Ternyata Bukan Rumah Ibadah, Ini Kisah di Balik Kemegahan Gereja Gotik Sayidan
Di tengah Kota Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan megah bernuansa gotik. Orang-orang biasa menyebutnya dengan nama Gereja Gotik Sayidan. Sebagian masyarakat sekitar menganggap kalau bangunan itu merupakan cagar budaya yang telah berusia ratusan tahun.
Di tengah Kota Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan megah bernuansa gotik. Orang-orang biasa menyebutnya dengan nama Gereja Gotik Sayidan. Sebagian masyarakat sekitar menganggap kalau bangunan itu merupakan cagar budaya yang telah berusia ratusan tahun.
Namun ternyata, kesemua fakta itu tidak benar. Pertama, bangunan itu bukanlah gereja melainkan sebuah rumah hunian. Kedua, bangunan itu belum genap berusia ratusan tahun karena baru dibangun pada 1979.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Lalu, kisah menarik apa yang ada di balik bangunan itu sehingga menjadi sorotan warga Jogja dan para wisatawan yang mengunjungi tempat itu? Berikut selengkapnya:
Bukan Gereja
©2020 Brilio.net
Gereja Gotik beralamat di gang sempit Sayidan, Gondomanan, Yogyakarta. Joko, ketua RW setempat, mengatakan kalau bangunan itu bukanlah sebuah gereja. Sebutan gereja itu sebenarnya lahir dari masyarakat sendiri karena memiliki bentuk menyerupai gereja.
Padahal nyatanya bangunan itu merupakan rumah hunian yang dimiliki oleh Thietikhien dan keluarganya. Thietikhien merupakan warga keturunan Tionghoa yang dulunya memiliki usaha konveksi di rumah tersebut.
“Dulu bentuk rumahnya tidak seperti ini. Tapi setelah Thietikhien wafat, anaknya yang pulang dari Belanda merenovasi rumah tersebut,” ungkap Joko dikutip dari Brilio.net.
Rumah yang Ditinggalkan
©2020 Brilio.net
Setelah menyelesaikan gelar spesialis kesehatan di Belanda, pada 1979 anak Thietikhien pulang ke Jogja dan merenovasi rumah itu sehingga tampak seperti gereja. Kemudian Ester Haryono (istri dari Thietikhien) yang merawat rumah tersebut. Di rumah itu mereka merintis usaha konveksi batik yang dikirim ke luar negeri.
Setelah Ester Haryono meninggal, para anaknyalah yang mengurus rumah tersebut. Bahkan anak bungsu dari Ester sempat tinggal di rumah tersebut walau akhirnya meninggalkannya juga. Kini, dia membuka sebuah museum di Kaliurang yang bernama Ullen Sentalu.
“Biasanya utusan dari ahli waris sering mengunjungi rumah untuk membayar pajak,” ungkap Joko.
Pernah untuk Syuting Video Klip
Aku Dan Dirimu - Ari Lasso ©2020 Merdeka.com/Instagram @ari_lasso
Selain digunakan untuk tempat tinggal, rumah itu sebenarnya pernah digunakan untuk syuting video klip Ari Lasso. Terlepas dari isu mistisnya, bangunan itu bukanlah gereja dan patung-patung yang menghiasi tiap sudutnya hanyalah hiasan.