Mobil-mobil Ini Lahir akibat Kebijakan Presiden Soeharto, Ada yang Bertahan hingga Hari ini, tapi Banyak Juga yang Gugur
Banyak mobil dikembangkan dari kebijakan Presiden Soeharto: program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
Lewat kebijakan KBNS (kendaraan bermotor niaga sederhana)
Awal Presiden Soeharto membangun Industri Otomotif di Indonesia
Jenderal Soeharto dilantik sebagai Presiden ke-2 Republik Indonesia dalam Sidang Umum Majelis Permusyawaran Rakyat Semesta V pada 27 Maret 1968. Presiden Soeharto memimpin RI yang saat itu baru berusia 23 tahun. Berbeda dengan Presiden Soekarno, Presiden Soeharto punya cara pandang baru membangun ekonomi Indonesia.
-
Bagaimana cara Soeharto memilih wakil presiden di era Orde Baru? Menurut Soeharto, tim ini yang akan memberikan penilaian akhir dari nama-nama yang muncul untuk menjadi wakil presiden Soeharto."Saya tidak sendiri memilih wakil presiden," kata Soeharto.
-
Kapan Presiden Soeharto biasanya berangkat ke kantor? Pak Harto Terbiasa Berangkat ke Kantor Jam 09.00 Atau Jam 10.00 WIB Pagi harinya dia akan bekerja di Jl Cendana, seperti memanggil menteri atau memeriksa laporan dari para pejabat.
-
Siapa yang pernah menolak perintah Presiden Soeharto? Ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto dan menjelaskan kesalahan sang kepala negara memberi perintah tersebut
-
Bagaimana Soeharto menghadapi serangan hoaks? Soeharto menganggap, pemberitaan hoaks yang menyerang dirinya dan keluarganya sebagai ujian. "Tapi tidak apa-apa, ini saya gunakan sebagai suatu ujian sampai di mana menghadapi semua isu-isu yang negatif tersebut. Sampai suatu isu tersebut sebetulnya sudah merupakan penfitnahan," ungkap Soeharto. Meski sering diserang hoaks, Presiden Soeharto memilih berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ditambah dengan senyum dan canda tawa.
-
Mengapa Presiden Soeharto melakukan tindakan tegas terhadap para preman? Soeharto mengaku merasa muak dengan banyaknya aksi kejahatan yang dilakukan Gali. Presiden Soeharto Menilai Kekejaman Para Preman itu Sudah Keterlaluan Ada orang tua yang dirampok kemudian dibunuh. Lalu ada wanita yang sudah dirampok, diperkosa di depan suaminya. "Ini sudah keterlaluan! Apa hal ini mau didiamkan saja?" tegas Soeharto.
-
Kapan Soeharto mendapat gelar Jenderal Besar? Presiden Soeharto mendapat anugerah jenderal bintang lima menjelang HUT Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke-52, tanggal 5 Oktober 1997.
Dengan kebijakan pro pada modal asing, Presiden Soeharto memilih industri otomotif sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional. Industrialisasi dengan kebijakan insentif perakitan di dalam negeri (CKD) dan larangan impor utuh (CBU).
Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
Kriteria Mobil KBNS
KBNS bertujuan meningkatkan perekonomian masyarakat, sebagai alat transportasi hasil pertanian dan perkebunan dari desa ke kota. Untuk itu, KBNS memiliki beberapa kriteria: 1. Harga jual serendah mungkin. 2. Biaya pemeliharaan dan perbaikan murah dan mudah. 3. Konsumsi bahan bakar yang hemat dan pelumas yang tahan lama. 4. Memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan serta estetika. 5. Sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaannya di Indonesia.
Berdasarkan kriteria KBNS, beberapa perusahaan mobil membangun produk 'KBNS' seperti yang diinginkan Presiden Soeharto pada era 1970-an.
Berikut ini mobil-mobil yang dibangun atas kriteria KBNS:
1. Toyota Kijang
Toyota Kijang lahir berkat program KBNS, terinspirasi mobil Toyota Tamaraw di Filipina pada 1976. Menggunakan mesin sedan Corolla: 3K kapasitas 1.2L, 4 silinder segaris, OHV.
Mesin itu mampu menghasilkan tenaga 55 ps, dipadu transmisi manual 4-percepatan. Perakitan Toyota KIjang Generasi Pertama ini dilakukan oleh PT Multi Astra di Sunter, Jakarta Utara, dengan teknologi sangat sederhana saat itu. Berkonsep basic utility transporter (BUV), Kijang Gen 1 memiliki panjang 4.070 mm, lebar 1.550, dan tinggi 1.760. Jarak wheelbase 2.500 mm dan panjang bak 1.880 mm-lebar 1.480.
Toyota Kijang pikap dengan kode KF10 diluncurkan di Jakarta pada 9 Juni 1977. Harga jualnya Rp 1,3 juta per unit. Lebih murah Rp 50 ribu dibandingkan kompetitornya, Suzuki Pikap.
Dikutip dari buku '38 Tahun Toyota Kijang' (Luhulima: 2015)
Menariknya, Toyota Kijang mampu bertahan hingga hari ini, mencapai generasi ke-7 di Indonesia dengan nama baru: All New Toyota KIjang Innova Zenix (2022).
Toyota Kijang juga menjadi model global dengan platform International Multipurpose Vehicle (IMV) sejak 2004, sehingga diekspor ke 80 negara.
2. VW Mitra
Mobil KBNS berikutnya adalah Volkswagen (VW) Mitra: 'Mini Transportasi Rakyat'. Dipasarkan pada 18 Juni 1974, saat Menteri Perindustrian M Jusuf menyerahkan dua unit kepada Presiden Soeharto.
VW Mitra pikap dirakit oleh PT Garuda Mataram Motor (GMM) Jakarta, dengan mesin dan poros depan-belakang diimpor dari Jerman Barat. Mesinnya berkapasitas 1.600 cc, 4 silinder dalam konfigurasi boxer, kerangkanya diproduksi PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad)-Bandung dan bodi oleh PT Wahana Bhakti Utama.
VW Mitra juga dijual dalam rupa minibus, mobil boks, dan delivery van. Disiapkan sebagai pengganti opelet, karena dapat mengangkut 20 orang dan barang, sebab dimensinya menyamai VW Combi.
Sayangnya, VW Mitra tidak berumur panjang seperti Toyota Kijang, stop produksi pada 1979.
3. Datsun Sena
Produk pertama yang lahir dari program KBNS sejatinya, Datsun Sena. Mobil niaga ini mengusung mesin sedan Datsun 120Y berkapasitas 1.2L dan 4 silinder segaris.
Datsun Sena dipasarkan oleh PT Indokaya, sebagai agen pemegang merek Datsun di Indonesia. Pada masa jayanya, PT Indokaya yang memiliki perakitan di Jakarta dan Surabaya, mampu memroduksi Datsun Sena sebanyak 250 unit per bulan. Jumlah yang cukup sukses untuk ukuran pasar saat itu.
4. Vauxhall Morina
Pada 1977 mobil niaga sederhana merek Morina atau 'Mobil Rakyat Indonesia' dipasarkan. Menggunakan merek Vauxhall, Morina dirilis oleh PT Garmak Motor, selaku APM General Motors (GM) di Indonesia.
Sayangnya, Datsun Senna, VW Mitra, dan Vauxhall Morina tidak berumur panjang alias stop produksi.
Hanya Toyota Kijang, mobil program KBNS-Presiden Soeharto, yang bertahan di hari ini, meski berubah menjadi mobil penumpang.
Buku 'Industri Otomotif untuk Negeri: Menjadi Pemain Utama Era Mobil Listrik' (Tjahajana: 2021)