Jualan Mi Daun Kelor Usai Pensiun, Pria Asal Mojokerto Panen Cuan Jutaan Rupiah Per Hari
Untung besar didapatkannya dari inovasi kreatif menciptakan mi ayam dengan campuran daun kelor. Hasilnya banyak penyuka kuliner yang menggemari mi ayam tersebut
Masa pensiun dimanfaatkan betul oleh Muhammad Suud untuk berjualan mi ayam, di Desa Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Dari usahanya ini, pria yang sebelumnya bekerja di pabrik kertas itu berhasil panen cuan hingga jutaan rupiah setiap hari.
Namun jangan salah, karena untung besar ini didapatkan dari inovasi kreatifnya menciptakan mi ayam dengan campuran daun kelor. Setelah pensiun, Suhud bisa merasakan kondisi ekonomi yang stabil sembari menikmati kedekatan bersama keluarga.
-
Apa yang membuat usaha budidaya ayam hias Tarmudi sukses? Ayam hias biasanya hanya dijadikan hewan peliharaan oleh para penggemarnya. Ayam-ayam tersebut juga terkenal jinak, sehingga mudah dirawat. Ayam jenis ini ternyata berpeluang mendatangkan cuan yang banyak seperti yang dialami oleh Tarmudi, warga asal Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Tarmudi.
-
Mengapa ayam kampung menjadi usaha yang potensial di Indramayu? Menurut Kasadi, prospek ayam kampung di Indramayu saat ini terbilang tinggi. Permintaannya banyak dari usaha rumah makan.
-
Siapa yang berhasil meraup omzet ratusan juta rupiah dari usaha ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Kapan Hana mulai mendapatkan keuntungan dari usaha beternak ayam broilernya? Di tahun kedua ia mulai memperoleh keuntungan dan sedikit-sedikit bisa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
-
Kenapa usaha makanan bisa menjadi ide bisnis yang menarik? Membuka usaha makanan merupakan ide bisnis yang memang bisa dicoba. Sebab, usaha makanan rasanya cukup menggiurkan untuk dilakukan.
-
Di mana Kasadi memulai usaha ternak ayam kampungnya? Ketika itu jumlahnya masih sekitar 25 ekor.
Kedai mi ayam dengan brand Mi Ayam Kelor CSE Mojokerto itu kemudian laris manis diserbu pelanggan. Kabarnya, ada rahasia di balik produksi mie yang digemari para pehobi kuliner. Kira-kira apakah itu? Berikut informasinya.
Sempat Terpuruk Usai Gagal Usaha Roti
Setelah pensiun, Suud sempat mencoba usaha di bidang roti yang ia buka di rumahnya. Namun, produk jualannya ini tidak bertahan lama karena gagal di pasaran.
Suud kemudian merasa terpuruk, namun kondisi ini tidak berlangsung lama setelah ia menata ulang usahanya dan beralih berjualan mi ayam daun kelor.
“Untuk mi ayamnya sendiri memang dicampurkan dengan jus daun kelornya,” terang Suhud, mengutip Youtube Liputan6 SCTV, Jumat (30/8).
Ciptakan Mi Ayam Daun Kelor
Saat ini, mi ayam buatannya banyak dicari oleh pehobi kuliner di wilayah Kota Mojokerto. Keunikan ini berasal dari campuran jus daun kelor pada adonan mi ayam.
- Kreasi Masakan Mie Sedaap Soto Koya yang Inovatif, Kenikmatannya Bikin Mau Nambah
- Gagal Jualan Ayam Geprek, Pemuda Ini Justru Raup Omzet Rp700 Juta Sebulan
- Mencicipi Lezatnya Mi Sagu, Kuliner Andalan Masyarakat Kabupaten Meranti
- Terinspirasi dari Leluhur, Pria Temanggung Sukses Ternak Ayam Paling Mahal di Dunia
Warna dari mi buatannya juga unik, yakni kehijauan. Cammpuran daun kelor membuat mi ayam buatan Suud menjadi lebih sehat dan berserat.
“Kalau untuk proses pembuatannya itu, pertama kami gunakan tepung dengan protein tinggi, lalu dicampur dengan bubuk bawang putih, telur dan terakhir jus kelornya,” kata Suud.
Disukai Pengunjung karena Lembut dan Kelornya Terasa
Banyak pelanggan yang terkesan dengan cita rasa mi ayam buatan Suud. Ini karena teksturnya sangat lembut dengan cita rasa gurih saat disantap.
Selain itu, kelor yang digunakan juga asli sehingga cita rasa khas daun hijau itu sangat terasa nikmat di lidah.
“Untuk rasanya ini benar-benar enak, ditambah kelornya cukup berasa dan jika dimakan minya saja sudah enak menurut saya,” kata seorang pelanggan Satrio.
Untung Rp1 Juta Per Hari
Banyaknya pelanggan yang suka dengan mi kelor buatan Suud membuat pendapatannya terus mengalami peningkatan. Dalam sehari, Ia bahkan mampu mengantongi omzet hingga Rp1 juta. Jika dikalikan sebulan maka kurang lebih Suud mampu memanen untung hingga Rp30 an juta.
“Ini minya enak, terus teksturnya lembut pake banget yang hijau kelor ini. Kuahnya juga saya suka, enak,” terang pelanggan lain, Aurel.
Suud turut menjadi contoh pengusaha yang gigih dan mampu mengangkat sisi stabil ekonomi selepas purna tugas sebagai karyawan swasta di pabrik kertas.