dimodifikasi menjadi jembatan jalan raya penghubung antar desa.
Pada sisi barat pabrik masih terdapat sebuah alat crane yang dulunya digunakan untuk menimbang tebu dan memindahkan tebu dari truk ke dalam lori. Pada bagian pintu masuk pabrik juga terdapat sebuah lokomotif uap yang dijadikan monument.
Dulunya pabrik gula itu memiliki jalur kereta api yang terhubung dengan Stasiun Ceper yang berada di sisi utara pabrik. Hal ini digunakan sebagai sarana angkutan hasil industri seperti tebu dan tetes tebu, serta angkutan bahan baku pabrik.
- Sejarah Pers di Pantura, Sudah Berkembang Sejak Era Kolonial
- Ini Jawaban Mengapa Tidak Ada Semut di Pabrik Gula
- Menguak Sejarah Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Sisa Kejayaan Industri Gula Tanah Jawa yang Tersisa
- Menguak Sejarah Pabrik Gula Tanjung Tirto di Sleman, Dulunya Punya Rumah Sakit dan Sekolah Sendiri
Seiring berjalannya waktu, jalur kereta api penghubung antara Pabrik Gula Ceper dan Stasiun Ceper dinonaktifkan. Hal ini karena seluruh angkutan distribusi hasil industri digantikan menggunakan truk.
Hal ini juga turut berdampak pada menurunnya pamor Stasiun Ceper. Stasiun yang dulu ramai dengan aktivitas penumpang dan angkutan distribusi barang kini tampak sepi.
Berhentinya aktivitas produksi di Pabrik Gula Ceper sangat berdampak pada nasib bangunan pabrik. Saat ini kondisi bangunan pabrik yang megah banyak mengalami kerusakan.
Banyaknya rumput ilalang yang tinggi turut memperburuk kondisinya. Belum lagi masyarakat sekitar yang mengidentikkan tempat bersejarah tersebut dengan kesan angker dan menakutkan.