Mengenal Gambus Misri, Teater Khas Jombang yang Dipentaskan Para Santri
Pada masanya, teater ini jadi favorit masyarakat kota santri
Pada masanya, teater ini jadi favorit masyarakat kota santri
Mengenal Gambus Misri, Teater Khas Jombang yang Dipentaskan Para Santri
Gambus Misri adalah seni teater asli Jombang yang diciptakan seorang santri bernama Asfandi. Kesenian ini terinspirasi Ludruk yang saat itu sangat populer di masyarakat.
(Foto: Majalah Suara Pendidikan)
-
Kenapa Gibran menemui Gus Miftah? Gibran mengaku meminta bantuan doa agar diberikan lancar. Ia juga menegaskan pertemuannya dengan Miftah tidak membicarakan soal program dana abadi untuk Pondok (ponpes). "Silaturahmi, sudah lama tidak bertemu sejak coblosan," ungkapnya.
-
Apa yang membuat Gamal Abdul Nasser kagum pada pasukan TNI? "Kalau Saya Punya Tentara Seperti TNI, Sudah Lama Soal Israel Bisa Saya Bereskan." Bung Karno Bercerita Nasser Marah Sekali Saat Dikalahkan Israel Dalam Perang Tahun 1948 "Saat perang banyak tentara Mesir adalah bekas tentara kerajaan, mereka takut mati saat perang. Disiplinnya rendah, karena masih ingin melihat tari perut." kata Bung Karno.
-
Kapan Gibran bertemu Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Kenapa Gamal Abdul Nasser menganggap pasukan TNI lebih hebat dibanding pasukan Mesir? Nasser Bahkan Membandingkan Kualitas Militer Indonesia dan Mesir Hal itu diceritakan Presiden Sukarno pada Komandan Detasemen Kawal Pribadi AKBB Mangil Martowidjojo.Menurut Bung Karno, Nasser kagum melihat kemampuan pasukan TNI.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
-
Apa itu Gambus Selodang? Alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik mirip gitar ini sudah menjadi identitas kebudayaan Melayu yang berkembang di daerah Riau. Gambus Selodang, Indahnya Lantunan Musik Melayu Riau Penuh Makna Filosofis Setiap kebudayaan di Indonesia tidak lepas dari kesenian tradisional yang amat kaya dan beragam. Tak sedikit kesenian tersebut merupakan hasil akulturasi budaya dengan negara lain.Berbicara kesenian tradisional Melayu, di Provinsi Riau terdapat alat musik bernama Gambus Selodang yang dimainkan dengan cara dipetik termasuk dalam jenis Chrdophone berdawai tujuh. (Foto: warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Beda dengan Ludruk
Ludruk mengangkat cerita bertema keluarga, desa, perjuangan, dan legenda. Sementara Gambus Misri yang memiliki corak keislaman akibat dari pertumbuhan pondok pesantren yang meluas di Jombang.
Meski demikian, keberadaan kesenian Gambus Misri tidak mengubah eksistensi kesenian Ludruk. Bahkan, dua kesenian berbasis seni peran ini berkembang berdampingan, sama-sama menjadi hiburan masyarakat.
Ciri Khas
Gambus Misri memiliki cerita religius atau bertema keislaman. Kesenian ini sedikit banyak terpengaruh dengan kebudayaan Timur Tengah.
Gambus Misri merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan yang ada di Jombang. Kesenian ini tidak pernah terlepas dari pandangan tentang pesantren.Banyak pemerhati kebudayaan maupun pelaku kebudayaan sepakat bahwa Gambus Misri lahir di lingkungan pesantren.
Mengutip Jurnal Satwika UMM, masyarakat menyebut Gambus Misri adalah kesenian tandingan Ludruk. Kiai sekaligus Budayawan Emha Ainun Najib menyebut Gambus Misri sebagai Ludruk Islam.
Mengutip jurnal AVATARA UNesa, penyebutan Misri yaitu merujuk lagu-lagu yang mengadopsi musik Mesir berirama padang pasir.
(Foto: Majalah Suara Pendidikan)
Gambus Misri diingat sebagai pertunjukan kompleks. Para
pemain dituntut memainkan lebih dari satu genre musik.
Para seniman butuh banyak referensi musik dan sedikit penyesuaian lagu untuk pementasan. Tak heran jika Gambus Misri punya banyak lagu yang menghibur.
Selain musiknya yang kaya, daya tarik kesenian ini adalah pakaiannya yang khas.
Gambus Misri Bintang Sembilan
Salah satu kelompok yang terkenal pada masa lalu adalah Gambus Misri Bintang Sembilan.
Nilai keislaman Gambus Misri Bintang Sembilan tercermin pada konsep pertunjukannya yang mengadopsi nilai-nilai Islam seperti mengajak
doa bersama, serta tercermin pada lagu-lagu
yang dibawakan.
Gambus Misri
Bintang Sembilan menggunakan musik Melayu dalam pementasannya.
dibentuk pada tahun 1963. Kelompok kesenian ini mewarisi beberapa lagu dari kelompok Gambus Misri generasi sebelumnya yaitu Gambus Misri Al-Qoma. Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk dan berkembang pada akhir kepemimpinan Presiden Soekarno.
Kendati tidak sejaya di masa lalu, Gambus Misri Bintang Sembilan masih aktif berkesenian hingga kini.