Warga di Jombang Ini Mengaku Keturunan Majapahit, Bahasa Sehari-hari Bukan Bahasa Jawa
Warga di Jombang mengaku keturunan Aria Wijaya, salah satu petinggi Majapahit era pemerintahan Raden Wijaya.
Mereka mengaku keturunan Aria Wijaya, salah satu petinggi Majapahit era pemerintahan Raden Wijaya.
Warga di Jombang Ini Mengaku Keturunan Majapahit, Bahasa Sehari-hari Bukan Bahasa Jawa
Desa Manduro terletak 22 km di sebelah utara pusat Kota Jombang, Jatim. Warga di desa itu dipercaya masih keturunan Kerajaan Majapahit. Sehari-hari warga di sana tidak menggunakan Bahasa Jawa.
-
Kenapa situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit? Sehingga tak heran bahwa keberadaan situs di Desa Negeri Baru, Ketapang, langsung dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Ratu Tribhuwana Tunggadewi memerintah Kerajaan Majapahit? Ratu yang memerintah Kerajaan Majapahit selama 12 tahun ini bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi Jayawisnuwardhani. Ia dikenal sebagai sosok yang berkepribadian kuat.
-
Di mana letak situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Situs tersebut berada di tengah pemukiman penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari tepi Sungai Pawan.
-
Kapan Gunungkidul menjadi tempat pelarian pasukan Majapahit? Mengutip Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Yogyakarta, di masa silam, Gunungkidul pernah turut menjadi tempat pelarian dari beberapa pasukan Majapahit. Mereka kemudian menempati lokasi yang saat ini menjadi Pongangan, dengan pemimpinnya R. Dewa Katong saudara Raja Brawijaya dari Jawa Timur.
-
Apa peran Kerajaan Lasem dalam Kerajaan Majapahit? Dalam Kitab Negarakertagama juga disebutkan bahwa Bhre Lasem pertama, yaitu Duhitendu Dewi merupakan salah satu penguasa dari 11 kerajaan di Jawa. Ia juga menjadi salah satu dari sembilan Dewan Pertimbangan Agung Kerajaan Majapahit.
Nuansa Majapahit begitu terasa saat berada di Desa Manduro. Gapura Balai Desanya dibuat menyerupai gapura Kerajaan Majapahit. Di kedua gapura tersebut ada lambang bintang yang dikenal dengan nama "Surya Majapahit".
Seperti banyak penduduk desa di Pulau Jawa, warga di sana banyak yang bermata pencaharian sebagai petani. Apalagi lokasinya berada di pelosok dan letak desanya persis berada di pinggir hutan.
"Warga desa di sini keturunan Majapahit, dari Aria Wiraraja. Bahasa Madura yang digunakan tidak sama dengan bahasa yang biasa digunakan orang Madura."
ungkap Armin, salah seorang warga di sana mengungkapkan kalau penggunaan bahasa Madura oleh warga Desa Manduro sudah diterapkan sejak zaman nenek moyang.
Seperti diketahui sebelumnya, warga Desa Manduro mengaku masih keturunan Majapahit, tepatnya dari garis keturunan Aria Wiraraja. Aria Wiraraja diketahui merupakan tokoh pemimpin pada abad ke-13 di Jawa dan Madura.
Dalam sejarahnya, Aria Wiraraja merupakan tokoh kunci di balik jatuhnya Kerajaan Singasari dan berdirinya Kerajaan Majapahit. Sewaktu usianya masih 30 tahun, ia telah diangkat sebagai penasihat raja Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Raja Kertanegara. Aria Wiraraja kemudian dipindahkan ke Sumenep karena ada konflik intern di dalam kerajaan dan menjadi Adipati Sumenep pada usia 37 tahun.
- Momen Warga Jambi Lakukan Salat Istisqa untuk Meminta Hujan, Langsung Dikabulkan
- Warga Pedalaman Jombang Ini Tak Pakai Bahasa Jawa, Diduga Keturunan Tokoh Penting Kerajaan Singasari
- Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
- Jejak Peninggalan Bung Karno dan Fatmawati di Rumah Guruh Soekarnoputra