Menilik Nuansa Klasik Masjid Cipto Mulyo Boyolali, Peninggalan Pakubuwono X yang Kini Telah Berusia Satu Abad
Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun.
Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun.
Menilik Nuansa Klasik Masjid Cipto Mulyo Boyolali, Peninggalan Pakubuwono X yang Kini Telah Berusia Satu Abad
Masjid Cipto Mulyo berada di Desa Pengging, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Lokasinya tak jauh dari Umbul Pengging, sebuah pemandian dari mata air alami.
Masjid itu dibangun oleh Raja Keraton Surakarta, Pakubuwono X, sekitar tahun 1905 Masehi.
-
Mengapa Masjid At Taqwa Cirebon diganti namanya? Alasan renovasi juga karena posisinya sudah cukup melenceng dari arah kiblat, sehingga perlu diluruskan. Setelahnya, Koordinator Urusan Agama Cirebon, R. M. Arhatha, menginisiasi pergantian nama masjid agar tidak lagi menggunakan kata “Agung”. Ini karena saat itu sudah ada masjid bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang ada di Alun-Alun Kasepuhan dan menjadi salah satu masjid kuno paling tua yang ada di sana.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Dimana Masjid Jami Al Makmur Cikini berada? Masjid Jami Al Makmur yang berada di Jalan Raden Saleh, Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, Kota Jakarta Pusat ini memiliki kisah yang unik.
-
Kapan Masjid Mungsolkanas dibangun? Menurut ukiran batu yang terletak di halaman depan masjid, Masjid Mungsolkanas dibangun pada tahun 1869 dengan fungsi awal sebagai tempat anak-anak mengaji.
-
Dimana letak Masjid At Taqwa di Cirebon? At Taqwa menjadi masjid terbesar yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat.
Mengutip Instagram @visitjawatengah, awalnya masjid itu bernama Masjid Karangduwet yang dibangun oleh R.T Padmanegara. Dia merupakan keturunan Sultan Hadiwijaya melalui Amangkurat I.
Ketua Takmir Masjid Cipto Mulyo, Achmadi, mengatakan bahwa meski telah berusia lebih dari satu abad, hingga kini masjid tersebut masih berdiri kokoh.
Dalam perjalanannya, masjid tersebut sudah mengalami beberapa renovasi. Namun bentuk bangunannya tidak pernah berubah.
“Bangunan Masjid Cipto Mulyo dibangun dengan menampilkan desain Jawa kuno, yaitu berbentuk limasan dan menyerupai pendopo,” kata Achmadi, mengutip Boyolali.go.id.
Achmadi menambahkan bahwa masjid tersebut memiliki lima pintu utama yang semuanya terletak di bagian depan bangunan masjid. Di atas setiap pintu diberikan ukiran-ukiran yang disisipkan tulisan Pakubuwono X sebagai tanda bahwa masjid tersebut dibangun pada masa pemerintahannya.
“Selain itu bedug dan kentongan yang diberi tanda tulisan Jawa dan juga PB X hingga kini masih dipergunakan,” ujar Achmadi.
Setiap memasuki waktu salat, masjid tersebut selalu dipadati warga yang melakukan aktivitas salat berjemaah. Bahkan setiap habis salat banyak warga yang menggunakan waktunya untuk membaca Al-Qur’an dan beristirahat, terlebih di saat puasa.
- Mengunjungi Masjid Agung Ponorogo, Dulunya Musala Tempat Ulama Bersembunyi dari Kekejaman Kolonial Belanda
- Cerita Polisi Gorontalo Bangun Masjid di Lokasi Bekas Perjudian: Imamnya Eks Penjudi
- Berusia 332 Tahun, Begini Kisah Beduk di Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu yang Suaranya Konon Terdengar Sampai Cirebon
- Menguak Sisi Lain Masjid Agung Sumenep, Tak Boleh Dipugar dengan Alasan Modernisasi
“Meski sudah mengalami beberapa kali renovasi, namun bentuk masjidnya masih asli seperti saat awal dibangun. Bahkan konstruksi kayu dan bangunan belum juga berubah,” tutup Achmadi.