Sepasang Kekasih di Semarang Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Ini Faktanya
Pada Sabtu sore (2/10), mayat bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan di Jalan Candi Pawon XIV, Kelurahan Kalipancur, Kota Semarang. Tak butuh waktu lama, dua hari kemudian Polrestabes Semarang berhasil menangkap pelaku pembunuhan bayi tersebut. Lantas seperti apa modus pelaku dalam menjalankan aksi kriminalnya?
Pada Sabtu sore (2/10), ditemukan mayat bayi berjenis kelamin perempuan di Jalan Candi Pawon XIV, Kelurahan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Saat ditemukan, kondisi bayi sudah tidak bernyawa.
Tim inafis Polrestabes Semarang langsung melakukan olah TKP begitu mendapat kabar mengenai penemuan bayi tersebut. Tak butuh waktu lama, dua hari kemudian Polrestabes Semarang berhasil mengungkap pembunuhan terhadap bayi itu.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lantas seperti apa modus di balik pembuangan bayi tersebut? Berikut selengkapnya:
Kronologi Pembuangan Bayi
©shutterstock.com
Wakil Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKP Agus Supriyadi mengatakan bahwa pembunuhan itu dilakukan oleh Y (22), warga Bumiayu, Kabupaten Brebes dan pasangannya, AAW (22) warga Bendungan, Gajahmungkur, Semarang.
Melansir dari ANTARA pada Senin (4/10), peristiwa itu bermula saat keduanya baru saja memeriksakan diri ke dokter setelah Y mengeluh sakit di bagian perut. Usai memeriksakan diri, Y meminjam kamar mandi seorang warga yang tinggal di sekitar rumah dokter tersebut. Di dalam kamar mandi itu, Y melahirkan seorang bayi yang diperkirakan berusia 7-8 bulan.
“Saat dilahirkan bayi masih dalam keadaan hidup,” kata AKP Agus.
Bayi Dibunuh
©Shutterstock/ alejandro dans neergaard
Agus melanjutkan, karena takut ketahuan, leher bayi itu dijerat dengan tali dan kemudian dibuang melalui lubang ventilasi toilet. Diketahui pula, ternyata bayi itu merupakan hasil hubungan gelap pasangan kekasih itu yang lahir sebelum waktunya.
Dari pemeriksaan tersebut, diketahui bahwa pasangan itu bekerja di salah satu restoran. Sebelum melahirkan bayi tersebut, tersangka Y diketahui sempat meminum obat untuk menggugurkan kandungan yang dibeli secara daring oleh AAW.
Atas perbuatan itu, kedua pelaku dijerat dengan Pasal 342 KUHP tentang pembunuhan terhadap bayi yang baru saja dilahirkan.